Mengenai Saya
Jumat, 22 Oktober 2010
Rabu, 02 Juni 2010
matching cable
Dari diskusi milis ICB moga bermanfaat :
ada tip and trik gak ya untuk memilih coax kabel yang bagus, (sejenis RG8), kemudian gimana cara mach line coax pada suatu frekuensi misal 143.550Mhz, bisa dihitung gak ya mach impedansinya dari panjang kabelnya yang digunakan, soalnya ada teman yang mach antena pake potong-potong kabel, sampe habis -+ 5meter, dari panjang sebelumnya
mohon bantuannya dan pencerahannya
salam jefri_,_._,___
———
Mungkin ini sharing aja, tolong dikoreksi jika saya salah
(CMIIW).
Kabel jenis RG8 yang bagus antara lain Merk Belden seri
9913, 9914.
Merk Times LMR400/ LR400, D8, Belden Ericsson RG8 dll.
Inner tunggal (solid), serabut rapat).
Untuk ngitung panjang kabel harus dikeetahui dulu Velocity
Factor masing-masing kabel, misalnya 9913=84% (lihat di
site nya Belden).
Untuk Freq 143.55 Mhz rumusnya >> 300/143,55*0,84/2 >>=
87,77cm (setengah Lambda).
Kalikan dengan angka ganjil sehingga panjang nya sesuai
dengan kabel yang ada.
misalnya kabel yang ada 30 meter, maka 30/0,8777=34 maka
ganjil terdekat adalah 33.
potong kabel pada panjang 87,77cm*33=28,96 cm.
selamat mencoba.
sekali lagi jika salah mohon maaf.
soel
————–
Ass,
Mungkin ini bisa membantu, saya kalo ngematch kabel koax, cara nya
kurang lebih begini :
Kita siapkan dummy load 50 Ohm yang wattnya agak gede ( sesuai atau
diatas max pancaran Transmitter), lalu kita bagi pancarannya dengan
memakai conector “T” yang satu ke kabel koax, yang satu lagi ke
Dummy-load sementara yang ujung satu lagi ke Transmitter tentunya
sebelum masuk ke Transmitter kita pasang SWR meter, panjang kabel
dimana kita mau maen juga ada hitung**annya ( nah tuh mas Samsul
Hady Hanafi dah ngejelasinnya ), nah setelah semua terangkai, ingat
ujung kabel koax yang panjangnya sekian meter itu biarkan tampa
dipasang konector dan jangan digulung, biarkan tergeletak menjulur,
lalu coba hidupkan Transmitter pada Freq. yang kita inginkan,
selanjutnya silahkan pencet PTT TRX, kalo SWRnya tinggi potong tuh
ujung kabel koax, cari sampai SWR terkecil, memotongnya jangan
terlalu panjang cukup 3-5 cm saja, kalo sudah diketemukan SWR
terkecil itulah impedansi kabel yang lebih kurangnya 50 Ohm pada
frek transmit yang kita bekerja.
Ini adalah cara yang lajim dan tradisional kami pake di kantor
sewaktu kami bertuga di Banda Aceh dulu sewaktu komunikasi telegram
( morse ) masih memakai HF ( gak make rumus karena kabel koax lokal
gak ada yang standart )
Untuk tahap memasang antenna juga ada tahap**an nya memang agak
lama dan ribet tapi hasilnya barangkali bisa agak lebih baik dari
yang laen, tapi nanti aja kita sambung lagi yah…..
Maaf kalo ini kesannya agak menggurui,
Yogi Agam / Malang
JZ13 AZY / YC3TLP
91AT124 / 91SD333
——-
Mungkin cara ini pun bisa jadi acuan :
Nah untuk menentukan panjang Feeder Antena ( Coaxial ) adalah
sebagai
berikut :
I. Tentukan dahulu kira-kira berapa panjang Feeder Antena (Coaxial)
dari Pesawat anda hingga ke connector antenna diatas tower/tiang
antenna di tempat anda ( katakanlah kurang lebih 12 s/d 14 mtr ).
II. Setelah itu hitung panjang Feeder Antenna (Coaxial)
sesungguhnya,
dengan menggunakan rumus sbb. :
n = 5/8 x lamda
dimana untuk mencari “lamda” adalah sbb. :
11,811/freq (tx) x 2541
III. Maka panjang Feeder Antenna (Coaxial) sesungguhnya adalah :
3 x n atau 5 x n …dan seterusnya, dimana 3, 5
atau 7 dst. adalh angka ganjil.
Contoh :
Panjang Feeder dari TRX ke antenna ditiang, kurang lebih 13 mtr.
Frekuensi TRX adalah : 143.255 Mhz.
Maka panjang Feeder antenna (coaxial) sesungguhnya adalah :
l = 11,811/143,255 x 2541 = 209,4988
n = 5/8 x 209,4988 = 130,9368
130,9368 / 100 = 1,3094
L feeder adalah : 1,3094 x 13 mtr = 17,0218 mtr.
Bila terlalu panjang : 1,3094 x 11 mtr = 14,4030 mtr
Masih terlalu panjang : 1,3094 x 9 mtr = 11,7843 mtr
Hal ini juga berlaku untuk Band HF.
Gimana …. ? pusing juga yah…..?
dan maaf juga kalo salah, Kang Cholis ( JZ10CHV )di Bandung, tulung
dong di dikoreksi……
Tengkiu
Yogi Agam / Malang
JZ13 AZY
YC3TLP
91AT124 / 91SD333
Mohon maaf sebelumnya
apa cara Frekuensi itu beresonansi di kabel sama persis dengan antena ? sehingga rumus elektrikalnya sama dengan antena,
Semakin panjang kabel seharusnya yg naik adalah faktor loss , jika relekted besar yg menaikan nilai swr bukankah itu problem antenna bukan problem pada kabel, bukankah pada kabel ada yg namanya skin efek ,yaitu jika kabel kita potong tepat pada sinus tertinggi maka di SWR meter akan menunjukkan SWR tinggi, sehingga kabel kita potong , jika kita potong tepat pada sinus terendah maka swr akan rendah, begitu seterusnya jika kabel kita potong potong polanya akan mengikuti gelombang sinus ini yg disebut skin efek yg rumus posisi sinus terendah & tertingginya di email oleh om Yogi
Untuk mencari nilai SWR terendah ,bukankah lebih baik menyesuaikan panjang fisik antenna terhadap frekuensi kerjanya dari pada ditipu oleh yg namanya skin efek yg mengharuskan memotong motong kabel, sehingga berapa pun panjang kabel anda tetap bisa membuat antenna dengan SWR terendah,hubungannya kabel pada transmision line hanya lossis atau efisien
Mohon maaf jika kurang sependapat ,dan tolong koreksinya
salam
Rum
JZ10FNM
JZ10FNM nggak salah juga, tambahan dari temen saya, bahwa
untuk antenna jenis tertentu macam Telex hygain (v2R)
memotong motong kabel atau ngitung panjang kabel tidak
efektif, (efektifnya manjang dan mendekin antenna) .
namun akan sangat berpengaruh jika yang dipasang adalah
antenna yagi array.
CMIIW
(SUMBER JZ 10 LED)
ada tip and trik gak ya untuk memilih coax kabel yang bagus, (sejenis RG8), kemudian gimana cara mach line coax pada suatu frekuensi misal 143.550Mhz, bisa dihitung gak ya mach impedansinya dari panjang kabelnya yang digunakan, soalnya ada teman yang mach antena pake potong-potong kabel, sampe habis -+ 5meter, dari panjang sebelumnya
mohon bantuannya dan pencerahannya
salam jefri_,_._,___
———
Mungkin ini sharing aja, tolong dikoreksi jika saya salah
(CMIIW).
Kabel jenis RG8 yang bagus antara lain Merk Belden seri
9913, 9914.
Merk Times LMR400/ LR400, D8, Belden Ericsson RG8 dll.
Inner tunggal (solid), serabut rapat).
Untuk ngitung panjang kabel harus dikeetahui dulu Velocity
Factor masing-masing kabel, misalnya 9913=84% (lihat di
site nya Belden).
Untuk Freq 143.55 Mhz rumusnya >> 300/143,55*0,84/2 >>=
87,77cm (setengah Lambda).
Kalikan dengan angka ganjil sehingga panjang nya sesuai
dengan kabel yang ada.
misalnya kabel yang ada 30 meter, maka 30/0,8777=34 maka
ganjil terdekat adalah 33.
potong kabel pada panjang 87,77cm*33=28,96 cm.
selamat mencoba.
sekali lagi jika salah mohon maaf.
soel
————–
Ass,
Mungkin ini bisa membantu, saya kalo ngematch kabel koax, cara nya
kurang lebih begini :
Kita siapkan dummy load 50 Ohm yang wattnya agak gede ( sesuai atau
diatas max pancaran Transmitter), lalu kita bagi pancarannya dengan
memakai conector “T” yang satu ke kabel koax, yang satu lagi ke
Dummy-load sementara yang ujung satu lagi ke Transmitter tentunya
sebelum masuk ke Transmitter kita pasang SWR meter, panjang kabel
dimana kita mau maen juga ada hitung**annya ( nah tuh mas Samsul
Hady Hanafi dah ngejelasinnya ), nah setelah semua terangkai, ingat
ujung kabel koax yang panjangnya sekian meter itu biarkan tampa
dipasang konector dan jangan digulung, biarkan tergeletak menjulur,
lalu coba hidupkan Transmitter pada Freq. yang kita inginkan,
selanjutnya silahkan pencet PTT TRX, kalo SWRnya tinggi potong tuh
ujung kabel koax, cari sampai SWR terkecil, memotongnya jangan
terlalu panjang cukup 3-5 cm saja, kalo sudah diketemukan SWR
terkecil itulah impedansi kabel yang lebih kurangnya 50 Ohm pada
frek transmit yang kita bekerja.
Ini adalah cara yang lajim dan tradisional kami pake di kantor
sewaktu kami bertuga di Banda Aceh dulu sewaktu komunikasi telegram
( morse ) masih memakai HF ( gak make rumus karena kabel koax lokal
gak ada yang standart )
Untuk tahap memasang antenna juga ada tahap**an nya memang agak
lama dan ribet tapi hasilnya barangkali bisa agak lebih baik dari
yang laen, tapi nanti aja kita sambung lagi yah…..
Maaf kalo ini kesannya agak menggurui,
Yogi Agam / Malang
JZ13 AZY / YC3TLP
91AT124 / 91SD333
——-
Mungkin cara ini pun bisa jadi acuan :
Nah untuk menentukan panjang Feeder Antena ( Coaxial ) adalah
sebagai
berikut :
I. Tentukan dahulu kira-kira berapa panjang Feeder Antena (Coaxial)
dari Pesawat anda hingga ke connector antenna diatas tower/tiang
antenna di tempat anda ( katakanlah kurang lebih 12 s/d 14 mtr ).
II. Setelah itu hitung panjang Feeder Antenna (Coaxial)
sesungguhnya,
dengan menggunakan rumus sbb. :
n = 5/8 x lamda
dimana untuk mencari “lamda” adalah sbb. :
11,811/freq (tx) x 2541
III. Maka panjang Feeder Antenna (Coaxial) sesungguhnya adalah :
3 x n atau 5 x n …dan seterusnya, dimana 3, 5
atau 7 dst. adalh angka ganjil.
Contoh :
Panjang Feeder dari TRX ke antenna ditiang, kurang lebih 13 mtr.
Frekuensi TRX adalah : 143.255 Mhz.
Maka panjang Feeder antenna (coaxial) sesungguhnya adalah :
l = 11,811/143,255 x 2541 = 209,4988
n = 5/8 x 209,4988 = 130,9368
130,9368 / 100 = 1,3094
L feeder adalah : 1,3094 x 13 mtr = 17,0218 mtr.
Bila terlalu panjang : 1,3094 x 11 mtr = 14,4030 mtr
Masih terlalu panjang : 1,3094 x 9 mtr = 11,7843 mtr
Hal ini juga berlaku untuk Band HF.
Gimana …. ? pusing juga yah…..?
dan maaf juga kalo salah, Kang Cholis ( JZ10CHV )di Bandung, tulung
dong di dikoreksi……
Tengkiu
Yogi Agam / Malang
JZ13 AZY
YC3TLP
91AT124 / 91SD333
Mohon maaf sebelumnya
apa cara Frekuensi itu beresonansi di kabel sama persis dengan antena ? sehingga rumus elektrikalnya sama dengan antena,
Semakin panjang kabel seharusnya yg naik adalah faktor loss , jika relekted besar yg menaikan nilai swr bukankah itu problem antenna bukan problem pada kabel, bukankah pada kabel ada yg namanya skin efek ,yaitu jika kabel kita potong tepat pada sinus tertinggi maka di SWR meter akan menunjukkan SWR tinggi, sehingga kabel kita potong , jika kita potong tepat pada sinus terendah maka swr akan rendah, begitu seterusnya jika kabel kita potong potong polanya akan mengikuti gelombang sinus ini yg disebut skin efek yg rumus posisi sinus terendah & tertingginya di email oleh om Yogi
Untuk mencari nilai SWR terendah ,bukankah lebih baik menyesuaikan panjang fisik antenna terhadap frekuensi kerjanya dari pada ditipu oleh yg namanya skin efek yg mengharuskan memotong motong kabel, sehingga berapa pun panjang kabel anda tetap bisa membuat antenna dengan SWR terendah,hubungannya kabel pada transmision line hanya lossis atau efisien
Mohon maaf jika kurang sependapat ,dan tolong koreksinya
salam
Rum
JZ10FNM
JZ10FNM nggak salah juga, tambahan dari temen saya, bahwa
untuk antenna jenis tertentu macam Telex hygain (v2R)
memotong motong kabel atau ngitung panjang kabel tidak
efektif, (efektifnya manjang dan mendekin antenna) .
namun akan sangat berpengaruh jika yang dipasang adalah
antenna yagi array.
CMIIW
(SUMBER JZ 10 LED)
Senin, 24 Mei 2010
Police Codes - JZ09ZWP
Bagi orang awam, mungkin sering bingung ketika mendengar kata-kata aneh seperti di bawah ini. Kata-kata di bawah ini merupakan bahasa sandi yang digunakan oleh polisi. Dan untuk fungsinya, hanya merekalah yang tahu dan mengerti. Kalau untuk orang awam, mungkin hanya sebatas untuk pengetahuan saja. Berikut kata-kata sandinya beserta artinya, semoga bermanfaat.
SANDI ANGKA
1-1: Hubungi per telepon
1-4: Ingin bicara di udara (langsung)
3-3: Penerimaan sangat jelek/orang gila
3-3L: Kecelakaan korban luka
3-3M: Kecelakaan korban material
3-3K: Kecelakaan korban meninggal
3-3KA: Kecelakaan kereta api
3-4K: Kecelakaan, korban meninggal, pelaku melarikan diri
4-4: Penerimaan kurang jelas
5-5: Penerimaan baik/sehat
8-4: Tes pesawat /penerimaannya
8-6: Dimengerti
8-7: Disampaikan
8-8: Ingin berjumpa langsung
10-2: Posisi /keberadaan
10-8: Menuju
2-8-5: Pemerkosaan
3-3-8: Pembunuhan
3-6-3: Pencurian
3-6-5: Perampokan
8-1-0: Pembunuhan
8-1-1: Hidup
8-1-2: Berita agar diulangi (kurang jelas)
8-1-3: Selamat bertugas
8-1-4: Laporan /pembicaraan terlalu cepat
8-1-5: Cuaca
8-1-6: Jam /waktu
8-1-9: Situasi
SANDI ALPHABET
A: Ambon
B: Bandung
C: Cepu
D: Demak
E: Ende
F: Flores
G: Garut
H: Halong
I: Irian
J: Jepara
K: Kendal
L: Lombok
M: Medan
N: Namlea
O: Opak
P: Pati
Q: Quibek
R: Rembang
S: Solo
T: Timor
U: Ungaran
V: Viktor
W: Wilis
X: Ekstra
Y: Yongki
Z: Zainal
SANDI HURUF
Taruna: Berita
Gelombang: Jam/waktu
Semut: Pelajar
Lalat: Mahasiswa
Pangkalan: Rumah/kediaman
Cangkulan: Kantor/tempat kerja
Gajah: Derek
Komando: Kantor polisi
Tikar: Surat
Buntut tikus: Antena pendek (HT)
Belalai gajah: Antena atas
Laka: Kecelakaan
Jaya 65: Kebakaran
Timor Kupang Pati: Tempat Kejadian Perkara
Timor Lombok Pati: Telepon
Timor Kupang Ambon: TerKendali / Aman
Halong Timur: Handy Talky (HT)
Halong Pati: Hand Phone (HP)
Kupang Rembang: KendaRaan
Kupang Ambon: Kereta Api
Wilis Kendal: Walikota
Kendal Cepu: Kecermatan
Kendal Lombok: Keluaran
Rembang Wilis: RW
Rembang Timur: RT
Rembang Rembang: Serse
Rembang Solo: Rumah Sakit
Rembang Pati: Rupiah
Anak Kijang: Pencuri / Tersangka
Ambon Pati: Anggota Polri
Ambon Demak: Angkatan Darat
Ambon Lombok: Angkatan Laut
Ambon Ungaran: Angkatan Udara
Pati Medan: Polisi Militer
Timor Medan: Tamu/Teman
Kresna: Presiden
Bima Wakil: Presiden
Timor Bandung I: Kapolri
Metro I: Kapolda
Timor I: Kapolres
Lombok Lombok: Lalu Lintas
Timor Lombok: Lampu Lalu Lintas/Traffic Light
Opak Pati Solo: Derek
Lombok Pati: Kantor Polisi
Lombok Irian: Surat
Lombok Demak: Antena Pendek (HT)
Bandung Bandung: Barang Bukti (BB)
Bandung2 Padat: Makan
Bandung2 Medan: Bahan Bakar Minyak
Lampiran/Ambon: Istri
Monik: Anak
Solo Bandung: Stand By
Solo Garut: Siaga
Medan Demak: Meninggal Dunia
Pati Ambon Medan: Pengamanan
Ambon Pati Pati: Apel
Palang Hitam: Mobil Jenazah
Demak Pati Kendal: Dinas Pemadam Kebakaran
The Phonetic Alphabet
A: ALPHA
B: BRAVO
C: CHARLIE
D: DELTA
E: ECHO
F: FOXTROT
G: GOLF
H: HOTEL
I: INDIA
J: JULIETT
K: KILO
L: LIMA
M: MIKE
N: NOVEMBER
O: OSCAR
P: PAPA
Q: QUEBEC
R: ROMEO
S: SIERRA
T: TANGO
U: UNIFORM
V: VICTOR
W: WHISKEY
X: X-RAY
Y: YANKEE
Z: ZULU
0: Ze-Ro
1: Wun
2: Too
3: Tree
4: Fow-Er
5: Fife
6: Six
7: Sev-En
8: Ait
9: Nin-ErCEASE FIRE Stop firing all weapons
SANDI ANGKA
1-1: Hubungi per telepon
1-4: Ingin bicara di udara (langsung)
3-3: Penerimaan sangat jelek/orang gila
3-3L: Kecelakaan korban luka
3-3M: Kecelakaan korban material
3-3K: Kecelakaan korban meninggal
3-3KA: Kecelakaan kereta api
3-4K: Kecelakaan, korban meninggal, pelaku melarikan diri
4-4: Penerimaan kurang jelas
5-5: Penerimaan baik/sehat
8-4: Tes pesawat /penerimaannya
8-6: Dimengerti
8-7: Disampaikan
8-8: Ingin berjumpa langsung
10-2: Posisi /keberadaan
10-8: Menuju
2-8-5: Pemerkosaan
3-3-8: Pembunuhan
3-6-3: Pencurian
3-6-5: Perampokan
8-1-0: Pembunuhan
8-1-1: Hidup
8-1-2: Berita agar diulangi (kurang jelas)
8-1-3: Selamat bertugas
8-1-4: Laporan /pembicaraan terlalu cepat
8-1-5: Cuaca
8-1-6: Jam /waktu
8-1-9: Situasi
SANDI ALPHABET
A: Ambon
B: Bandung
C: Cepu
D: Demak
E: Ende
F: Flores
G: Garut
H: Halong
I: Irian
J: Jepara
K: Kendal
L: Lombok
M: Medan
N: Namlea
O: Opak
P: Pati
Q: Quibek
R: Rembang
S: Solo
T: Timor
U: Ungaran
V: Viktor
W: Wilis
X: Ekstra
Y: Yongki
Z: Zainal
SANDI HURUF
Taruna: Berita
Gelombang: Jam/waktu
Semut: Pelajar
Lalat: Mahasiswa
Pangkalan: Rumah/kediaman
Cangkulan: Kantor/tempat kerja
Gajah: Derek
Komando: Kantor polisi
Tikar: Surat
Buntut tikus: Antena pendek (HT)
Belalai gajah: Antena atas
Laka: Kecelakaan
Jaya 65: Kebakaran
Timor Kupang Pati: Tempat Kejadian Perkara
Timor Lombok Pati: Telepon
Timor Kupang Ambon: TerKendali / Aman
Halong Timur: Handy Talky (HT)
Halong Pati: Hand Phone (HP)
Kupang Rembang: KendaRaan
Kupang Ambon: Kereta Api
Wilis Kendal: Walikota
Kendal Cepu: Kecermatan
Kendal Lombok: Keluaran
Rembang Wilis: RW
Rembang Timur: RT
Rembang Rembang: Serse
Rembang Solo: Rumah Sakit
Rembang Pati: Rupiah
Anak Kijang: Pencuri / Tersangka
Ambon Pati: Anggota Polri
Ambon Demak: Angkatan Darat
Ambon Lombok: Angkatan Laut
Ambon Ungaran: Angkatan Udara
Pati Medan: Polisi Militer
Timor Medan: Tamu/Teman
Kresna: Presiden
Bima Wakil: Presiden
Timor Bandung I: Kapolri
Metro I: Kapolda
Timor I: Kapolres
Lombok Lombok: Lalu Lintas
Timor Lombok: Lampu Lalu Lintas/Traffic Light
Opak Pati Solo: Derek
Lombok Pati: Kantor Polisi
Lombok Irian: Surat
Lombok Demak: Antena Pendek (HT)
Bandung Bandung: Barang Bukti (BB)
Bandung2 Padat: Makan
Bandung2 Medan: Bahan Bakar Minyak
Lampiran/Ambon: Istri
Monik: Anak
Solo Bandung: Stand By
Solo Garut: Siaga
Medan Demak: Meninggal Dunia
Pati Ambon Medan: Pengamanan
Ambon Pati Pati: Apel
Palang Hitam: Mobil Jenazah
Demak Pati Kendal: Dinas Pemadam Kebakaran
The Phonetic Alphabet
A: ALPHA
B: BRAVO
C: CHARLIE
D: DELTA
E: ECHO
F: FOXTROT
G: GOLF
H: HOTEL
I: INDIA
J: JULIETT
K: KILO
L: LIMA
M: MIKE
N: NOVEMBER
O: OSCAR
P: PAPA
Q: QUEBEC
R: ROMEO
S: SIERRA
T: TANGO
U: UNIFORM
V: VICTOR
W: WHISKEY
X: X-RAY
Y: YANKEE
Z: ZULU
0: Ze-Ro
1: Wun
2: Too
3: Tree
4: Fow-Er
5: Fife
6: Six
7: Sev-En
8: Ait
9: Nin-ErCEASE FIRE Stop firing all weapons
Sanksi Penyalahgunaan Frekuensi Radio
Ditjen Postel tak segan untuk mengancam sanksi penjara bagi pihak yang menyalahgunakan frekuensi radio. Sebab, aksi tersebut dapat membahayakan sistim komunikasi radio penerbangan.
Tindakan tegas terhadap pelaku pun siap diganjarkan terhadap pelaku yang terbukti melakukan pelanggaran. Namun bukan berarti, pelanggaran penggunaan frekuensi radio untuk keperluan lain tidak diperhatikan.
“Semuanya tetap ditertibkan sejauh ditemu kenali dianggap melanggar ketentuan yang berlaku, baik frekuensi radio untuk penyiaran maupun untuk keperluan jasa telekomunikasi dan itulah sebabnya Ditjen Postel cukup intensif dalam melakukan penertiban dan publikasi secara luas,” tutur Kabag Humas Ditjen Postel Gatot S. Dewa Broto dalam situsnya, Senin (10/11/2008).
Konsistensi tersebut, lanjut Gatot, dibuktikan ketika 28 Oktober 2008 lalu Balai Monitoring Frekuensi Radio Ditjen Postel Surabaya telah melaporkan kepada Dirjen Postel tentang hasil persidangan di Pengadilan Negeri Nganjuk dalam perkara tindak pidana penggunaan frekuensi radio tanpa izin dan tidak sesuai dengan peruntukannya sehingga menimbulkan gangguan terhadap komunikasi radio penerbangan.
Persidangan tersebut dalam keputusan majelis hakimnya No. 334/Pid.B/2008/PN.Ngjk tertanggal 25 Oktober 2008 telah memutuskan, bahwa Eko Pujianto selaku Direktur Radio Gentho FM Kabupaten Nganjuk terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana tersebut.
Pasal yang dilanggar adalah Pasal 55 jo Pasal 38 Sub Pasal 53 jo Pasal 33 ayat (1) dan ayat (2) UU Telekomunikasi. Hukuman yang dijatuhkan berupa pidana penjara selama 4 bulan dikurangi masa tahanan selama 1 bulan dan Majelis Hakim juga telah menetapkan agar terdakwa tetap ditahan serta merampas dan menyita barang bukti untuk dimusnahkan, berupa 1 unit antena pengarah VHF beserta konektor coaxial cable, 1 unit pemancar radio link dan 1 unit equalizer/excster.
Sumber. detikinet
Tindakan tegas terhadap pelaku pun siap diganjarkan terhadap pelaku yang terbukti melakukan pelanggaran. Namun bukan berarti, pelanggaran penggunaan frekuensi radio untuk keperluan lain tidak diperhatikan.
“Semuanya tetap ditertibkan sejauh ditemu kenali dianggap melanggar ketentuan yang berlaku, baik frekuensi radio untuk penyiaran maupun untuk keperluan jasa telekomunikasi dan itulah sebabnya Ditjen Postel cukup intensif dalam melakukan penertiban dan publikasi secara luas,” tutur Kabag Humas Ditjen Postel Gatot S. Dewa Broto dalam situsnya, Senin (10/11/2008).
Konsistensi tersebut, lanjut Gatot, dibuktikan ketika 28 Oktober 2008 lalu Balai Monitoring Frekuensi Radio Ditjen Postel Surabaya telah melaporkan kepada Dirjen Postel tentang hasil persidangan di Pengadilan Negeri Nganjuk dalam perkara tindak pidana penggunaan frekuensi radio tanpa izin dan tidak sesuai dengan peruntukannya sehingga menimbulkan gangguan terhadap komunikasi radio penerbangan.
Persidangan tersebut dalam keputusan majelis hakimnya No. 334/Pid.B/2008/PN.Ngjk tertanggal 25 Oktober 2008 telah memutuskan, bahwa Eko Pujianto selaku Direktur Radio Gentho FM Kabupaten Nganjuk terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana tersebut.
Pasal yang dilanggar adalah Pasal 55 jo Pasal 38 Sub Pasal 53 jo Pasal 33 ayat (1) dan ayat (2) UU Telekomunikasi. Hukuman yang dijatuhkan berupa pidana penjara selama 4 bulan dikurangi masa tahanan selama 1 bulan dan Majelis Hakim juga telah menetapkan agar terdakwa tetap ditahan serta merampas dan menyita barang bukti untuk dimusnahkan, berupa 1 unit antena pengarah VHF beserta konektor coaxial cable, 1 unit pemancar radio link dan 1 unit equalizer/excster.
Sumber. detikinet
Anggaran Dasar RAPI
PEMBUKAAN
Bahwa tujuan Pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.Bahwa penyelenggaraan Komunikasi Radio Antar Penduduk mempunyai arti sangat strategis dalam upaya memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa,meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adail dan merata, mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan pemerintahan, serta menunjang pembangunan bangsa Indonesia seutuhnya.
Bahwa didorong oleh tanggung jawab akan masa depan bangsa dan negara Republik Indonesia, partisipasi aktif dalam mengisi kemerdekaan dan perwujudan cita-cita nasional dapat dilaksanakan melalui penggunaan teknologi tepat guna dalam bentuk Komunikasi Radio Antar Penduduk.
Bahwa Pemerintah telah memberi tempat dan hak hidup kepada Komunikasi Radio Antar Penduduk, serta adanya kewajiban dari para pemakai Komunikasi Radio Antar Penduduk terhadap bangsa dan negara Republik Indonesia, maka dibentuklah: Organisasi RADIO ANTAR PENDUDUK INDONESIA, dengan maksud melindungi kepentingan umum dan kepentingan serta hak pemakai Komunikasi Radio Antar Penduduk dalam satu ANGGARAN DASAR.
BAB I
NAMA, TEMPAT KEPENDUDUKAN, WAKTU DIDIRIKAN DAN SIFAT
Pasal 1
NAMA
Organisasi ini bernama Radio Antar Penduduk Indonesia dan di dalam Anggaran Dasar ini selanjutnya disingkat dan disebut RAPI.Pasal 2
TEMPAT DAN KEDUDUKAN
RAPI Pusat berkedudukan di Ibukota Negara yang mempunyai kegiatan di seluruh Indonesia.Pasal 3
JANGKA WAKTU DIDIRIKAN
RAPI didirikan pada tanggal 10 November 1980 di Jakarta, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.Pasal 4
SIFAT
- RAPI adalah organisasi Komunikasi Radio Antar Penduduk yang diakui dan disahkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai satu-satunya wadah resmi bagi pemilik izin Komunikasi Radio Antar Penduduk. (IKRAP)
- Rapi merupakan organisasi kemasyarakatan yang didasari atas kesamaan kegemaran berkomunikasi radio antar penduduk dan tidak memihak kepada salah satu organisasi sosial politik.
BAB II
AZAS, TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 5
AZAS
Rapi berazaskan PANCASILA.Pasal 6
TUJUAN DAN FUNGSI
- Terwujudnya insan komunikasi radio yang terampil, berdisiplin, dedikasi dan loyalitas yang tinggi, sebagai kader bangsa yang berjiwa Pancasila dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Membantu usaha pemerintah dalam membina dan memajukan kegiatan Komunikasi Radio Antar Penduduk sebagai potensi komunikasi nasional.
- Membantu Pemerintah dibidang komunikasi radio dalam menangani masalah sosial, terutama dalam penanggulangan bencana alam yang terjadi di Tanah Air.
- RAPI dalam kegiatan Komunikasinya berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa yang menghubungkan seluruh wilayah Nusantara sebagai satu kesatuan.
BAB III
KODE ETIK
Pasal 7
Anggota RAPI berjiwa Patuh, Jujur, Santun, Tenggang Rasa, tanggung Jawab.BAB IV
PEMBINAAN DAN KEGIATAN ORGANISASI
Pasal 8
PEMBINAAN
- Membina anggota taat terhadap peraturan perundang-undangan dan organisasi.
- Membina anggota untuk berkomunikasi radio dengan baik, benar dan bertanggung jawab.
- Meningkatkan keterampilan Anggota dalam memberikan bantuan komunikasi dan pengabdian masyarakat
- Meningkatkan kwalitas SDM anggota, terutama dalam hal kepemimpinan dan managemen organisasi.
Pasal 9
KEGIATAN
- Menunjang program Pemerintah dalam bidang Pembangunan Nasional dan membantu memelihara ketertiban, keamanan serta turut mengawasi penggunaan perangkat Komunikasi Radio Antar Penduduk (KRAP).
- Membantu Pemerintah dalam menyajikan bantuan komunikasi cadangan dan menyelenggarakan Komunikasi gawat darurat.
- Membantu Pemerintah dan masyarakat yang membutuhkan komunikasi pada kegiatan yang bersifat sosial.
- Melakukan usaha-usaha yang dapat menunjang kelancaran Program Organisasi.
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 10
ANGGOTA
Anggota RAPI adalah Warga Negara Indonesia , setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Pemerintah dan organisasi RAPI.Pasal 11
HAK DAN KEWAJIBAN
Hak dan kewajiban anggota diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga.BAB VI
SUSUNAN, KEKUASAAN, KEPENGURUSAN DAN ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 12
SUSUNAN ORGANISASI
Susunan organisasi secara bertingkat terdiri atas :- RAPI Pusat
- RAPI Daerah
- RAPI Wilayah
- RAPI Lokal
Pasal 13
KEKUASAAN ORGANISASI
- MUSYAWARAH NASIONAL RAPI (MUNAS)
- PENGURUS PUSAT
- MUSYAWARAH DAERAH
- PENGURUS DAERAH
- MUSYAWARAH WILAYAH
- PENGURUS WILAYAH
- MUSYAWARAH LOKAL
- PENGURUS LOKAL RAPI
Pasal 14
BADAN PENGURUS
- Pengurus Pusat/Daerah/Wilayah/Lokal terdiri atas :
a. Dewan Pembina
b. Dewan Pertimbangan dan Penasehat
c. Pengurus - Dewan Pembina adalah unsur pemerintah.
- Dewan Pertimbangan dan Penasehat adalah unsur perorangan organisasi.
- Pengurus adalah yang menjalankan tugas dan kegiatan organisasi.
- Tugas, wewenang, tanggung jawab Dewan Pertimbangan dan Penasehat, Pengurus Pusat/Daerah/Wilayah/Lokal diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 15
ATRIBUT ORGANISASI
- Atribut Organisasi RAPI terdiri dari : Bendera, Logo, Lagu Mars, KTA dan Pakaian Seragam.
- Segala sesuatu yang berhubungan dengan atribut RAPI diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB VII
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 16
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT ORGANISASI
- Musyawarah Organisasi terdiri atas :
Musyawarah Nasional/Daerah/Wilayah/Lokal - Rapat-rapat organisasi terdiri atas :
a. Rapat Kerja Nasional/Daerah/Wilayah
b. Rapat Paripurna Pusat/Daerah/Wilayah/Lokal
c. Rapat Pengurus Pusat/Daerah/Wilayah/Lokal
d. Rapat Kordinasi Pusat/Daerah/Wilayah/Lokal - Segala sesuatu yang berhubungan dengan Musyawarah dan Rapat-rapat Organisasi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 17
SUMBER-SUMBER KEUANGAN
Keuangan Organisasi diperoleh dari :- Uang pangkal anggota.
- Iuran anggota.
- Kontribusi dari badan usaha yg didirikan oleh organisasi.
- Sumbangan sukarela.
- Usaha-usaha lain yang sah dan tidak mengikat.
BAB IX
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 18
PENETAPAN ANGGARAN DASAR
Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, diatur dan ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga yang isinya tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.BAB X
PEMBUBARAN
Pasal 19
WEWENANG PEMBUBARAN
RAPI hanya dapat dibubarkan berdasarkan Keputusan Musyawarah Nasional yang khusus diselenggarakan untuk maksud tersebut.BAB XI
PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 20
PENGESAHAN
Anggaran Dasar RAPI untuk pertama kalinya ditetapkan oleh Rapat Paripurna Pengurus RAPI Pusat di Jakarta tanggal 2 Desember 1980 ;selanjutnya disempurnakan pada
Konggres RAPI ke 1 di Solo tanggal 25 Maret 1984 ;
Konggres II selaku Munas RAPI ke 2 di Cipayung Bogor tanggal 29 Nopember 1987 ;
Munas RAPI ke-3 di Bandung tanggal 27 Juni 1993 ;
Munas RAPI ke-4 di Denpasar tanggal 30 Januari 2000;
Munas RAPI ke-5 di Ciawi Bogor tanggal 22 Mei 2005.
Diterbitkan di: JAKARTA |
Tanggal: 8 September 2005 |
TTD |
TEAM PERUMUS AD – ART MUNAS CIAWI |
NAMA | Call Sign | Jabatan |
RJ Soehandoyo | JZ 10 HAN | Ketua |
Kemas Bunyamin Agoes | JZ 09 ECI | Sekertaris |
Mulya Basir | JZ 09 EWE | Anggota |
Heru Sutiastomo | JZ 09 DHR | Anggota |
Aswin Azis Taba | JZ 09 TIO | Anggota |
Sugandha | JZ 10 HLE | Anggota |
Sulitya Wardaya | JZ 07 PS | Anggota |
Hermanto | JZ 08 CPH | Anggota |
Edward | JZ 09 HOX | Anggota |
SEJARAH RAPI
KRAP atau Komunikasi Radio Antar Penduduk adalah komunikasi radio yang pada awalnya menggunakan band frekuensi 26.968 – 27.405 MHz yang di negara asalnya Amerika terkenal dengan nama Citizen Band Radio (CB). Sejak tahun 1958, di Amerika, secara resmi radio CB telah dilegalisir penggunaannya sebagai alat komunikasi radio antar penduduk, sebagai organisasi pengelolanya adalah Federal Communication Commission (FCC) yang bertugas mengendalikan dan membina serta membina para penggemarnya yang semakin banyak.
Mulai era tahun 70-an penggunaan CB merambah bumi Nusantara dan terus berkembang walaupun penggunaannya masih belum terkendali karena belum ada ketentuan yang mengaturnya.
Kebijakan pemerintah melalui Menteri Perhubungan telah menetapkan SK MENHUB RI No. S1.11/HKn 501/Phb-80 tanggal 6 Oktober 1980 tentang perijinan penggunaan radio antar penduduk, yang pelaksanaannya diatur melalui SK Dirjen Postel No. 125/Dirjen/1980 yang menetapkan Keputusan tentang Pendirian dan Pengangkatanpengurus Pusat Organisasi Radio Antar Penduduk, tertanggal 10 Nopember 1980. Untuk pelaksanaan keputusan diperlukan suatu organisasi yang bertugas membantu pemerintah dalam pengawasan dan pembinaan terhadap penyelenggaraan Komunikasi Radio Antar Penduduk (KRAP).
Pada tanggal 31 Oktober 1980 Ditjen Postel menunjuk Team Formatur dengan surat No. 6356/OT.002/Disfrek/80, dengan tugass untuk membentuk Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia yang mempunyai kepentingan pengelolaan, pembinaan dan pengendalian komunikasi radio antar penduduk.
Team formatur terdiri dari :
1. Sudarno
2. Eddie M. Nalapraya
3. Sutikno Buchari
4. A. Pratomo Bc.T.T
5. Lukman Arifin S.H
Team formatur diberi tugas
1. Band HF (11 meter)= 26.960 – 27.410 Mhz.
2. Band UHF (62 cm) = 476.410 – 477.415 Mhz
3. Band VHF (2 meter)= 142.000 – 143.600 Mhz<
Pada 1 Agustus 2004 diberlakukan KepMen No 77/2004 sebagai pengganti SK Dirjen Postel No. 92/DIRJEN/94. Melalui KM 77 Bab V pasal 28 ditetapkan bahwa KRAP bekerja pada 2 Band yaitu ;
1. Band VHF 140.7875 Mhz s/d 143.7875 Mhz
2. Band HF 26,960 Mhz s/d 27,410 Mhz
Mulai era tahun 70-an penggunaan CB merambah bumi Nusantara dan terus berkembang walaupun penggunaannya masih belum terkendali karena belum ada ketentuan yang mengaturnya.
Kebijakan pemerintah melalui Menteri Perhubungan telah menetapkan SK MENHUB RI No. S1.11/HKn 501/Phb-80 tanggal 6 Oktober 1980 tentang perijinan penggunaan radio antar penduduk, yang pelaksanaannya diatur melalui SK Dirjen Postel No. 125/Dirjen/1980 yang menetapkan Keputusan tentang Pendirian dan Pengangkatanpengurus Pusat Organisasi Radio Antar Penduduk, tertanggal 10 Nopember 1980. Untuk pelaksanaan keputusan diperlukan suatu organisasi yang bertugas membantu pemerintah dalam pengawasan dan pembinaan terhadap penyelenggaraan Komunikasi Radio Antar Penduduk (KRAP).
Pada tanggal 31 Oktober 1980 Ditjen Postel menunjuk Team Formatur dengan surat No. 6356/OT.002/Disfrek/80, dengan tugass untuk membentuk Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia yang mempunyai kepentingan pengelolaan, pembinaan dan pengendalian komunikasi radio antar penduduk.
Team formatur terdiri dari :
1. Sudarno
2. Eddie M. Nalapraya
3. Sutikno Buchari
4. A. Pratomo Bc.T.T
5. Lukman Arifin S.H
Team formatur diberi tugas
- 1. Menyusun AD & ART organisasi KRAP tingkat Pusat
- 2. Menyusun Pengurus Pusat Organisasi KRAP
Perkembangan Organisasi
Periode 1980-1984
Pengurus RAPI Pusat dari tahun 1980-1984 benar-benar bekerja keras dalam mewujudkan terbentuknya kepengurusan tingkat Propinsi / Daerah. Sampai akhir tahun 1984, 26 daerah tingkat I telah terbentuk kepengurusan dengan jumlah anggota lebih dari 20.000 orang seluruh Indonesia.Periode Transisi
Perkembangan RAPI mengalami hambatan saat terbit SK Menparpostel No.KM.48/PT.307/MPPT/1985 yang akan menghapus penggunaan perangkat radio 11m secara bertahap dari KRAP dan diganti dengan perangkat 62 cm (UHF) yang jarak jangkauannya amat pendek.Periode Kebangkitan
Melalui SK.Dirjen Postel No.92/Dirjen/94 tanggal 25 Juli 1994 ditetapkan bahwa KRAP bekerja pada 3 Band, yaitu :1. Band HF (11 meter)= 26.960 – 27.410 Mhz.
2. Band UHF (62 cm) = 476.410 – 477.415 Mhz
3. Band VHF (2 meter)= 142.000 – 143.600 Mhz<
Pada 1 Agustus 2004 diberlakukan KepMen No 77/2004 sebagai pengganti SK Dirjen Postel No. 92/DIRJEN/94. Melalui KM 77 Bab V pasal 28 ditetapkan bahwa KRAP bekerja pada 2 Band yaitu ;
1. Band VHF 140.7875 Mhz s/d 143.7875 Mhz
2. Band HF 26,960 Mhz s/d 27,410 Mhz
Senin, 29 Maret 2010
Senin, 22 Februari 2010
Kamis, 18 Februari 2010
ISTILAH KOMUNIKASI DALAM RAPI
Kode Etik dan Panca Bhakti RAPI
Kode Etik
1. Seorang anggota RAPI berjiwa Perwira
2. Seorang anggota RAPI berjiwa Setia
3. Seorang anggota RAPI berjiwa Patriot
4. Seorang anggota RAPI berjiwa Stabil
5. Seorang anggota RAPI berjiwa Ramah Tamah
6. Seorang anggota RAPI berjiwa Taat
Panca Bhakti
1. Seorang anggota RAPI harus rendah hati
2. Seorang anggota RAPI harus energic
3. Seorang anggota RAPI harus peka dan tanggap terhadap Aspek Sosial
Kemasyarakatan
4. Seorang anggota RAPI harus mempunyai daya juang yang menonjol pada Bangsa dan Negara Republik Indonesia
5. Seorang anggota RAPI harus berjiwa Gotong Royong
Etika Berkomunikasi
A. Komunikasi Point to Point
1. Memantau dahulu / memonitor pada frekwensi / kanal yang diinginkan
2. Wajib menyebutkan 10-28 (callsign) & 10–20 (posisi / tempat) memancar
3. Menyebutkan 10-28 dan biasakan mengucapkan kata ganti pada akhir pembicaraan
4. Memberikan kesempatan / prioritas kepada penyampai berita-berita yang penting
5. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
6. Mengatur jalur / kanal apabila muncul pertama kali di kanal / frekwensi
7. Apabila jalur / kanal sibuk sementara butuh komunikasi agak panjang dengan
seseorang, sebaiknya bergeser (tidak memonopoli kanal/ frekwensi)
8. Menggunakan Kode Ten (kode 10) untuk efisiensi komunikasi
9. Membiasakan menulis di Log Book, dicatat dengan siapa berkomunikasi dan kapan/ tanggal dan waktu komunikasi dilakukan
10. Menggunakan Nama Panggilan Juliet Zulu, No Daerah dan Suffiknya, contoh JZ12AR
11. Dilarang menjadi net pengendali apabila sedang dalam statiun bergerak
B. Komunikasi melalui Repeater / pancar ulang
1. Memonitor dahulu selama 3-5 menit
2. Memperhatikan siapa yang sedang berkomunikasi
3. Memperhatikan apa yang sedang dikomunikasikan. (penting/tidak)
4. Masuk pada spasi atau interval (tidak perlu menggunakan kata break atau contact), dengan menyebutkan Callsign (10-28) dan apabila ingin berkomunikasi / memanggil seseorang, langsung memanggil dengan menyebut 10-28 orang yang dipanggil
(contoh: JZ19 mhz memanggil JZ19 awy, maka pada jeda spasi JZ19 MHZ langsung masuk dengan mengatakan: JZ19 mhz, JZ19 mhz 10-25)
5. Tidak perlu tergesa-gesa, komunikasikan dengan kata-kata yang jelas dan mudah dimengerti / difahami
6. Berkomunikasi seperti pada kanal / frekwensi kerja biasa
7. Apabila ada hal yang bersifat darurat / emergency silahkan gunakan interupsi pada spasi / interval.
8. Jangan memonopoli frekwensi dengan berkomunikasi hanya dengan satu orang, dan selalu memberikan kesempatan kepada orang lain yang mau menggunakan pancar ulang
9. Membiasakan mengucapkan kata ganti pada akhir pembicaraan.
10. Memberikan kesempatan kepada pengguna di lapangan / stasiun bergerak yg menggunakan perangkat dengan kemampuan terbatas
11. Mengutamakan / memberikan kesempatan pada pembawa berita yg bersifat emergency / darurat
12. Tidak dianjurkan berkomunikasi melalui repeater dengan menggunakan peralatan penguat mikrofon seperti: Echo, ALC, dsb - karena audio justru akan menjadi melebar dan tidak nyaman bagi orang lain yg mendengarkan.
C. Penggunaan kata INTERUPSI
1. Apabila mau memotong / menyela pembicaraan disebabkan ada sesuatu informasi yang penting, gunakan pada saat jeda komunikasi atau spasi, kemudian masuk dengan menyebutkan identitas diri, Contoh : JZ12AR interupsi ... dan yang sedang berkomunikasi sebaiknya mempersilahkan yg menginterupsi menggunakan frekwensi
2. Setelah selesai kepentingannya sebaiknya dikembalikan pada pengguna sebelumnya dengan mengucapkan : Terima Kasih
3. Kata Break atau Contact sebaiknya tidak dipakai, baik untuk keperluan menyela pembicaraan maupun apabila hanya ingin bergabung didalam pembicaraan / komunikasi
4. Apabila tidak ada sesuatu yang penting dan hanya ingin bergabung maka pada saat jeda / spasi cukup menyebutkan identitas diri, Contoh: JZ19 mhz masuk / bergabung atau cukup dengan menyebut JZ19 mhz saja
5. Apabila mengetahui ada yang mau bergabung, pengguna sebelumnya sebaiknya juga merespon, Contoh: Terdengar JZ19 mhz , mohon bersabar satu dua kesempatan
PENGGUNAAN STASIUN KRAP
1. Stasiun KRAP hanya boleh digunakan untuk komunikasi radio dalam negeri
2. Stasiun KRAP dapat digunakan untuk kegiatan :
a. Hubungan persahabatan dan persaudaraan antar sesama anggota;
b. Pembinaan, penyuluhan dan kegiatan RAPI;
c. Bantuan komunikasi dalam rangka kegiatan kepramukaan, olah raga, sosial kemasyarakatan dan kegiatan kemanusiaan lain;
d. Penyampaian berita marabahaya, bencana alam, dan pencarian dan pertolongan (SAR).
3. Kegiatan KRAP di luar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam point (1) yang kegiatannya berskala nasional harus mendapat persetujuan Direktorat Jenderal sedang kegiatan yang berskala Daerah harus mendapat persetujuan Kepala Dinas Propinsi
4. Dalam kegiatan KRAP wajib menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
5. Stasiun KRAP dilarang digunakan untuk :
a. Memancarkan berita yang bersifat politik, SARA, dan atau pembicaraan lainnya dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban;
b. Memancarkan pemberitaan / berita yang bersifat komersial;
c. Memancarkan berita sandi kecuali kode-10 (ten-code);
d. Berkomunikasi dengan stasiun KRAP yang tidak memiliki izin atau stasiun radio lain selain stasiun KRAP;
e. Disambungkan dengan jaringan telekomunikasi lain milik penyelenggara telekomunikasi;
f. Memancarkan berita merabahaya atau berita lain yang tidak benar;
g. Memancarkan informasi yang tidak sesuai peruntukannya sebagai sarana komunikasi radio antara lain memancarkan musik-musik, menyanyi, pidato, dongeng, pembicaraan asusila.
6. Stasiun KRAP atau perangkat KRAP dilarang digunakan sebagai sarana komunikasi untuk kepentingan dinas instansi pemerintah/swasta.
7. Stasiun KRAP dilarang digunakan di atas kapal laut atau di pesawat udara
8. Stasiun KRAP dengan seizin pemiliknya dapat digunakan oleh pemegang IKRAP lainny dengan mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku
9. Stasiun KRAP meskipun dengan sepengetahuan pemiliknya tidak diizinkan untuk digunakan oleh seseorang yang tidak memiliki IKRAP
10. Stasiun KRAP harus dapat dikenali dari nama panggilan yang setiap kali dipancarkan dengan menyebut nama panggilan (10-28) pada permulaan dan akhir komunikasi radio yang diselenggarakan, dilaksanakan paling sedikit setiap 3 (tiga) menit sekali
Ten Code
10-1 Sulit didengar // Penerimaan buruk 10-41 Mohon pindah ke jalur / channel ...
10-2 Didengar jelas // Penerimaan baik 10-42 ADA KECELAKAAN DI ...
10-3 Berhenti mengudara / memancar 10-43 Kemacetan lalu lintas di ...
10-4 Benar // Dimengerti 10-44 Ada pesan untuk Anda
10-5 Ada pesan untuk disampaikan 10-45 Dalam jangkauan mohon melapor
10-6 Sedang sibuk kecuali ada berita penting 10-46 Memerlukan montir
10-7 Mengalami kerusakan // Tidak dapat mengudara 10-50 Mohon kosongkan jalur / channel
10-8 Tidak ada kerusakan // Dapat mengudara 10-60 Apakah ada pesan selanjutnya ?
10-9 Mohon diulangi 10-62 Tidak dimengerti, melalui telepon saja
10-10 Penyampaian berita selesai 10-63 Tugas / pekerjaan dilanjutkan di ...
10-11 Berbicara terlalu cepat 10-64 Pekerjaan telah selesai / bersih
10-12 Mengundurkan diri karena ada tamu 10-65 Menunggu berita lanjutan
10-13 Laporan keadaan cuaca / jalanan 10-67 Semua unit setuju
10-14 Informasi 10-69 Pesanan telah diterima
10-15 Informasi sudah disampaikan 10-70 KEBAKARAN DI ...
10-16 Mohon dijemput / diambil di ... 10-71 Pesawat KRAP (RIG) yang dipakai
10-17 Ada urusan penting 10-73 Kurangi kecepatan di ...
10-18 Sesuatu untuk kita 10-74 Tidak // Negatif
10-19 Bukan untuk Anda, harap kembali 10-75 Penyebab gangguan
10-20 Lokasi // Posisi 10-76 Dalam perjalanan ke ...
10-21 Kontak / hubungan melalui telepon 10-77 Belum / tidak menghubungi
10-22 Melapor langsung ke ... 10-81 Pesankan kamar di hotel ...
10-23 Menunggu // Stand by 10-82 Pesankan kamar untuk ...
10-24 Selesai melaksanakan tugas 10-84 Nomor telepon
10-25 Dapatkah menghubungi / kontak dengan ... 10-85 Alamat
10-26 Pesanan terakhir kurang diperhatikan 10-89 Butuh montir radio
10-27 Pindah ke jalur / channel ... 10-90 Gangguan pesawat televisi (TVI)
10-28 Nama panggilan // Callsign 10-91 Bicara dekat mikropon
10-29 Waktu hubungan / kontak habis 10-92 Pemancar perlu penyesuaian
10-30 Tidak menaati peraturan 10-93 Apakah frekuensi sudah tepat ?
10-31 Antena yang digunakan 10-94 Berbicara agak panjang
10-32 Laporan sinyal dan modulasi // Radio check 10-95 Mengudara dengan sinyal setiap 5 detik
10-33 KEADAAN DARURAT // EMERGENCY 10-97 Tes pada pemancar
10-34 Butuh bantuan, ada kesulitan di stasiun ini 10-99 Tugas selesai, semua orang selamat
10-35 INFORMASI RAHASIA 10-100 Akan ke kamar mandi
10-36 Jam berapa waktu yang tepat ? 10-200 BUTUH BANTUAN POLISI DI ...
10-37 PERLU MOBIL DEREK DI ... 10-300 BUTUH PEMADAM KEBAKARAN DI ...
10-38 PERLU AMBULANS DI ... 10-400 BUTUH PETUGAS KETERTIBAN UMUM DI ...
10-39 Pesan sudah disampaikan 10-500 BUTUH BANTUAN PROVOST DI ...
10-40 PERLU DOKTER 10-600 BUTUH BANTUAN GARNIZUN DI ...
10-700 BUTUH BANTUAN S.A.R. DI ...
10-800 BUTUH BANTUAN PERUSAHAAN LISTRIK DI ...
Eleven Code / Kode Sebelas
Kode sandi komunikasi keadaan darurat
Disadur dari Eleven Code + dilengkapi
Kode
Artinya
11-10
Report signal
11-11
Penerimaan kurang baik
11-12
Penerimaan bagus / sempurna
11-13
Keadaan cuaca
11-14
Butuh Informasi tentang….
11-15
Pesan dimengerti
11-18
Nomor telepon
11-20
Posisi / tempat kedudukan
11-21
Percakapan lewat telepon
11-23
Standby monitor
11-24
Mobil (pengemudi) bingung
11-25
Kepadatan lalu lintas jalan
11-26
Mobil mogok
11-27
Pindah kanal komunikasi ke
11-28
Identitas diri...
11-30
Informasi keadaan di TKP
11-31
Keadaan tenang, tidak mengkhawatirkan
11-33
Situasi darurat di...(TKP)
11-35
Pesan untuk disampaikan
11-36
Jam / penunjuk waktu
11-37
Kondisi terakhir / aktual
11-41
Minta ambulan
11-42
Minta paramedis
11-44
Keadaan memburuk
11-48
Penyedia jasa transport
11-50
Semua diam selain Pengendali
11-55
Pertemuan di...
11-56
Butuh tenaga relawan
11-57
Suasana gaduh / kacau
11-58
Pengerahan massa
11-66
Trafficlight mati
11-72
Kebakaran di...
11-73
Minta dikirim mobil pemadam kebakaran
11-75
Kantor / tempat kerja.
11-76
Arah / tujuan ke...
11-77
Banjir di aliran sungai...
11-78
Banjir lokal / setempat
11-79
Ada tabrakan, ambulance sudah di jalan
11-80
Tumburan dengan luka/kerusakan serius
11-81
Tumburan dengan luka/kerusakan ringan
11-82
Tumburan dengan kerusakan bangunan
11-84
Pengatur lalulintas manual
11-85
Minta mobil derek
11-86
Ancaman bom
11-87
Ada bom ditaruh
11-98
Koordinasi didarat
11-99
Under attack, immediate assistance required
Istilah Peradioan
Singkatan dan Artinya
Singkatan
Artinya
a.c
alternating current
arus bolak balik
a.f.
audio frequency
getaran suara/bunyi
a.f.c.
automatic frequency control
pengaturan frekuensi secara otomatis
a.g.c
automatic gain control
pengatur penguatan secara otomatis
a.m.
amplitudo modulation
modulasi amplitudo
a.t.u.
automatic tuning unit
alat penyesuai frekuensi dan impendensi antene
b.f.o.
beat frequency oscillator
oscilator yang digunakan pada pesawat penerima jika menerima CW dan SSB
CB
Citizen's Band
istilah Indonesia : KRAP
c.w.
continuous wave
berita Morse yang dikirimkan secara pancaran RF yang terputus-putus seirama dengan kode Morse
dB
decibels
unit satuan yang dipergunakan dalam perhitungan
perbandingan intensitas atas dasar perbandingan logaritmes
x2
dB = 10 log -----
xl
d.c.
direct current
arus searah
D.F
Direction Finder
alat untuk mencari arah datangnya pancaran RF dari sebuah pemancar radio
d.s.b.
double side band
Jems kelas siaran yang dapat dipersamakan dengan a.m.
e.h.t
extremely high frequency
klasifikasi frekuensi antara 30 - 300 Mega Hertz
e.h.L
extra high tension
tegangan listrik yang sangat tinggi
e.m.f.
electro motive force
salah satu satuan yang digunakan dalam ilmu listrik
e.r.p.
effective radiated power
daya pancar efektif
f.e.t.
fiel effect transistor
transistor jenis FET
f.m.
frequency modulation
f.s.d.
full scale deflection
penunjukan jarum meter tertinggi
g.d.o
grid dip oscillator
alat untuk mengukur frekuensi resonansi dari rangkaian induktip dan kapasitip
h.f.
high frequency
klasifikasi frekuensi antara 3-Mega Hertz sampai dengan 30-Mega Hertz
h.t
high tension
tegangan listrik tinggi
Hz
Hertz
unit satuan yang dipakai dalam menyatakan nilai frekuensi
i.e.
integrated circuit
rangkaian elektronik yang terdiri dari beberapa komponen yang dipadukan menjadi satu dan dibentuk menjadi ujud yang sangat kecil
i.f.
intermediate frequency
frekuensi antara
I.f.
low frequency
klasifikasi frekuensi antara 30-kilo Hertz sampai dengan 300-kilo Hertz
l.o.
local oscillator
oscillator yang frekuensinya digunakan untuk digabungkan (mixing) dengan frekuensi utama
l.s.b.
lower side band
salah satu side-band yang dihasilkan oleh SSB
l.t
low tension
tegangan listrik rendah
l.u.f.
lowest usable frequency
frekuensi terendah yang dapat digunakan sebagai jalur komunikasi pada waktu tertentu
l.w.
long wave
gelombang panjang
m.u.f.
maximum usable frequency
frekuensi tertinggi yang dapat dipergunakan untuk komunikasi dengan pantulan ionosphere pada waktu tertentu
m.w.
medium wave
gelombang menengah
ab.f.m.
narrow band frequency modulation
kelas siaran FM yang menggunakan band yang sempit
p.c.b.
printed circuit board
pengawatan rangkaian elektronik yang tercetak
p. e.p
peak envelope power
daya (watt) khususnya dipakai pada SSB
p.tt
push to talk
cara berkomunikasi dengan menekan saklar bila berbicara
r.f.
radio frequency
r.f.i.
radio frequency interference
gangguan-gangguan yang menyusup ke dalam pesawat radio
r.m.s.
root mean square
unit satuan listrik yang menyatakan nilai efektip dari arus bolak-balik
RTTY
radio teletype
sistem komunikasi radio dengan telex
RX
receiver
pesawat penerima radio
s.h. f.
super high frequency
klasifikasi frekuensi antara 3-Giga Hertz sampai dengan 30-Giga Hertz
s.s.b.
single side-band
kelas siaran yang memancarkan hanya salah satu side band saja
s.w.
short wave
gelombang pendek
s. w.g.
standard wire gauge
standardisasi ukuran kawat
s.w.1.
short wave listener
hobi seperti amatir radio akan tetapi hanya mendengarkan siaran radio dan tidak pernah memancar
s.w.r.
standing wave ratio
nilai perbandingan yang dapat menentukan besarnya daya yang hilang dan daya yang terpancar
TV1
television interference
gangguan-gangguan yang menyusup ke dalam pesawat TV
u.h.f.
ultra high frequency
klasifikasi frekuensi antara 300-Mega Hertz sampai dengan 3.000-Mega Hertz
u.s.b.
upper side-band
salah satu side band yang dihasilkan oleh SSB
v.c.0.
voltage controlled oscillator
oscillator yang frekuensinya diatur oleh tegangan listrik
v.h.f.
very high frequency
klasifikasi antara 30-Mega Hertz sampai dengan 300-Mega Hertz
v.x.o.
variable crystal oscillator
oscillator kristal yang frekuensinya dapat dirubah-rubah
Cara memberikan laporan sinyal (Signaling Report)
Dalam berkomunikasi radio antar penduduk, rasanya tidak lengkap apabila kita tidak melakukan laporan sinyal kepada lawan bicara. Derajat kekuatan sinyal dapat dilaporkan sebagai berikut:
Strength (S)
1 = sinyal yang sayup-sayup
2 = sinyal yang sangat lemah
3 = sinyal yang lemah
4 = sinyal yang hampir lumayan
5 = sinyal yang lumayan
6 = sinyal yang baik
7 = sinyal yang mendekati kuat
8 = sinyal yang kuat
9 = sinyal yang sangat kuat
Cara memberikan laporan kekuatan sinyal, dapat dilakukan dengan dua cara:
1. dengan memberikan perkiraan kekuatan sinyal seperti apa yang tersebut diatas, yang selanjutnya dinyatakan dengan angka-angka 1 sampai dengan 9;
2. atau dengan cara membaca langsung pada S-meter yang terdapat pada pesawat KRAP, S-meter tersebut biasanya terdapat angka-angka dari 1 sampai dengan 9. Untuk melaporkan penerimaan lebih dari angka 9, dapat disebutkan... dB (decibel) di atas S-9.
Nilai untuk kualitas modulasi (readability), dapat dilaporkan sebagai berikut:
1 = sama sekali tidak terbaca
2 = kadang-kadang terbaca beberapa kata
3 = dapat dibaca dengan sedikit kesukaran
4 = dapat dibaca tanpa mengalami kesukaran
5 = benar-benar dapat dibaca dengan mudah
Alfabet
ALFABET INTERNASIONAL
A ALPHA H HOTEL N NOVEMBER T TANGGO
B BRAVO I INDIAN O OSCAR U UNIFORM
C CHARLIE J JULIET P PAPA V VICTOR
D DELTA K KILO Q QUEBEC W WHISKY
E ECHO L LIMA R ROMEO X X-RAY
F FOXTROT M MIKE S SIERRA Y YANKEY
G GOLF Z ZULU
ALFABET INDONESIA
A AMBARAWA H HONGKONG N NURDIN T TEGAL
B BANDUNG I INDRAMAYU O OSAKA U UTTAH
C CALKUTA J JEDDAH P PADANG V VALESCIA
D DEMAK K KEDIRI Q QUADRAT W WONOSOBO
E ENDEH L LUMAJANG R REMBANG X XANTIPPE
F FATIMAH M MADIUN S SOLO Y YOKOHAMA
G GARUT Z ZANSIBAR
Kode Etik
1. Seorang anggota RAPI berjiwa Perwira
2. Seorang anggota RAPI berjiwa Setia
3. Seorang anggota RAPI berjiwa Patriot
4. Seorang anggota RAPI berjiwa Stabil
5. Seorang anggota RAPI berjiwa Ramah Tamah
6. Seorang anggota RAPI berjiwa Taat
Panca Bhakti
1. Seorang anggota RAPI harus rendah hati
2. Seorang anggota RAPI harus energic
3. Seorang anggota RAPI harus peka dan tanggap terhadap Aspek Sosial
Kemasyarakatan
4. Seorang anggota RAPI harus mempunyai daya juang yang menonjol pada Bangsa dan Negara Republik Indonesia
5. Seorang anggota RAPI harus berjiwa Gotong Royong
Etika Berkomunikasi
A. Komunikasi Point to Point
1. Memantau dahulu / memonitor pada frekwensi / kanal yang diinginkan
2. Wajib menyebutkan 10-28 (callsign) & 10–20 (posisi / tempat) memancar
3. Menyebutkan 10-28 dan biasakan mengucapkan kata ganti pada akhir pembicaraan
4. Memberikan kesempatan / prioritas kepada penyampai berita-berita yang penting
5. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
6. Mengatur jalur / kanal apabila muncul pertama kali di kanal / frekwensi
7. Apabila jalur / kanal sibuk sementara butuh komunikasi agak panjang dengan
seseorang, sebaiknya bergeser (tidak memonopoli kanal/ frekwensi)
8. Menggunakan Kode Ten (kode 10) untuk efisiensi komunikasi
9. Membiasakan menulis di Log Book, dicatat dengan siapa berkomunikasi dan kapan/ tanggal dan waktu komunikasi dilakukan
10. Menggunakan Nama Panggilan Juliet Zulu, No Daerah dan Suffiknya, contoh JZ12AR
11. Dilarang menjadi net pengendali apabila sedang dalam statiun bergerak
B. Komunikasi melalui Repeater / pancar ulang
1. Memonitor dahulu selama 3-5 menit
2. Memperhatikan siapa yang sedang berkomunikasi
3. Memperhatikan apa yang sedang dikomunikasikan. (penting/tidak)
4. Masuk pada spasi atau interval (tidak perlu menggunakan kata break atau contact), dengan menyebutkan Callsign (10-28) dan apabila ingin berkomunikasi / memanggil seseorang, langsung memanggil dengan menyebut 10-28 orang yang dipanggil
(contoh: JZ19 mhz memanggil JZ19 awy, maka pada jeda spasi JZ19 MHZ langsung masuk dengan mengatakan: JZ19 mhz, JZ19 mhz 10-25)
5. Tidak perlu tergesa-gesa, komunikasikan dengan kata-kata yang jelas dan mudah dimengerti / difahami
6. Berkomunikasi seperti pada kanal / frekwensi kerja biasa
7. Apabila ada hal yang bersifat darurat / emergency silahkan gunakan interupsi pada spasi / interval.
8. Jangan memonopoli frekwensi dengan berkomunikasi hanya dengan satu orang, dan selalu memberikan kesempatan kepada orang lain yang mau menggunakan pancar ulang
9. Membiasakan mengucapkan kata ganti pada akhir pembicaraan.
10. Memberikan kesempatan kepada pengguna di lapangan / stasiun bergerak yg menggunakan perangkat dengan kemampuan terbatas
11. Mengutamakan / memberikan kesempatan pada pembawa berita yg bersifat emergency / darurat
12. Tidak dianjurkan berkomunikasi melalui repeater dengan menggunakan peralatan penguat mikrofon seperti: Echo, ALC, dsb - karena audio justru akan menjadi melebar dan tidak nyaman bagi orang lain yg mendengarkan.
C. Penggunaan kata INTERUPSI
1. Apabila mau memotong / menyela pembicaraan disebabkan ada sesuatu informasi yang penting, gunakan pada saat jeda komunikasi atau spasi, kemudian masuk dengan menyebutkan identitas diri, Contoh : JZ12AR interupsi ... dan yang sedang berkomunikasi sebaiknya mempersilahkan yg menginterupsi menggunakan frekwensi
2. Setelah selesai kepentingannya sebaiknya dikembalikan pada pengguna sebelumnya dengan mengucapkan : Terima Kasih
3. Kata Break atau Contact sebaiknya tidak dipakai, baik untuk keperluan menyela pembicaraan maupun apabila hanya ingin bergabung didalam pembicaraan / komunikasi
4. Apabila tidak ada sesuatu yang penting dan hanya ingin bergabung maka pada saat jeda / spasi cukup menyebutkan identitas diri, Contoh: JZ19 mhz masuk / bergabung atau cukup dengan menyebut JZ19 mhz saja
5. Apabila mengetahui ada yang mau bergabung, pengguna sebelumnya sebaiknya juga merespon, Contoh: Terdengar JZ19 mhz , mohon bersabar satu dua kesempatan
PENGGUNAAN STASIUN KRAP
1. Stasiun KRAP hanya boleh digunakan untuk komunikasi radio dalam negeri
2. Stasiun KRAP dapat digunakan untuk kegiatan :
a. Hubungan persahabatan dan persaudaraan antar sesama anggota;
b. Pembinaan, penyuluhan dan kegiatan RAPI;
c. Bantuan komunikasi dalam rangka kegiatan kepramukaan, olah raga, sosial kemasyarakatan dan kegiatan kemanusiaan lain;
d. Penyampaian berita marabahaya, bencana alam, dan pencarian dan pertolongan (SAR).
3. Kegiatan KRAP di luar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam point (1) yang kegiatannya berskala nasional harus mendapat persetujuan Direktorat Jenderal sedang kegiatan yang berskala Daerah harus mendapat persetujuan Kepala Dinas Propinsi
4. Dalam kegiatan KRAP wajib menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
5. Stasiun KRAP dilarang digunakan untuk :
a. Memancarkan berita yang bersifat politik, SARA, dan atau pembicaraan lainnya dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban;
b. Memancarkan pemberitaan / berita yang bersifat komersial;
c. Memancarkan berita sandi kecuali kode-10 (ten-code);
d. Berkomunikasi dengan stasiun KRAP yang tidak memiliki izin atau stasiun radio lain selain stasiun KRAP;
e. Disambungkan dengan jaringan telekomunikasi lain milik penyelenggara telekomunikasi;
f. Memancarkan berita merabahaya atau berita lain yang tidak benar;
g. Memancarkan informasi yang tidak sesuai peruntukannya sebagai sarana komunikasi radio antara lain memancarkan musik-musik, menyanyi, pidato, dongeng, pembicaraan asusila.
6. Stasiun KRAP atau perangkat KRAP dilarang digunakan sebagai sarana komunikasi untuk kepentingan dinas instansi pemerintah/swasta.
7. Stasiun KRAP dilarang digunakan di atas kapal laut atau di pesawat udara
8. Stasiun KRAP dengan seizin pemiliknya dapat digunakan oleh pemegang IKRAP lainny dengan mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku
9. Stasiun KRAP meskipun dengan sepengetahuan pemiliknya tidak diizinkan untuk digunakan oleh seseorang yang tidak memiliki IKRAP
10. Stasiun KRAP harus dapat dikenali dari nama panggilan yang setiap kali dipancarkan dengan menyebut nama panggilan (10-28) pada permulaan dan akhir komunikasi radio yang diselenggarakan, dilaksanakan paling sedikit setiap 3 (tiga) menit sekali
Ten Code
10-1 Sulit didengar // Penerimaan buruk 10-41 Mohon pindah ke jalur / channel ...
10-2 Didengar jelas // Penerimaan baik 10-42 ADA KECELAKAAN DI ...
10-3 Berhenti mengudara / memancar 10-43 Kemacetan lalu lintas di ...
10-4 Benar // Dimengerti 10-44 Ada pesan untuk Anda
10-5 Ada pesan untuk disampaikan 10-45 Dalam jangkauan mohon melapor
10-6 Sedang sibuk kecuali ada berita penting 10-46 Memerlukan montir
10-7 Mengalami kerusakan // Tidak dapat mengudara 10-50 Mohon kosongkan jalur / channel
10-8 Tidak ada kerusakan // Dapat mengudara 10-60 Apakah ada pesan selanjutnya ?
10-9 Mohon diulangi 10-62 Tidak dimengerti, melalui telepon saja
10-10 Penyampaian berita selesai 10-63 Tugas / pekerjaan dilanjutkan di ...
10-11 Berbicara terlalu cepat 10-64 Pekerjaan telah selesai / bersih
10-12 Mengundurkan diri karena ada tamu 10-65 Menunggu berita lanjutan
10-13 Laporan keadaan cuaca / jalanan 10-67 Semua unit setuju
10-14 Informasi 10-69 Pesanan telah diterima
10-15 Informasi sudah disampaikan 10-70 KEBAKARAN DI ...
10-16 Mohon dijemput / diambil di ... 10-71 Pesawat KRAP (RIG) yang dipakai
10-17 Ada urusan penting 10-73 Kurangi kecepatan di ...
10-18 Sesuatu untuk kita 10-74 Tidak // Negatif
10-19 Bukan untuk Anda, harap kembali 10-75 Penyebab gangguan
10-20 Lokasi // Posisi 10-76 Dalam perjalanan ke ...
10-21 Kontak / hubungan melalui telepon 10-77 Belum / tidak menghubungi
10-22 Melapor langsung ke ... 10-81 Pesankan kamar di hotel ...
10-23 Menunggu // Stand by 10-82 Pesankan kamar untuk ...
10-24 Selesai melaksanakan tugas 10-84 Nomor telepon
10-25 Dapatkah menghubungi / kontak dengan ... 10-85 Alamat
10-26 Pesanan terakhir kurang diperhatikan 10-89 Butuh montir radio
10-27 Pindah ke jalur / channel ... 10-90 Gangguan pesawat televisi (TVI)
10-28 Nama panggilan // Callsign 10-91 Bicara dekat mikropon
10-29 Waktu hubungan / kontak habis 10-92 Pemancar perlu penyesuaian
10-30 Tidak menaati peraturan 10-93 Apakah frekuensi sudah tepat ?
10-31 Antena yang digunakan 10-94 Berbicara agak panjang
10-32 Laporan sinyal dan modulasi // Radio check 10-95 Mengudara dengan sinyal setiap 5 detik
10-33 KEADAAN DARURAT // EMERGENCY 10-97 Tes pada pemancar
10-34 Butuh bantuan, ada kesulitan di stasiun ini 10-99 Tugas selesai, semua orang selamat
10-35 INFORMASI RAHASIA 10-100 Akan ke kamar mandi
10-36 Jam berapa waktu yang tepat ? 10-200 BUTUH BANTUAN POLISI DI ...
10-37 PERLU MOBIL DEREK DI ... 10-300 BUTUH PEMADAM KEBAKARAN DI ...
10-38 PERLU AMBULANS DI ... 10-400 BUTUH PETUGAS KETERTIBAN UMUM DI ...
10-39 Pesan sudah disampaikan 10-500 BUTUH BANTUAN PROVOST DI ...
10-40 PERLU DOKTER 10-600 BUTUH BANTUAN GARNIZUN DI ...
10-700 BUTUH BANTUAN S.A.R. DI ...
10-800 BUTUH BANTUAN PERUSAHAAN LISTRIK DI ...
Eleven Code / Kode Sebelas
Kode sandi komunikasi keadaan darurat
Disadur dari Eleven Code + dilengkapi
Kode
Artinya
11-10
Report signal
11-11
Penerimaan kurang baik
11-12
Penerimaan bagus / sempurna
11-13
Keadaan cuaca
11-14
Butuh Informasi tentang….
11-15
Pesan dimengerti
11-18
Nomor telepon
11-20
Posisi / tempat kedudukan
11-21
Percakapan lewat telepon
11-23
Standby monitor
11-24
Mobil (pengemudi) bingung
11-25
Kepadatan lalu lintas jalan
11-26
Mobil mogok
11-27
Pindah kanal komunikasi ke
11-28
Identitas diri...
11-30
Informasi keadaan di TKP
11-31
Keadaan tenang, tidak mengkhawatirkan
11-33
Situasi darurat di...(TKP)
11-35
Pesan untuk disampaikan
11-36
Jam / penunjuk waktu
11-37
Kondisi terakhir / aktual
11-41
Minta ambulan
11-42
Minta paramedis
11-44
Keadaan memburuk
11-48
Penyedia jasa transport
11-50
Semua diam selain Pengendali
11-55
Pertemuan di...
11-56
Butuh tenaga relawan
11-57
Suasana gaduh / kacau
11-58
Pengerahan massa
11-66
Trafficlight mati
11-72
Kebakaran di...
11-73
Minta dikirim mobil pemadam kebakaran
11-75
Kantor / tempat kerja.
11-76
Arah / tujuan ke...
11-77
Banjir di aliran sungai...
11-78
Banjir lokal / setempat
11-79
Ada tabrakan, ambulance sudah di jalan
11-80
Tumburan dengan luka/kerusakan serius
11-81
Tumburan dengan luka/kerusakan ringan
11-82
Tumburan dengan kerusakan bangunan
11-84
Pengatur lalulintas manual
11-85
Minta mobil derek
11-86
Ancaman bom
11-87
Ada bom ditaruh
11-98
Koordinasi didarat
11-99
Under attack, immediate assistance required
Istilah Peradioan
Singkatan dan Artinya
Singkatan
Artinya
a.c
alternating current
arus bolak balik
a.f.
audio frequency
getaran suara/bunyi
a.f.c.
automatic frequency control
pengaturan frekuensi secara otomatis
a.g.c
automatic gain control
pengatur penguatan secara otomatis
a.m.
amplitudo modulation
modulasi amplitudo
a.t.u.
automatic tuning unit
alat penyesuai frekuensi dan impendensi antene
b.f.o.
beat frequency oscillator
oscilator yang digunakan pada pesawat penerima jika menerima CW dan SSB
CB
Citizen's Band
istilah Indonesia : KRAP
c.w.
continuous wave
berita Morse yang dikirimkan secara pancaran RF yang terputus-putus seirama dengan kode Morse
dB
decibels
unit satuan yang dipergunakan dalam perhitungan
perbandingan intensitas atas dasar perbandingan logaritmes
x2
dB = 10 log -----
xl
d.c.
direct current
arus searah
D.F
Direction Finder
alat untuk mencari arah datangnya pancaran RF dari sebuah pemancar radio
d.s.b.
double side band
Jems kelas siaran yang dapat dipersamakan dengan a.m.
e.h.t
extremely high frequency
klasifikasi frekuensi antara 30 - 300 Mega Hertz
e.h.L
extra high tension
tegangan listrik yang sangat tinggi
e.m.f.
electro motive force
salah satu satuan yang digunakan dalam ilmu listrik
e.r.p.
effective radiated power
daya pancar efektif
f.e.t.
fiel effect transistor
transistor jenis FET
f.m.
frequency modulation
f.s.d.
full scale deflection
penunjukan jarum meter tertinggi
g.d.o
grid dip oscillator
alat untuk mengukur frekuensi resonansi dari rangkaian induktip dan kapasitip
h.f.
high frequency
klasifikasi frekuensi antara 3-Mega Hertz sampai dengan 30-Mega Hertz
h.t
high tension
tegangan listrik tinggi
Hz
Hertz
unit satuan yang dipakai dalam menyatakan nilai frekuensi
i.e.
integrated circuit
rangkaian elektronik yang terdiri dari beberapa komponen yang dipadukan menjadi satu dan dibentuk menjadi ujud yang sangat kecil
i.f.
intermediate frequency
frekuensi antara
I.f.
low frequency
klasifikasi frekuensi antara 30-kilo Hertz sampai dengan 300-kilo Hertz
l.o.
local oscillator
oscillator yang frekuensinya digunakan untuk digabungkan (mixing) dengan frekuensi utama
l.s.b.
lower side band
salah satu side-band yang dihasilkan oleh SSB
l.t
low tension
tegangan listrik rendah
l.u.f.
lowest usable frequency
frekuensi terendah yang dapat digunakan sebagai jalur komunikasi pada waktu tertentu
l.w.
long wave
gelombang panjang
m.u.f.
maximum usable frequency
frekuensi tertinggi yang dapat dipergunakan untuk komunikasi dengan pantulan ionosphere pada waktu tertentu
m.w.
medium wave
gelombang menengah
ab.f.m.
narrow band frequency modulation
kelas siaran FM yang menggunakan band yang sempit
p.c.b.
printed circuit board
pengawatan rangkaian elektronik yang tercetak
p. e.p
peak envelope power
daya (watt) khususnya dipakai pada SSB
p.tt
push to talk
cara berkomunikasi dengan menekan saklar bila berbicara
r.f.
radio frequency
r.f.i.
radio frequency interference
gangguan-gangguan yang menyusup ke dalam pesawat radio
r.m.s.
root mean square
unit satuan listrik yang menyatakan nilai efektip dari arus bolak-balik
RTTY
radio teletype
sistem komunikasi radio dengan telex
RX
receiver
pesawat penerima radio
s.h. f.
super high frequency
klasifikasi frekuensi antara 3-Giga Hertz sampai dengan 30-Giga Hertz
s.s.b.
single side-band
kelas siaran yang memancarkan hanya salah satu side band saja
s.w.
short wave
gelombang pendek
s. w.g.
standard wire gauge
standardisasi ukuran kawat
s.w.1.
short wave listener
hobi seperti amatir radio akan tetapi hanya mendengarkan siaran radio dan tidak pernah memancar
s.w.r.
standing wave ratio
nilai perbandingan yang dapat menentukan besarnya daya yang hilang dan daya yang terpancar
TV1
television interference
gangguan-gangguan yang menyusup ke dalam pesawat TV
u.h.f.
ultra high frequency
klasifikasi frekuensi antara 300-Mega Hertz sampai dengan 3.000-Mega Hertz
u.s.b.
upper side-band
salah satu side band yang dihasilkan oleh SSB
v.c.0.
voltage controlled oscillator
oscillator yang frekuensinya diatur oleh tegangan listrik
v.h.f.
very high frequency
klasifikasi antara 30-Mega Hertz sampai dengan 300-Mega Hertz
v.x.o.
variable crystal oscillator
oscillator kristal yang frekuensinya dapat dirubah-rubah
Cara memberikan laporan sinyal (Signaling Report)
Dalam berkomunikasi radio antar penduduk, rasanya tidak lengkap apabila kita tidak melakukan laporan sinyal kepada lawan bicara. Derajat kekuatan sinyal dapat dilaporkan sebagai berikut:
Strength (S)
1 = sinyal yang sayup-sayup
2 = sinyal yang sangat lemah
3 = sinyal yang lemah
4 = sinyal yang hampir lumayan
5 = sinyal yang lumayan
6 = sinyal yang baik
7 = sinyal yang mendekati kuat
8 = sinyal yang kuat
9 = sinyal yang sangat kuat
Cara memberikan laporan kekuatan sinyal, dapat dilakukan dengan dua cara:
1. dengan memberikan perkiraan kekuatan sinyal seperti apa yang tersebut diatas, yang selanjutnya dinyatakan dengan angka-angka 1 sampai dengan 9;
2. atau dengan cara membaca langsung pada S-meter yang terdapat pada pesawat KRAP, S-meter tersebut biasanya terdapat angka-angka dari 1 sampai dengan 9. Untuk melaporkan penerimaan lebih dari angka 9, dapat disebutkan... dB (decibel) di atas S-9.
Nilai untuk kualitas modulasi (readability), dapat dilaporkan sebagai berikut:
1 = sama sekali tidak terbaca
2 = kadang-kadang terbaca beberapa kata
3 = dapat dibaca dengan sedikit kesukaran
4 = dapat dibaca tanpa mengalami kesukaran
5 = benar-benar dapat dibaca dengan mudah
Alfabet
ALFABET INTERNASIONAL
A ALPHA H HOTEL N NOVEMBER T TANGGO
B BRAVO I INDIAN O OSCAR U UNIFORM
C CHARLIE J JULIET P PAPA V VICTOR
D DELTA K KILO Q QUEBEC W WHISKY
E ECHO L LIMA R ROMEO X X-RAY
F FOXTROT M MIKE S SIERRA Y YANKEY
G GOLF Z ZULU
ALFABET INDONESIA
A AMBARAWA H HONGKONG N NURDIN T TEGAL
B BANDUNG I INDRAMAYU O OSAKA U UTTAH
C CALKUTA J JEDDAH P PADANG V VALESCIA
D DEMAK K KEDIRI Q QUADRAT W WONOSOBO
E ENDEH L LUMAJANG R REMBANG X XANTIPPE
F FATIMAH M MADIUN S SOLO Y YOKOHAMA
G GARUT Z ZANSIBAR
Daftar Alamat Pengurus/Sekretariat RAPI Daerah di Indonesia
Bagi rekan2 yg ingin bergabung dengan RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) di seluruh nusantara, silahkan menghubungi salah satu Pengurus/Ketua Daerah-nya (sesuai dgn KTP yang masih berlaku).
NAD-JZ01ZZD
Ketua RAPI Daerah 01: Tengku Feriansyah, JZ01BC
Wakil Ketua I: Ir. Arfiansyah, JZ01BY
Wakil Ketua II, JZ01BI
Sekertaris: Drs. Budhy Hartono, JZ01BD
Bendahara: Fahman Ramdhan, JZ01BU
Alamat JZ01ZZD:
Jl. Tengku Umar No. 29 Banda Aceh NAD 2324
Telp. 0651-48400
SUMUT-JZ02ZZD
Drs. Zulhifzi Lubis, JZ02AAA Telp.061–542512
SUMUT PIC : Abd.Rahman Lubis, JZ02BO Telp.061–7863790
Nia –Staf Sekret Telp.061–7325596
Jl. Mahkamah No.24-B, Medan 20213
SUMBAR-JZ03ZZD
Ir. Fachruddin, JZ03BF Telp.0751-27286
SUMBAR PIC: Saiful Bahri, JZ03FR
Jl. Kartini No.3-A, Padang
RIAU-JZ04ZZD
Drs. Arifin Simatupang, JZ04ASL
RIAU Komp. Pandau Permai Blok B-2 No.13 Pekanbaru 28284
JAMBI-JZ05ZZD
A.S. EDY, S.Ip, JZ05AAA Telp.0741–21552/53486
JAMBI PIC: M. Kasim AS., SH JZ05AK Telp.0741-32446
Jl. Slamet Riyadi Lr.Cendana No.25 Rt.05/02 Jambi, 36121
SUMSEL-JZ06ZZD
Ketua : John G. Lilipaly, JZ06BAS
Wakil Ketua 1: Isranedy, SE
Wakil Ketua 2 : Sayuti Hamzah
Sekretaris : W. Triarti
Bendahara : Drs. Aan Sastradiningrat, MM
Frekuensi kerja : 143.400 MHz
Alamat JZ06ZZD:
Jl. Swadaya, Perikanan V A No. 89 Palembang 30127
Telp.0711–7054207
(update terakhir 16 januari 2009)
BENGKULU-JZ07ZZD
SagiminHadiSutrisno, JZ07GG Telp. 0736–28917/51825
BENKULU PIC: Lisanuddin, JZ07DL Telp.0736-26302
Jl. Danau No. 90 Bengkulu, 38155
LAMPUNG-JZ08ZZD
H.R.P. Goeritno, JZ08AAA Telp.0721-701385
LAMPUNG PIC: Drs. Alimudin A, JZ08AEK
Jl. Ki Maja Way Halim No.66 Bandar Lampung
DKI JAKARTA-JZ09ZZD
Ir. Heru Sutiastomo JZ09DHR
DKI JKT PIC: Bambang Sulistyono, JZ09EIE Telp.021-30088081,32268081
Jl. Usaha No. 22 A, Gedung Graha Indika Cawang,
(Belakang SMP Marsudirini Jl. Dewi Sartika Cawang), Jakarta Timur
JABAR-JZ10ZZD
Drs. Edy Suryadi, JZ10AFK Telp.022–7105957
JABAR PIC: M. Fadlin Fuad, JZ10ACC Telp.022-66710148
Jl. Kadipaten No.5 Antapane Bandung 40291
JATENG-JZ11ZZD
Achmad Soedardjo, JZ11AAQ Telp.024–8315510
JATENG PIC: Riem Kosmanto, JZ11COA
Jl. Indrapura No.6 Candi, Semarang
DIY-JZ12ZZD
Ir.Bambang Waskito, JZ12ABV Telp.0274–522480/86547
PIC: Drs. A.Aryadi Warsito, JZ12HR Telp.0274–495565
Jl. Langensari (Komplek Kwarda Pramuka), Jogjakarta
Telp. 0274 7455155
JAWA TIMUR - JZ13ZZD
Ketua: Kol. Inf. Budhi Priyono JZ13JL
Wakil Ketua 1: Paul Ervin. S JZ13ACO
Wakil Ketua 2: H. Supadiman, SH JZ13BQ
Sekretaris: Juyana JZ13BLO
Bendahara: Djoko Tjahyo Adi JZ13DJ
Frekuensi: Out. 143.550 In. 142.000
Alamat kantor: Jl. Nginden Baru VIII/C-50 Sby
Kode pos: -
Alamat email kantor: rapijatim@yahoo.comThis e-mail address is being protected from spam bots, you need JavaScript enabled to view it
No telp.: 031-70813330
No. Fax: 031-3951136
(update terakhir tgl. 25 Februari 2009 - Bpk. Juyana)
BALI-JZ14ZZD
I Wayan Puja Astawa, JZ14BA Telp.0361–228927
BALI PIC : Drg.Suhendra,M.Kes, JZ14BC
D/a DinKesSos Prop. Bali Jl. Cok Agung Tresna Denpasar 80037
NTB-JZ15ZZD
Moh. Asri, JZ15MA Telp.0868-12201076
NTB PIC:
Jl. Industri Gg.Gurita 1 Ampenan, Mataram 83114
NTT-JZ16ZZD
Piet Jos Nuwawea JZ16AA Telp.0380–820978
NTT PIC: Nyoman Suida, JZ16DJ
D/a Biro BIPPRAM Sekda NTT Jl. El Tari No.52 Kupang
KALTIM-JZ18ZZD
Kode kantor: JZ 18 ZZD
Ketua: H.Andi Djamil Mude.
Wakil Ketua 1: Patman Parakkasi
Wakil Ketua 2: Imran. DM.
Sekretaris: Nurhakim.Z.A.
Bendahara: Riduwan, S.Sos.
Frekuensi: 142.22.0 Mhz.
Alamat kantor: Jl.K.H.Agus Salim.II. RT.30.NO.32
Kode pos: 76112
Alamat email kantor: rapi18daerahkaltim@yahoo.co.idThis e-mail address is being protected from spam bots, you need JavaScript enabled to view it
No telp.: 0819 550 1670
No. Fax: 0542 735583
(UPDATE TGL 31 Agustus 2009 - Nurhakim. Z.A. )
KALSEL-JZ19ZZD
DR. Franz S.Ampong, JZ19EHZ Telp.0511–57803
KALSEL PIC: Eddy Moorcy, JZ19EP
Jl. Mayjen Sutoyo No.791 Komp. Wildan, Banjarmasin 70119
KALTENG-JZ20ZZD
Mozes Ismail, SE, JZ20AH Telp.0536–22994
KALTENG PIC : I Wayan Arnatha, SH, JZ20AN Telp.0536–22979
Jl. Aries No.35 Komp. AMACO Palangkaraya
KALBAR-JZ21ZZD
RAPI Daerah: Kalimantan Barat
Kode kantor: JZ 21 ZZD
Ketua: Ir. ZULFADHLI / JZ 21 AZ
Wakil Ketua 1: SYAFRANI DANIEL SE.MM / JZ 21 IC
Wakil Ketua 2: HASANUDDIN / JZ 21 AE
Sekretaris: HERRY SYAWAL / JZ 21 AS
Bendahara: SRI ROSNAWATI / JZ 21 AW
Frekuensi: 14.300.0 Mhz / 11.415.0 Mhz
Alamat kantor: Jl. Paris II / Cendana No. 1 PTK
Kode pos: 78124
No. Fax: 0561 737040
(update terakhir tgl. 12 Maret 2009 - Bpk. Hasanuddin JZ21AE)
Sulawesi Utara - JZ22ZZD
Kode kantor: 22
Ketua: Ir. F. B, Najoan, MSi / JZ22NF
Wakil Ketua 1: Drs. Arnoldus Karamoy / JZ22FAK
Wakil Ketua 2: Ricky Surupatie / JZ22AAD
Sekretaris: Hengky Rogi, SE / JZ22FAD
Bendahara: Eduard Katiandago, SE / JZ22EDU
Frekuensi: 143.000 Mhz
Alamat kantor: Jl. 17 Agustus No. 30 Manado
Kode pos: 95000
Alamat email kantor: rapi_sulut@yahoo.comThis e-mail address is being protected from spam bots, you need JavaScript enabled to view it
No telp.: 0431 860421
(update terakhir tg. 26 Febuari 2009 - Bpk. Hengky Rogi, SE)
SULTENG-JZ23ZZD
H. Rully Lamadjido,SH, JZ23AA Telp.0451-425778
SULTENG PIC: Ir. Syaiful Bachri, JZ23HBB Telp.0451–425403
Jl. Sultan Hasanuddin No.23 Kota Palu 94111
SULSEL-JZ24ZZD
Yuza Reza Ali, JZ24AYO Telp.0411-447470
SULSEL PIC : Agus Salim Halid JZ24AGM/Enol JZ24ADY
Jl. Masjid Babul Jannah, Makassar 90141
SULTRA-JZ25ZZD
Saridu, SE, JZ25JOS
SULTRA PIC: Jamaluddin Uksim JZ25ABU
Jl. Bunga Kana No. 15-B Kendari 93121
MALUKU-JZ26ZZD
DR. H. Rivai Ambon, JZ26CJ Telp.0911–355720
MALUKU PIC: Ir. Mukhlis Rumbia, JZ26JO Telp.0911–310232
D/a Kanwil Perhubungan Jl. Pattimura No.21 Ambon
PAPUA-JZ27ZZD
Imam Mukti, JZ27IT Telp.0967–582281
PAPUA PIC: Budhi H.Samyana, SE, JZ27XZ Telp.0967–582776
Perumh. Sky Line Indah Blok D/26 Kotaraja, Jayapura 99225
MALUKU UTARA-JZ28ZZD
Abd.Karim Tuanaya, JZ28KAD Telp.0921–23901
MALUT PIC: Abdul Hidayat, JZ28KCO
Jl. Zainal Abidinsyah No. Komplek Pohon Pala, Takoma, Ternate 97714
BANTEN-JZ30ZZD
H. Dedy Djunaedi, JZ30AA Telp.0254–217189
BANTEN PIC: Drs. Tb. A. Rivai, JZ30AR
Jl. Raya Serang-Pandeglang Km.3,5 No. 3 Sempu Serang
BABEL-JZ31ZZD
BABEL PIC : JZ
2003–2007 Jl. Sriwijaya No. 10 Pangkal Pinang 33126
GORONTALO-JZ32ZZD
Kode kantor: Sekretariat
Ketua: dr. Medy Sarita - JZ 32 DMS
Wakil Ketua 1: Djumaedy Ishak, SE - JZ 32 BJ
Wakil Ketua 2: -
Sekretaris: Rudy Halalutu, S.Psi - JZ 32 RQ
Bendahara: Hariati Husain, S.Kom - JZ 32 AYU
Frekuensi: 143.000 Mhz
Alamat kantor: Jalan Rajawali No. 71 Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo
Kode pos: 96114
Alamat email kantor: jz32zzd@gmail.comThis e-mail address is being protected from spam bots, you need JavaScript enabled to view it
No telp.: 081340167516
(update terakhir 8 Juli 2009)
Team RAPI-Nusantara.NET
NAD-JZ01ZZD
Ketua RAPI Daerah 01: Tengku Feriansyah, JZ01BC
Wakil Ketua I: Ir. Arfiansyah, JZ01BY
Wakil Ketua II, JZ01BI
Sekertaris: Drs. Budhy Hartono, JZ01BD
Bendahara: Fahman Ramdhan, JZ01BU
Alamat JZ01ZZD:
Jl. Tengku Umar No. 29 Banda Aceh NAD 2324
Telp. 0651-48400
SUMUT-JZ02ZZD
Drs. Zulhifzi Lubis, JZ02AAA Telp.061–542512
SUMUT PIC : Abd.Rahman Lubis, JZ02BO Telp.061–7863790
Nia –Staf Sekret Telp.061–7325596
Jl. Mahkamah No.24-B, Medan 20213
SUMBAR-JZ03ZZD
Ir. Fachruddin, JZ03BF Telp.0751-27286
SUMBAR PIC: Saiful Bahri, JZ03FR
Jl. Kartini No.3-A, Padang
RIAU-JZ04ZZD
Drs. Arifin Simatupang, JZ04ASL
RIAU Komp. Pandau Permai Blok B-2 No.13 Pekanbaru 28284
JAMBI-JZ05ZZD
A.S. EDY, S.Ip, JZ05AAA Telp.0741–21552/53486
JAMBI PIC: M. Kasim AS., SH JZ05AK Telp.0741-32446
Jl. Slamet Riyadi Lr.Cendana No.25 Rt.05/02 Jambi, 36121
SUMSEL-JZ06ZZD
Ketua : John G. Lilipaly, JZ06BAS
Wakil Ketua 1: Isranedy, SE
Wakil Ketua 2 : Sayuti Hamzah
Sekretaris : W. Triarti
Bendahara : Drs. Aan Sastradiningrat, MM
Frekuensi kerja : 143.400 MHz
Alamat JZ06ZZD:
Jl. Swadaya, Perikanan V A No. 89 Palembang 30127
Telp.0711–7054207
(update terakhir 16 januari 2009)
BENGKULU-JZ07ZZD
SagiminHadiSutrisno, JZ07GG Telp. 0736–28917/51825
BENKULU PIC: Lisanuddin, JZ07DL Telp.0736-26302
Jl. Danau No. 90 Bengkulu, 38155
LAMPUNG-JZ08ZZD
H.R.P. Goeritno, JZ08AAA Telp.0721-701385
LAMPUNG PIC: Drs. Alimudin A, JZ08AEK
Jl. Ki Maja Way Halim No.66 Bandar Lampung
DKI JAKARTA-JZ09ZZD
Ir. Heru Sutiastomo JZ09DHR
DKI JKT PIC: Bambang Sulistyono, JZ09EIE Telp.021-30088081,32268081
Jl. Usaha No. 22 A, Gedung Graha Indika Cawang,
(Belakang SMP Marsudirini Jl. Dewi Sartika Cawang), Jakarta Timur
JABAR-JZ10ZZD
Drs. Edy Suryadi, JZ10AFK Telp.022–7105957
JABAR PIC: M. Fadlin Fuad, JZ10ACC Telp.022-66710148
Jl. Kadipaten No.5 Antapane Bandung 40291
JATENG-JZ11ZZD
Achmad Soedardjo, JZ11AAQ Telp.024–8315510
JATENG PIC: Riem Kosmanto, JZ11COA
Jl. Indrapura No.6 Candi, Semarang
DIY-JZ12ZZD
Ir.Bambang Waskito, JZ12ABV Telp.0274–522480/86547
PIC: Drs. A.Aryadi Warsito, JZ12HR Telp.0274–495565
Jl. Langensari (Komplek Kwarda Pramuka), Jogjakarta
Telp. 0274 7455155
JAWA TIMUR - JZ13ZZD
Ketua: Kol. Inf. Budhi Priyono JZ13JL
Wakil Ketua 1: Paul Ervin. S JZ13ACO
Wakil Ketua 2: H. Supadiman, SH JZ13BQ
Sekretaris: Juyana JZ13BLO
Bendahara: Djoko Tjahyo Adi JZ13DJ
Frekuensi: Out. 143.550 In. 142.000
Alamat kantor: Jl. Nginden Baru VIII/C-50 Sby
Kode pos: -
Alamat email kantor: rapijatim@yahoo.comThis e-mail address is being protected from spam bots, you need JavaScript enabled to view it
No telp.: 031-70813330
No. Fax: 031-3951136
(update terakhir tgl. 25 Februari 2009 - Bpk. Juyana)
BALI-JZ14ZZD
I Wayan Puja Astawa, JZ14BA Telp.0361–228927
BALI PIC : Drg.Suhendra,M.Kes, JZ14BC
D/a DinKesSos Prop. Bali Jl. Cok Agung Tresna Denpasar 80037
NTB-JZ15ZZD
Moh. Asri, JZ15MA Telp.0868-12201076
NTB PIC:
Jl. Industri Gg.Gurita 1 Ampenan, Mataram 83114
NTT-JZ16ZZD
Piet Jos Nuwawea JZ16AA Telp.0380–820978
NTT PIC: Nyoman Suida, JZ16DJ
D/a Biro BIPPRAM Sekda NTT Jl. El Tari No.52 Kupang
KALTIM-JZ18ZZD
Kode kantor: JZ 18 ZZD
Ketua: H.Andi Djamil Mude.
Wakil Ketua 1: Patman Parakkasi
Wakil Ketua 2: Imran. DM.
Sekretaris: Nurhakim.Z.A.
Bendahara: Riduwan, S.Sos.
Frekuensi: 142.22.0 Mhz.
Alamat kantor: Jl.K.H.Agus Salim.II. RT.30.NO.32
Kode pos: 76112
Alamat email kantor: rapi18daerahkaltim@yahoo.co.idThis e-mail address is being protected from spam bots, you need JavaScript enabled to view it
No telp.: 0819 550 1670
No. Fax: 0542 735583
(UPDATE TGL 31 Agustus 2009 - Nurhakim. Z.A. )
KALSEL-JZ19ZZD
DR. Franz S.Ampong, JZ19EHZ Telp.0511–57803
KALSEL PIC: Eddy Moorcy, JZ19EP
Jl. Mayjen Sutoyo No.791 Komp. Wildan, Banjarmasin 70119
KALTENG-JZ20ZZD
Mozes Ismail, SE, JZ20AH Telp.0536–22994
KALTENG PIC : I Wayan Arnatha, SH, JZ20AN Telp.0536–22979
Jl. Aries No.35 Komp. AMACO Palangkaraya
KALBAR-JZ21ZZD
RAPI Daerah: Kalimantan Barat
Kode kantor: JZ 21 ZZD
Ketua: Ir. ZULFADHLI / JZ 21 AZ
Wakil Ketua 1: SYAFRANI DANIEL SE.MM / JZ 21 IC
Wakil Ketua 2: HASANUDDIN / JZ 21 AE
Sekretaris: HERRY SYAWAL / JZ 21 AS
Bendahara: SRI ROSNAWATI / JZ 21 AW
Frekuensi: 14.300.0 Mhz / 11.415.0 Mhz
Alamat kantor: Jl. Paris II / Cendana No. 1 PTK
Kode pos: 78124
No. Fax: 0561 737040
(update terakhir tgl. 12 Maret 2009 - Bpk. Hasanuddin JZ21AE)
Sulawesi Utara - JZ22ZZD
Kode kantor: 22
Ketua: Ir. F. B, Najoan, MSi / JZ22NF
Wakil Ketua 1: Drs. Arnoldus Karamoy / JZ22FAK
Wakil Ketua 2: Ricky Surupatie / JZ22AAD
Sekretaris: Hengky Rogi, SE / JZ22FAD
Bendahara: Eduard Katiandago, SE / JZ22EDU
Frekuensi: 143.000 Mhz
Alamat kantor: Jl. 17 Agustus No. 30 Manado
Kode pos: 95000
Alamat email kantor: rapi_sulut@yahoo.comThis e-mail address is being protected from spam bots, you need JavaScript enabled to view it
No telp.: 0431 860421
(update terakhir tg. 26 Febuari 2009 - Bpk. Hengky Rogi, SE)
SULTENG-JZ23ZZD
H. Rully Lamadjido,SH, JZ23AA Telp.0451-425778
SULTENG PIC: Ir. Syaiful Bachri, JZ23HBB Telp.0451–425403
Jl. Sultan Hasanuddin No.23 Kota Palu 94111
SULSEL-JZ24ZZD
Yuza Reza Ali, JZ24AYO Telp.0411-447470
SULSEL PIC : Agus Salim Halid JZ24AGM/Enol JZ24ADY
Jl. Masjid Babul Jannah, Makassar 90141
SULTRA-JZ25ZZD
Saridu, SE, JZ25JOS
SULTRA PIC: Jamaluddin Uksim JZ25ABU
Jl. Bunga Kana No. 15-B Kendari 93121
MALUKU-JZ26ZZD
DR. H. Rivai Ambon, JZ26CJ Telp.0911–355720
MALUKU PIC: Ir. Mukhlis Rumbia, JZ26JO Telp.0911–310232
D/a Kanwil Perhubungan Jl. Pattimura No.21 Ambon
PAPUA-JZ27ZZD
Imam Mukti, JZ27IT Telp.0967–582281
PAPUA PIC: Budhi H.Samyana, SE, JZ27XZ Telp.0967–582776
Perumh. Sky Line Indah Blok D/26 Kotaraja, Jayapura 99225
MALUKU UTARA-JZ28ZZD
Abd.Karim Tuanaya, JZ28KAD Telp.0921–23901
MALUT PIC: Abdul Hidayat, JZ28KCO
Jl. Zainal Abidinsyah No. Komplek Pohon Pala, Takoma, Ternate 97714
BANTEN-JZ30ZZD
H. Dedy Djunaedi, JZ30AA Telp.0254–217189
BANTEN PIC: Drs. Tb. A. Rivai, JZ30AR
Jl. Raya Serang-Pandeglang Km.3,5 No. 3 Sempu Serang
BABEL-JZ31ZZD
BABEL PIC : JZ
2003–2007 Jl. Sriwijaya No. 10 Pangkal Pinang 33126
GORONTALO-JZ32ZZD
Kode kantor: Sekretariat
Ketua: dr. Medy Sarita - JZ 32 DMS
Wakil Ketua 1: Djumaedy Ishak, SE - JZ 32 BJ
Wakil Ketua 2: -
Sekretaris: Rudy Halalutu, S.Psi - JZ 32 RQ
Bendahara: Hariati Husain, S.Kom - JZ 32 AYU
Frekuensi: 143.000 Mhz
Alamat kantor: Jalan Rajawali No. 71 Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo
Kode pos: 96114
Alamat email kantor: jz32zzd@gmail.comThis e-mail address is being protected from spam bots, you need JavaScript enabled to view it
No telp.: 081340167516
(update terakhir 8 Juli 2009)
Team RAPI-Nusantara.NET
TATA CARA PENYELENGGARAAN RAPI NET NUSANTARA
Petunjuk acara singkat RAPI Nusantara.NET e1025
Persiapan
Siapkan dan check peralatan sedikitnya 30 menit sebelum acara checkin dilaksanakan, sebagai berikut :
Komputer lengkap dengan kualitas koneksi dan audio, (test audio pada room Test).
Kalau dimungkian, siapkan headset untuk mendengarkan rekan2 dengan lebih konsentrasi.
Siapkan kertas, berikan nomor urut dari 1 hingga 100 sebagai persiapan pencatatan dan penyebutan nomor urut rekan-rekan yang checkin
Siapkan alat tulis yang handal untuk mencatat, harap diingat bahwa agak sulit untuk bergerak selama acara checkin sedang dijalankan.
Siapkan makanan dan minuman kecil diseputar anda.
Tata urutan acara
1. Perintah untuk mengosongkan jalur
2. Pemberitahuan bahwa net akan segera dibuka dan mengajak rekan-rekan senusantara untuk bergabung
3. Acara nusantara net dibuka dengan memberitahukan susunan acara.
4. Pembacaan kode etik RAPI
5. Pembacaan Panca Bakti RAPI
6. Kesempatan kepada pengurus dan rekan untuk memberi informasi penting.
7. Mempersilahkan kepada rekan-rekan untuk meyebutkan nama 10-28nya, yang kemudian dilakukan pemanggilan oleh net kontrol. Pemanggilan rekan dengan menyebutkan berdasarkan nomor urut yang tercatat.
8. Penutupan, informasi jumlah rekan tercatat, checkin berikutnya dan mempersilahkan rekan-rekan untuk kembali mempergunakan jalur.
9. Merapikan logsheet dan mengirimkam kepada Team RAPI-Nusantara.NET untuk kemudian bisa ditampilkan diwebsite dan milis terkait.
Kosongkan jalur atau frekwensi
Bertujuan untuk memberi informasi kepada rekan-rekan untuk memberi kesempatan kepada Net control operator untuk mengendalikan jalur atau frekwensi, karena RAPI Nusantara.NET akan segera dilaksanakan. Kata-kata yang diucapkan
Press PTT
10-50, 10-50, 10-50, kepada rekan-rekan diminta untuk 10-50,
Release PTT
Kata-kata diulang beberapa kali hingga jalur atau frekwensi benar-benar telah dikosongkan dari segala bentuk komunikasi. Selanjutnya, informasi bahwa acara akan segera dibuka,
Press PTT
RAPI Nusantara.NET, RAPI Nusantara.NET, RAPI Nusantara.NET
acara RAPI Nusantara.NET akan segera dibuka
Release PTT
Tunggu sejenak, 2 -3 detik
Press PTT
RAPI Nusantara.NET, RAPI Nusantara.NET, RAPI Nusantara.NET
acara RAPI Nusantara.NET akan segera dibuka
Release PTT
Tunggu sejenak, 2 -3 detik
Press PTT
RAPI Nusantara.NET mengajak semua rekan-rekan anggota RAPI, calon anggota RAPI dan simpatisan RAPI seluruh nusantara untuk standby difrekwensi dan fasilitas e1025 pada room Indonesia
Release PTT
Tunggu sejenak 2-3 detik
Press PTT
RAPI Nusantara.NET, RAPI Nusantara.NET, RAPI Nusantara.NET
Disini JZ xx xxx (nama net control) sebagai net control operator mengumumkan bahwa RAPI Nusantara.NET edisi ke xx, pada hari xxxx tanggal xx/xx/2008 dengan ini dibuka,
Release PTT
Tunggu sejenak 2-3 detik
Press PTT
RAPI Nusantara.NET akan dilaksanakan dengan urutan acara sebagai berikut:
1. Pembacaan kode etik RAPI
2. Pembacaan Panca Bakti RAPI
3. Kesempatan untuk pengurus dan rekan-rekan untuk memberikan 10-14 penting.
4. Pelaksanaan checkin
5. Penutupan
Release PTT
Tunggu sejenak 2-3 detik
Press PTT
Pembacaan Kode Etik Radio Antar Penduduk Indonesia
1. Seorang anggota RAPI berjiwa Patuh
2. Seorang anggota RAPI berjiwa Jujur
3. Seorang anggota RAPI berjiwa Santun
4. Seorang anggota RAPI berjiwa Tengang Rasa
5. Seorang anggota RAPI berjiwa Tanggung Jawab
Release PTT
Tunggu sejenak 2 -3 detik
Press PTT
Pembacaan Panca Bhakti Radio Antar Penduduk Indonesia
1. Seorang anggota RAPI harus rendah hati
2. Seorang anggota RAPI harus energic
3. Seorang anggota RAPI harus peka dan tanggap terhadap Aspek Sosial Kemasyarakatan
4. Seorang anggota RAPI harus mempunyai daya juang yang menonjol pada Bangsa dan Negara Republik Indonesia
5. Seorang anggota RAPI harus berjiwa Gotong Royong
Release PTT
Tunggu sejenak 2 -3 detik
Press PTT
Selanjutnya diberikan kesempatan pertama kepada pengurus pusat, dan pengurus daerah untuk menyampaikan berita penting, pengumuman dan informasi lainnya yang ingin disampaikan kepada rekan-rekan anggota RAPI, calon anggota RAPI dan simpatisannya diseluruh nusantara. Disini net control operator JZ xx xxx 10-23
Release PTT
Tunggu sejenak 6 - 8 detik
Press PTT
Selanjutnya diberikan kesempatan kedua kepada pengurus wilayah, pengurus lokal dan rekan-rekan lainnya, untuk menyampaikan berita penting, pengumuman dan informasi lainnya yang ingin disampaikan kepada rekan-rekan anggota RAPI, calon anggota RAPI dan simpatisannya diseluruh nusantara. Disini net control operator JZ xx xxx 10-23
Release PTT
Tunggu sejenak 6 - 8 detik
Press PTT
Selanjutnya diberikan kesempatan yang terakhir kepada seluruh anggota RAPI dan calon anggota RAPI, untuk menyampaikan berita penting, pengumuman dan informasi lainnya yang ingin disampaikan kepada rekan-rekan anggota RAPI, calon anggota RAPI dan simpatisannya diseluruh nusantara. Disini net control operator JZ xx xxx 10-23
Release PTT
Tunggu sejenak 6 -8 detik
Pengumuman dibukanya checkin (diulang setiap putaran)
Press PTT
Selanjutnya, kita sampai pada acara utama,
.......
RAPI Nusantara.NET, RAPI Nusantara.NET, RAPI Nusantara.NET,
........
RAPI Nusantara.NET
mengundang seluruh anggota RAPI, calon Anggota RAPI dan simpatisanya untuk melakukan checkin pada RAPI Nusantara.NET saat ini, disini net control operator JZ xx xxx 10-23/standby
Release PTT
Tunggu dan catat dengan jumlah secukupnya sebelum melakukan pemanggilan,
Melakukan pemanggilan (diulang setiap kali memanggil)
Press PTT
Memanggil dengan nomor urut ke xx
Satu station, dengan JZ xx xxx , ... satu station, dengan JZ xx xxx silahkan dilengkapi, selamat malam.
Release PTT
Jawaban kepada peserta checkin terpanggil
Press PTT
Terima kasih kepada JZ xx xxx atas partisipasi chekinnya dimalam hari ini, ditunggu partisipasi checkinnya pada kesempatan berikutnya, dan jika tidak ada 10-14 yang ingin di 10-5kan, dipersilahkan 10-23 kembali.
Release PTT
Dusahakan untuk menunggu jalur hingga kosong sebelum trasnmit kembali, untuk memberikan kesempatan kepada rekan-rekan untuk menjawab, yang kadang kala mengalami gangguan koneksi, delay, atau tertutup oleh signal yang lebih besar.
Menjelang penutupan
Press PTT
RAPI Nusantara.NET
Memberikan kesempatan pertama/kedua/ketiga/keempat kepada anggota RAPI, calon anggota RAPI dan simpatisannya yang terlambat, untuk melakukan checkin pada RAPI Nusantara.NET saat ini, disini net control operator JZ xx xxx 10-23/standby
Release PTT
Tunggu sejenak danlakukan panggilan terlambat secukupnya,
Penutupan
Press PTT
RAPI Nusantara.NET, RAPI Nusantara.NET, RAPI Nusantara.NET
Disini JZ xx xxx (nama net control) sebagai net control operator mengumumkan bahwa RAPI Nusantara.NET edisi ke xx, pada hari xxxx tanggal xx/xx/2008 dengan ini ditutup,
........
Dengan jumlah rekan tercatat berjumlah xxx orang
........
Logsheet checkin RAPI Nusantara.NET akan ditampikan pada website www.rapi-nusantara.net
........
Terima kasih atas perhatian dan partisipasi rekan-rekan seluruh nusantara, ditunggu kehadiran dan partisipasinya kembali pada acara chekin RAPI Nusantara.NET berikutnya
........
disini net control operator JZ xx xxx 10-23/standby
Release PTT
Rangkum logsheet yang sudah dicatat dan kirimkan kepada team RAPI Nusantara.NET untuk kemudian bisa ditampilkan pada website www.rapi-nusantara.net
Salam Terbaik
Team RAPI-Nusantara.NET
Persiapan
Siapkan dan check peralatan sedikitnya 30 menit sebelum acara checkin dilaksanakan, sebagai berikut :
Komputer lengkap dengan kualitas koneksi dan audio, (test audio pada room Test).
Kalau dimungkian, siapkan headset untuk mendengarkan rekan2 dengan lebih konsentrasi.
Siapkan kertas, berikan nomor urut dari 1 hingga 100 sebagai persiapan pencatatan dan penyebutan nomor urut rekan-rekan yang checkin
Siapkan alat tulis yang handal untuk mencatat, harap diingat bahwa agak sulit untuk bergerak selama acara checkin sedang dijalankan.
Siapkan makanan dan minuman kecil diseputar anda.
Tata urutan acara
1. Perintah untuk mengosongkan jalur
2. Pemberitahuan bahwa net akan segera dibuka dan mengajak rekan-rekan senusantara untuk bergabung
3. Acara nusantara net dibuka dengan memberitahukan susunan acara.
4. Pembacaan kode etik RAPI
5. Pembacaan Panca Bakti RAPI
6. Kesempatan kepada pengurus dan rekan untuk memberi informasi penting.
7. Mempersilahkan kepada rekan-rekan untuk meyebutkan nama 10-28nya, yang kemudian dilakukan pemanggilan oleh net kontrol. Pemanggilan rekan dengan menyebutkan berdasarkan nomor urut yang tercatat.
8. Penutupan, informasi jumlah rekan tercatat, checkin berikutnya dan mempersilahkan rekan-rekan untuk kembali mempergunakan jalur.
9. Merapikan logsheet dan mengirimkam kepada Team RAPI-Nusantara.NET untuk kemudian bisa ditampilkan diwebsite dan milis terkait.
Kosongkan jalur atau frekwensi
Bertujuan untuk memberi informasi kepada rekan-rekan untuk memberi kesempatan kepada Net control operator untuk mengendalikan jalur atau frekwensi, karena RAPI Nusantara.NET akan segera dilaksanakan. Kata-kata yang diucapkan
Press PTT
10-50, 10-50, 10-50, kepada rekan-rekan diminta untuk 10-50,
Release PTT
Kata-kata diulang beberapa kali hingga jalur atau frekwensi benar-benar telah dikosongkan dari segala bentuk komunikasi. Selanjutnya, informasi bahwa acara akan segera dibuka,
Press PTT
RAPI Nusantara.NET, RAPI Nusantara.NET, RAPI Nusantara.NET
acara RAPI Nusantara.NET akan segera dibuka
Release PTT
Tunggu sejenak, 2 -3 detik
Press PTT
RAPI Nusantara.NET, RAPI Nusantara.NET, RAPI Nusantara.NET
acara RAPI Nusantara.NET akan segera dibuka
Release PTT
Tunggu sejenak, 2 -3 detik
Press PTT
RAPI Nusantara.NET mengajak semua rekan-rekan anggota RAPI, calon anggota RAPI dan simpatisan RAPI seluruh nusantara untuk standby difrekwensi dan fasilitas e1025 pada room Indonesia
Release PTT
Tunggu sejenak 2-3 detik
Press PTT
RAPI Nusantara.NET, RAPI Nusantara.NET, RAPI Nusantara.NET
Disini JZ xx xxx (nama net control) sebagai net control operator mengumumkan bahwa RAPI Nusantara.NET edisi ke xx, pada hari xxxx tanggal xx/xx/2008 dengan ini dibuka,
Release PTT
Tunggu sejenak 2-3 detik
Press PTT
RAPI Nusantara.NET akan dilaksanakan dengan urutan acara sebagai berikut:
1. Pembacaan kode etik RAPI
2. Pembacaan Panca Bakti RAPI
3. Kesempatan untuk pengurus dan rekan-rekan untuk memberikan 10-14 penting.
4. Pelaksanaan checkin
5. Penutupan
Release PTT
Tunggu sejenak 2-3 detik
Press PTT
Pembacaan Kode Etik Radio Antar Penduduk Indonesia
1. Seorang anggota RAPI berjiwa Patuh
2. Seorang anggota RAPI berjiwa Jujur
3. Seorang anggota RAPI berjiwa Santun
4. Seorang anggota RAPI berjiwa Tengang Rasa
5. Seorang anggota RAPI berjiwa Tanggung Jawab
Release PTT
Tunggu sejenak 2 -3 detik
Press PTT
Pembacaan Panca Bhakti Radio Antar Penduduk Indonesia
1. Seorang anggota RAPI harus rendah hati
2. Seorang anggota RAPI harus energic
3. Seorang anggota RAPI harus peka dan tanggap terhadap Aspek Sosial Kemasyarakatan
4. Seorang anggota RAPI harus mempunyai daya juang yang menonjol pada Bangsa dan Negara Republik Indonesia
5. Seorang anggota RAPI harus berjiwa Gotong Royong
Release PTT
Tunggu sejenak 2 -3 detik
Press PTT
Selanjutnya diberikan kesempatan pertama kepada pengurus pusat, dan pengurus daerah untuk menyampaikan berita penting, pengumuman dan informasi lainnya yang ingin disampaikan kepada rekan-rekan anggota RAPI, calon anggota RAPI dan simpatisannya diseluruh nusantara. Disini net control operator JZ xx xxx 10-23
Release PTT
Tunggu sejenak 6 - 8 detik
Press PTT
Selanjutnya diberikan kesempatan kedua kepada pengurus wilayah, pengurus lokal dan rekan-rekan lainnya, untuk menyampaikan berita penting, pengumuman dan informasi lainnya yang ingin disampaikan kepada rekan-rekan anggota RAPI, calon anggota RAPI dan simpatisannya diseluruh nusantara. Disini net control operator JZ xx xxx 10-23
Release PTT
Tunggu sejenak 6 - 8 detik
Press PTT
Selanjutnya diberikan kesempatan yang terakhir kepada seluruh anggota RAPI dan calon anggota RAPI, untuk menyampaikan berita penting, pengumuman dan informasi lainnya yang ingin disampaikan kepada rekan-rekan anggota RAPI, calon anggota RAPI dan simpatisannya diseluruh nusantara. Disini net control operator JZ xx xxx 10-23
Release PTT
Tunggu sejenak 6 -8 detik
Pengumuman dibukanya checkin (diulang setiap putaran)
Press PTT
Selanjutnya, kita sampai pada acara utama,
.......
RAPI Nusantara.NET, RAPI Nusantara.NET, RAPI Nusantara.NET,
........
RAPI Nusantara.NET
mengundang seluruh anggota RAPI, calon Anggota RAPI dan simpatisanya untuk melakukan checkin pada RAPI Nusantara.NET saat ini, disini net control operator JZ xx xxx 10-23/standby
Release PTT
Tunggu dan catat dengan jumlah secukupnya sebelum melakukan pemanggilan,
Melakukan pemanggilan (diulang setiap kali memanggil)
Press PTT
Memanggil dengan nomor urut ke xx
Satu station, dengan JZ xx xxx , ... satu station, dengan JZ xx xxx silahkan dilengkapi, selamat malam.
Release PTT
Jawaban kepada peserta checkin terpanggil
Press PTT
Terima kasih kepada JZ xx xxx atas partisipasi chekinnya dimalam hari ini, ditunggu partisipasi checkinnya pada kesempatan berikutnya, dan jika tidak ada 10-14 yang ingin di 10-5kan, dipersilahkan 10-23 kembali.
Release PTT
Dusahakan untuk menunggu jalur hingga kosong sebelum trasnmit kembali, untuk memberikan kesempatan kepada rekan-rekan untuk menjawab, yang kadang kala mengalami gangguan koneksi, delay, atau tertutup oleh signal yang lebih besar.
Menjelang penutupan
Press PTT
RAPI Nusantara.NET
Memberikan kesempatan pertama/kedua/ketiga/keempat kepada anggota RAPI, calon anggota RAPI dan simpatisannya yang terlambat, untuk melakukan checkin pada RAPI Nusantara.NET saat ini, disini net control operator JZ xx xxx 10-23/standby
Release PTT
Tunggu sejenak danlakukan panggilan terlambat secukupnya,
Penutupan
Press PTT
RAPI Nusantara.NET, RAPI Nusantara.NET, RAPI Nusantara.NET
Disini JZ xx xxx (nama net control) sebagai net control operator mengumumkan bahwa RAPI Nusantara.NET edisi ke xx, pada hari xxxx tanggal xx/xx/2008 dengan ini ditutup,
........
Dengan jumlah rekan tercatat berjumlah xxx orang
........
Logsheet checkin RAPI Nusantara.NET akan ditampikan pada website www.rapi-nusantara.net
........
Terima kasih atas perhatian dan partisipasi rekan-rekan seluruh nusantara, ditunggu kehadiran dan partisipasinya kembali pada acara chekin RAPI Nusantara.NET berikutnya
........
disini net control operator JZ xx xxx 10-23/standby
Release PTT
Rangkum logsheet yang sudah dicatat dan kirimkan kepada team RAPI Nusantara.NET untuk kemudian bisa ditampilkan pada website www.rapi-nusantara.net
Salam Terbaik
Team RAPI-Nusantara.NET
Rabu, 20 Januari 2010
WAWANCARA dan Test Psikologi
hm…kata psikotes ngingetin gue sama wawancara kerja gue yang pertama… konyol banget! pake acara mengada-ngada dan ngasih jawaban yang ga masuk akal.. yang paling konyol tuh waktu gue dikasih pertanyaan:
pewawancaranya: "jika anda sudah berkeluarga (sudah punya anak) dan suami anda melarang anda untuk bekerja, apa yang saudara pilih? keluarga atau pekerjaan saudara?"
gue : "saya akan berusaha berunding dengan suami saya pak"
pewawancaranya:"bagaimana jika suami anda tidak mau berunding dan akan menceraikan anda jika anda tidak behenti bekerja? anda tetap memilih pekerjaan anda?"
gue : "hm… (mikir 5 detik)… sepertinya saya ga mungkin punya suami seperti itu pak"
pewawancaranya : "(dengan nada omongan yang sedikit kesal) ini misalkan saja, misalkan suami anda akan minta cerai jika anda tidak berhenti kerja, apa pilihan anda? cerai atau meninggalkan perusahaan?"
gue: "iya pak, saya akan cerai saja (sambil sedikit senyum2 ga jelas gitu…)"
pewawancaranya:"anda yakin?"
gue :"yakin pak.."
duh pertanyaan yang menyebalkan, gue udah berusaha menghindar tapi tetep aja dikejar. emoticonsebenernya gue pengen jawab pilih berhenti kerja aja, tapi… gue takut kalo gue jawab gitu gue ga diterima… hehehe konyol banget kan? i’ll never do that again! sumpah deh! emoticon
nih ada tips untuk ngadepin tes wawancara.. agak banyak sih emang tulisannya, tapi bagus kok isinya. moga-moga aja bisa berguna..
————————————————————————————————————————————————————
Wawancara dan Tes Psikologi (Psikotes)
Berbohong saat tes wawancara bukan hanya tak berguna, tapi juga bisa membuat Anda tidak diterima. Lebih bijaksana bila pertanyaan dijawab apa adanya, spontan, langsung ke pokok persoalan, tidak mengada-ada, tidak menggurui, dan sopan.
"Padahal tinggal wawancara lo, kok gagal. Dulu juga begitu, selalu kandas di tahap ini". Keluhan macam itu banyak kita dengar dari mereka yang tak lolos dalam wawancara psikologi untuk melamar kerja. Sebuah kenyataan yang menyesakkan, apalagi kebanyakan tahapan wawancara berada diakhir proses seleksi. Lolos di sini berarti si calon diterima di tempat kerja yang baru.
Wawancara psikologi punya banyak makna. Ada beberapa versi, salah satunya, menurut Bingham dan Moore, wawancara adalah "… conversation directed to define purpose other than satisfaction in the conversation itself". Sedangkan menurut Weiner, "The term interview has a history of usage going back for centuries. It was used normally to designate a face to face meeting of individual for a formal conference on some point."
Dari kedua definisi itu didapatkan kondisi bahwa wawancara adalah pertemuan tatap muka, dengan menggunakan cara lisan, dan mempunyai tujuan tertentu.
Jangan dibayangkan wawancara itu sama dengan interogasi karena tujuan utamanya memang "berbeda", meskipun sedikit serupa dalam hal menggali dan mencocokkan data. Yang pasti, cara yang dipergunakan dalam kedua hal itu berlainan.
Interogasi lebih menekankan pada tercapainya tujuan, dengan berbagai cara dan akibat, baik secara halus maupun kasar. Posisi interogator lebih tinggi dan bebas daripada yang diinterogasi, serta lebih langsung.
Bandingkan dengan wawancara psikologi, di mana kedudukan antara pewawancara dan yang diwawancarai relatif setara. Kondisinya pun berbeda, karena tidak ada penekanan serta tidak menggunakan kekuasaan. Bahkan dalam kondisi ekstrem, seorang calon karyawan yang diwawancarai bisa saja tidak menjawab, pewawancara pun tidak akan memaksa. Namun, hal itu tentu akan sangat mempengaruhi penilaian dalam pengambilan keputusan seorang psikolog.
Cocok berbobot
Wawancara dalam tes psikologi (psikotes) sebenarnya satu paket dengan tes tertulisnya. Tes ini bertujuan mencari orang yang cocok dan pas, baik dari tingkat kecerdasan, serta sifat dan kepribadian. Istilah kerennya mendapatkan "the right man in the right place".
Dasar pemikiran lain kenapa perlu diadakan seleksi, yaitu adanya perbedaan potensi yang dimiliki setiap individu. Perbedaan itu akan menentukan pula perbedaan dalam pola pikir, tingkah laku, minat, serta pandangannya terhadap sesuatu. Kondisi itu juga akan berpengaruh terhadap hasil kerja. Bisa jadi suatu pekerjaan atau jabatan akan lebih berhasil bila dikerjakan oleh individu yang mempunyai bakat serta kemampuan seperti yang dituntut oleh persyaratan dari suatu pekerjaan atau jabatan itu sendiri.
Ada beberapa tujuan spesifik dari wawancara psikologi. Pertama, observasi. Dalam hal ini calon kar-yawan dilihat dan dinilai. Mulai dari penampilan, sikap, cara menjawab pertanyaan, postur - terutama untuk pekerjaan yang memang membutuhkannya, seperti tentara, polisi, satpam, dan pramugari. Penilaian juga menyangkut bobot jawaban dan kelancaran dalam menjawab.
Demikian pula perilaku dan sikap-sikap yang akan muncul secara spontan bila berada dalam situasi yang baru dan mungkin menegangkan. Misalnya, mata berkedip-kedip atau memutar jari-jemari yang dilakukan tanpa sadar.
Dalam hal bobot jawaban, misalnya, si calon bisa dinilai apakah ia memberikan jawaban yang dangkal atau tidak, atau malah berbelit-belit. Jawaban berupa "Ingin naik pesawat" atau "Ingin ke luar negeri" merupakan contoh jawaban yang dinilai dangkal atas pertanyaan alasan menjadi pramugari.
Sedangkan kelancaran dalam menjawab biasanya dinilai dari berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh seorang calon karyawan untuk menjawab pertanyaan.
Dalam wawancara psikologi yang diperlukan sebenarnya jawaban spontan dan tidak mengada-ada. Misalnya, apabila ditanya alamat, sebut saja alamat kita. Tidak usah ditambah-tambahi atau malah berlagak sok pintar.
Tujuan berikutnya dalam tes wawancara adalah menggali data yang tidak didapatkan dari tes tertulis. Misalnya, apakah istri bekerja, anak bersekolah di mana, masih tinggal bersama orangtua atau tidak, serta apa judul skripsi dan berapa nilai yang didapat.
Yang tidak kalah penting dalam mempengaruhi penilaian adalah kecocokan data. Benarkah data yang ditulis oleh sang calon?
Atas dasar itu seorang psikolog sering melontarkan pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman dan intelegensi si calon. Misalnya, calon mengaku berpendidikan S2, maka diajukan pertanyaan yang sesuai dengan tingkat pendidikan itu. Bila jawabannya kurang bermutu, dapat saja diambil kesimpulan bahwa calon memiliki intelegensi yang kurang atau dianggap tidak serius selama menjalani proses pendidikan.
Sering juga terjadi hasil tes tulis bagus, tapi hasil wawancaranya kurang meyakinkan. Hal ini bisa terjadi karena mungkin ia telah beberapa kali mengikuti psikotes atau pernah mengikuti bimbingan psikotes. Tes ulang dapat menjadi alat untuk mengatasi keraguan itu.
Dalam konteks di atas, tidaklah mungkin seorang calon membohongi psikolog. Riskan pula bila dia tidak menjawab dengan sebenarnya. Terbuka sudah kepribadiannya yang tidak jujur, padahal kejujuran merupakan prasyarat penting untuk perusahaan.
Pada wawancara untuk evaluasi karyawan atau promosi jabatan biasanya data curiculum vitae (CV) dari instansi atau perusahaan sudah diberikan semua dari Bagian Personalia.
Manfaat lain wawancara adalah melengkapi data yang terlupakan atau tidak tertulis secara lengkap. Misalnya, sudah pernah mengalami psikotes atau belum. Kalau sudah, berapa kali? Untuk apa? Lulus atau tidak? Mungkin juga minat ataupun gaji yang diinginkan. Yang terakhir, manfaat wawancara yaitu untuk membuat keputusan.
Dari hasil pemeriksaan psikologi tertulis dan wawancara, dibuatlah kesimpulan, apakah calon ini memenuhi syarat seperti job description yang diberikan oleh perusahaan atau tidak.
Terkadang ada psikotes yang tidak menggunakan wawancara. Semua itu tergantung tujuan pemeriksaan, ketersediaan data yang mungkin sudah lengkap, serta tidak begitu mensyaratkan penampilan atau postur. Misalnya, bila yang diperlukan operator komputer, yang penting dia bisa komputer dan inteligensinya cukup.
Mengapa gagal?
Banyak calon karyawan gagal dalam psikotes, termasuk di dalamnya wawancara. Mengapa?
Sesungguhnya, hasil pemeriksaan psikologi bersifat rahasia, dalam arti tidak setiap orang dapat menerjemahkan dalam bahasa sehari-hari. Jadi, yang berhak adalah psikolog yang berkompeten.
Hal itu berbeda dengan tes kesehatan, di mana jenis kegagalan dapat disebutkan dengan jelas dan biasanya dapat pula dilihat. Sementara hasil psikotes masih merupakan data kasar berupa angka-angka sehingga perlu dijelaskan dalam bahasa awam oleh psikolog, untuk dijadikan data kualitatif.
Pada dasarnya psikotes bukan ujian. Psikotes tidak mengukur prestasi melainkan potensi dasar setiap individu. Dalam tes prestasi ada materi yang dapat dipelajari, misalnya bahasa Inggris. Bila seseorang mendapat nilai B dalam pelajaran itu, berarti penguasaan materi Bahasa Inggrisnya baik.
Sedangkan psikotes mengukur potensi dasar yang dimiliki tiap individu. Seseorang yang memang pada dasarnya cerdas, dites seperti apa pun tetap akan baik hasilnya. Asalkan dia serius pada saat mengerjakan dan tidak terganggu konsentrasinya sehingga dapat bekerja secara optimal.
Untuk mengurangi risiko gagal, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Yang pertama, penampilan fisik. Perhatikan dengan saksama apalagi bila profesi yang akan dimasuki mensyaratkan penampilan menarik - seperti pramugari, teller bank, atau sekretaris. Sedangkan tentara/polisi lebih menitik-beratkan pada postur ideal antara tinggi dan bobot badan, serta ada persyaratan minimal tinggi badan.
Perhatikan juga cara berpakaian, sebaiknya sesuaikan dengan situasi dan suasana. Misalnya, dalam wawancara untuk calon pramugari sebaiknya tidak mengenakan pakaian yang tidak selayaknya, seperti celana panjang berbahan jins. Atau menggunakan sepatu sandal, meskipun sedang mode.
Kerapian dan kesopanan berpakaian juga dipertimbangkan. Misalnya, tidak mengenakan kemeja yang lengan panjangnya dilipat, atau hanya mengenakan kaus, atau kemeja tidak dimasukkan.
Sikap pun memberikan nilai penting. Yang dimaksud dengan sikap ialah bagaimana si calon karyawan dapat menempatkan diri pada posisi yang tepat. Sebaiknya bersikap wajar saja, tidak dibuat-buat, tetapi juga tidak tegang atau gugup.
Selain itu, biasanya dinilai pula kesopanan yang sesuai dengan norma. Misalnya, tidak tampak menjilat, mengetuk pintu bila akan masuk ruangan, atau kalau belum dipersilakan duduk, ya, jangan duduk dulu. Dalam menjawab pertanyaan tidak bertele-tele, langsung pada inti masalah. Kemudian menjawab secara jujur, tidak perlu ditutup-tutupi. Misalnya, pernah tidak naik kelas atau pernah gagal pada tes di perusahaan lain.
Selain itu, dalam menjawab tidak usah menggurui, meskipun si calon sudah memiliki pendidikan yang cukup tinggi, pengalaman cukup banyak, atau dari segi usia lebih tua daripada si pewawancara.
Jangan pula menjawab dengan sombong, misalnya mengaku sebagai atlet yang sudah keliling ke banyak negara dan memiliki segudang prestasi. Bangga boleh-boleh saja, tetapi kalau hasil psikologi tertulisnya kurang baik, tetap saja tidak lulus.
Yang tidak kalah penting, tidak usah bertanya. Meski merasa optimistis dengan hasil tes tulis dan merasa bisa mengerjakan, calon tidak perlu bertanya mengenai hasilnya. Pada dasarnya wawancara adalah tes juga sehingga hal ini akan mempengaruhi penilaian. Selain itu, situasi yang dihadapi saat itu adalah situasi tes, bukan konsultasi psikologi. Pertimbangkan pula banyak calon lain yang menunggu.
Umumnya, untuk memperoleh informasi penting dari calon karyawan digunakan metode FACT, yaitu:
* F: Feeling. Tentang apa yang dirasakan oleh orang itu. Ditanyakan minatnya, gambaran pekerjaan, apakah juga sudah terbayang.
* A: Action. Mengenai tindakan-tindakan apa yang telah dilakukan.
* C: Condition. Kondisi/situasi/keadaan di mana kejadian itu berlangsung.
* T: Thinking. Mengenai apa yang dipikirkan atau yang diinginkan oleh orang pada saat itu.
Pemahaman yang lebih baik tentang wawancara psikologi akan membuat kita lebih mudah mempersiapkan diri menghadapi jenis wawancara ini. Yang pasti, wawancara psikologi tidak perlu ditakuti dan tidak bisa dibohongi.
pewawancaranya: "jika anda sudah berkeluarga (sudah punya anak) dan suami anda melarang anda untuk bekerja, apa yang saudara pilih? keluarga atau pekerjaan saudara?"
gue : "saya akan berusaha berunding dengan suami saya pak"
pewawancaranya:"bagaimana jika suami anda tidak mau berunding dan akan menceraikan anda jika anda tidak behenti bekerja? anda tetap memilih pekerjaan anda?"
gue : "hm… (mikir 5 detik)… sepertinya saya ga mungkin punya suami seperti itu pak"
pewawancaranya : "(dengan nada omongan yang sedikit kesal) ini misalkan saja, misalkan suami anda akan minta cerai jika anda tidak berhenti kerja, apa pilihan anda? cerai atau meninggalkan perusahaan?"
gue: "iya pak, saya akan cerai saja (sambil sedikit senyum2 ga jelas gitu…)"
pewawancaranya:"anda yakin?"
gue :"yakin pak.."
duh pertanyaan yang menyebalkan, gue udah berusaha menghindar tapi tetep aja dikejar. emoticonsebenernya gue pengen jawab pilih berhenti kerja aja, tapi… gue takut kalo gue jawab gitu gue ga diterima… hehehe konyol banget kan? i’ll never do that again! sumpah deh! emoticon
nih ada tips untuk ngadepin tes wawancara.. agak banyak sih emang tulisannya, tapi bagus kok isinya. moga-moga aja bisa berguna..
————————————————————————————————————————————————————
Wawancara dan Tes Psikologi (Psikotes)
Berbohong saat tes wawancara bukan hanya tak berguna, tapi juga bisa membuat Anda tidak diterima. Lebih bijaksana bila pertanyaan dijawab apa adanya, spontan, langsung ke pokok persoalan, tidak mengada-ada, tidak menggurui, dan sopan.
"Padahal tinggal wawancara lo, kok gagal. Dulu juga begitu, selalu kandas di tahap ini". Keluhan macam itu banyak kita dengar dari mereka yang tak lolos dalam wawancara psikologi untuk melamar kerja. Sebuah kenyataan yang menyesakkan, apalagi kebanyakan tahapan wawancara berada diakhir proses seleksi. Lolos di sini berarti si calon diterima di tempat kerja yang baru.
Wawancara psikologi punya banyak makna. Ada beberapa versi, salah satunya, menurut Bingham dan Moore, wawancara adalah "… conversation directed to define purpose other than satisfaction in the conversation itself". Sedangkan menurut Weiner, "The term interview has a history of usage going back for centuries. It was used normally to designate a face to face meeting of individual for a formal conference on some point."
Dari kedua definisi itu didapatkan kondisi bahwa wawancara adalah pertemuan tatap muka, dengan menggunakan cara lisan, dan mempunyai tujuan tertentu.
Jangan dibayangkan wawancara itu sama dengan interogasi karena tujuan utamanya memang "berbeda", meskipun sedikit serupa dalam hal menggali dan mencocokkan data. Yang pasti, cara yang dipergunakan dalam kedua hal itu berlainan.
Interogasi lebih menekankan pada tercapainya tujuan, dengan berbagai cara dan akibat, baik secara halus maupun kasar. Posisi interogator lebih tinggi dan bebas daripada yang diinterogasi, serta lebih langsung.
Bandingkan dengan wawancara psikologi, di mana kedudukan antara pewawancara dan yang diwawancarai relatif setara. Kondisinya pun berbeda, karena tidak ada penekanan serta tidak menggunakan kekuasaan. Bahkan dalam kondisi ekstrem, seorang calon karyawan yang diwawancarai bisa saja tidak menjawab, pewawancara pun tidak akan memaksa. Namun, hal itu tentu akan sangat mempengaruhi penilaian dalam pengambilan keputusan seorang psikolog.
Cocok berbobot
Wawancara dalam tes psikologi (psikotes) sebenarnya satu paket dengan tes tertulisnya. Tes ini bertujuan mencari orang yang cocok dan pas, baik dari tingkat kecerdasan, serta sifat dan kepribadian. Istilah kerennya mendapatkan "the right man in the right place".
Dasar pemikiran lain kenapa perlu diadakan seleksi, yaitu adanya perbedaan potensi yang dimiliki setiap individu. Perbedaan itu akan menentukan pula perbedaan dalam pola pikir, tingkah laku, minat, serta pandangannya terhadap sesuatu. Kondisi itu juga akan berpengaruh terhadap hasil kerja. Bisa jadi suatu pekerjaan atau jabatan akan lebih berhasil bila dikerjakan oleh individu yang mempunyai bakat serta kemampuan seperti yang dituntut oleh persyaratan dari suatu pekerjaan atau jabatan itu sendiri.
Ada beberapa tujuan spesifik dari wawancara psikologi. Pertama, observasi. Dalam hal ini calon kar-yawan dilihat dan dinilai. Mulai dari penampilan, sikap, cara menjawab pertanyaan, postur - terutama untuk pekerjaan yang memang membutuhkannya, seperti tentara, polisi, satpam, dan pramugari. Penilaian juga menyangkut bobot jawaban dan kelancaran dalam menjawab.
Demikian pula perilaku dan sikap-sikap yang akan muncul secara spontan bila berada dalam situasi yang baru dan mungkin menegangkan. Misalnya, mata berkedip-kedip atau memutar jari-jemari yang dilakukan tanpa sadar.
Dalam hal bobot jawaban, misalnya, si calon bisa dinilai apakah ia memberikan jawaban yang dangkal atau tidak, atau malah berbelit-belit. Jawaban berupa "Ingin naik pesawat" atau "Ingin ke luar negeri" merupakan contoh jawaban yang dinilai dangkal atas pertanyaan alasan menjadi pramugari.
Sedangkan kelancaran dalam menjawab biasanya dinilai dari berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh seorang calon karyawan untuk menjawab pertanyaan.
Dalam wawancara psikologi yang diperlukan sebenarnya jawaban spontan dan tidak mengada-ada. Misalnya, apabila ditanya alamat, sebut saja alamat kita. Tidak usah ditambah-tambahi atau malah berlagak sok pintar.
Tujuan berikutnya dalam tes wawancara adalah menggali data yang tidak didapatkan dari tes tertulis. Misalnya, apakah istri bekerja, anak bersekolah di mana, masih tinggal bersama orangtua atau tidak, serta apa judul skripsi dan berapa nilai yang didapat.
Yang tidak kalah penting dalam mempengaruhi penilaian adalah kecocokan data. Benarkah data yang ditulis oleh sang calon?
Atas dasar itu seorang psikolog sering melontarkan pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman dan intelegensi si calon. Misalnya, calon mengaku berpendidikan S2, maka diajukan pertanyaan yang sesuai dengan tingkat pendidikan itu. Bila jawabannya kurang bermutu, dapat saja diambil kesimpulan bahwa calon memiliki intelegensi yang kurang atau dianggap tidak serius selama menjalani proses pendidikan.
Sering juga terjadi hasil tes tulis bagus, tapi hasil wawancaranya kurang meyakinkan. Hal ini bisa terjadi karena mungkin ia telah beberapa kali mengikuti psikotes atau pernah mengikuti bimbingan psikotes. Tes ulang dapat menjadi alat untuk mengatasi keraguan itu.
Dalam konteks di atas, tidaklah mungkin seorang calon membohongi psikolog. Riskan pula bila dia tidak menjawab dengan sebenarnya. Terbuka sudah kepribadiannya yang tidak jujur, padahal kejujuran merupakan prasyarat penting untuk perusahaan.
Pada wawancara untuk evaluasi karyawan atau promosi jabatan biasanya data curiculum vitae (CV) dari instansi atau perusahaan sudah diberikan semua dari Bagian Personalia.
Manfaat lain wawancara adalah melengkapi data yang terlupakan atau tidak tertulis secara lengkap. Misalnya, sudah pernah mengalami psikotes atau belum. Kalau sudah, berapa kali? Untuk apa? Lulus atau tidak? Mungkin juga minat ataupun gaji yang diinginkan. Yang terakhir, manfaat wawancara yaitu untuk membuat keputusan.
Dari hasil pemeriksaan psikologi tertulis dan wawancara, dibuatlah kesimpulan, apakah calon ini memenuhi syarat seperti job description yang diberikan oleh perusahaan atau tidak.
Terkadang ada psikotes yang tidak menggunakan wawancara. Semua itu tergantung tujuan pemeriksaan, ketersediaan data yang mungkin sudah lengkap, serta tidak begitu mensyaratkan penampilan atau postur. Misalnya, bila yang diperlukan operator komputer, yang penting dia bisa komputer dan inteligensinya cukup.
Mengapa gagal?
Banyak calon karyawan gagal dalam psikotes, termasuk di dalamnya wawancara. Mengapa?
Sesungguhnya, hasil pemeriksaan psikologi bersifat rahasia, dalam arti tidak setiap orang dapat menerjemahkan dalam bahasa sehari-hari. Jadi, yang berhak adalah psikolog yang berkompeten.
Hal itu berbeda dengan tes kesehatan, di mana jenis kegagalan dapat disebutkan dengan jelas dan biasanya dapat pula dilihat. Sementara hasil psikotes masih merupakan data kasar berupa angka-angka sehingga perlu dijelaskan dalam bahasa awam oleh psikolog, untuk dijadikan data kualitatif.
Pada dasarnya psikotes bukan ujian. Psikotes tidak mengukur prestasi melainkan potensi dasar setiap individu. Dalam tes prestasi ada materi yang dapat dipelajari, misalnya bahasa Inggris. Bila seseorang mendapat nilai B dalam pelajaran itu, berarti penguasaan materi Bahasa Inggrisnya baik.
Sedangkan psikotes mengukur potensi dasar yang dimiliki tiap individu. Seseorang yang memang pada dasarnya cerdas, dites seperti apa pun tetap akan baik hasilnya. Asalkan dia serius pada saat mengerjakan dan tidak terganggu konsentrasinya sehingga dapat bekerja secara optimal.
Untuk mengurangi risiko gagal, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Yang pertama, penampilan fisik. Perhatikan dengan saksama apalagi bila profesi yang akan dimasuki mensyaratkan penampilan menarik - seperti pramugari, teller bank, atau sekretaris. Sedangkan tentara/polisi lebih menitik-beratkan pada postur ideal antara tinggi dan bobot badan, serta ada persyaratan minimal tinggi badan.
Perhatikan juga cara berpakaian, sebaiknya sesuaikan dengan situasi dan suasana. Misalnya, dalam wawancara untuk calon pramugari sebaiknya tidak mengenakan pakaian yang tidak selayaknya, seperti celana panjang berbahan jins. Atau menggunakan sepatu sandal, meskipun sedang mode.
Kerapian dan kesopanan berpakaian juga dipertimbangkan. Misalnya, tidak mengenakan kemeja yang lengan panjangnya dilipat, atau hanya mengenakan kaus, atau kemeja tidak dimasukkan.
Sikap pun memberikan nilai penting. Yang dimaksud dengan sikap ialah bagaimana si calon karyawan dapat menempatkan diri pada posisi yang tepat. Sebaiknya bersikap wajar saja, tidak dibuat-buat, tetapi juga tidak tegang atau gugup.
Selain itu, biasanya dinilai pula kesopanan yang sesuai dengan norma. Misalnya, tidak tampak menjilat, mengetuk pintu bila akan masuk ruangan, atau kalau belum dipersilakan duduk, ya, jangan duduk dulu. Dalam menjawab pertanyaan tidak bertele-tele, langsung pada inti masalah. Kemudian menjawab secara jujur, tidak perlu ditutup-tutupi. Misalnya, pernah tidak naik kelas atau pernah gagal pada tes di perusahaan lain.
Selain itu, dalam menjawab tidak usah menggurui, meskipun si calon sudah memiliki pendidikan yang cukup tinggi, pengalaman cukup banyak, atau dari segi usia lebih tua daripada si pewawancara.
Jangan pula menjawab dengan sombong, misalnya mengaku sebagai atlet yang sudah keliling ke banyak negara dan memiliki segudang prestasi. Bangga boleh-boleh saja, tetapi kalau hasil psikologi tertulisnya kurang baik, tetap saja tidak lulus.
Yang tidak kalah penting, tidak usah bertanya. Meski merasa optimistis dengan hasil tes tulis dan merasa bisa mengerjakan, calon tidak perlu bertanya mengenai hasilnya. Pada dasarnya wawancara adalah tes juga sehingga hal ini akan mempengaruhi penilaian. Selain itu, situasi yang dihadapi saat itu adalah situasi tes, bukan konsultasi psikologi. Pertimbangkan pula banyak calon lain yang menunggu.
Umumnya, untuk memperoleh informasi penting dari calon karyawan digunakan metode FACT, yaitu:
* F: Feeling. Tentang apa yang dirasakan oleh orang itu. Ditanyakan minatnya, gambaran pekerjaan, apakah juga sudah terbayang.
* A: Action. Mengenai tindakan-tindakan apa yang telah dilakukan.
* C: Condition. Kondisi/situasi/keadaan di mana kejadian itu berlangsung.
* T: Thinking. Mengenai apa yang dipikirkan atau yang diinginkan oleh orang pada saat itu.
Pemahaman yang lebih baik tentang wawancara psikologi akan membuat kita lebih mudah mempersiapkan diri menghadapi jenis wawancara ini. Yang pasti, wawancara psikologi tidak perlu ditakuti dan tidak bisa dibohongi.
Selasa, 19 Januari 2010
Kode 10
Kode sepuluh yang dipergunakan dalam berkomunikasi
Ten Code
10-1 Sulit didengar // Penerimaan buruk 10-41 Mohon pindah ke jalur / channel ...
10-2 Didengar jelas // Penerimaan baik 10-42 ADA KECELAKAAN DI ...
10-3 Berhenti mengudara / memancar 10-43 Kemacetan lalu lintas di ...
10-4 Benar // Dimengerti 10-44 Ada pesan untuk Anda
10-5 Ada pesan untuk disampaikan 10-45 Dalam jangkauan mohon melapor
10-6 Sedang sibuk kecuali ada berita penting 10-46 Memerlukan montir
10-7 Mengalami kerusakan // Tidak dapat mengudara 10-50 Mohon kosongkan jalur / channel
10-8 Tidak ada kerusakan // Dapat mengudara 10-60 Apakah ada pesan selanjutnya ?
10-9 Mohon diulangi 10-62 Tidak dimengerti, melalui telepon saja
10-10 Penyampaian berita selesai 10-63 Tugas / pekerjaan dilanjutkan di ...
10-11 Berbicara terlalu cepat 10-64 Pekerjaan telah selesai / bersih
10-12 Mengundurkan diri karena ada tamu 10-65 Menunggu berita lanjutan
10-13 Laporan keadaan cuaca / jalanan 10-67 Semua unit setuju
10-14 Informasi 10-69 Pesanan telah diterima
10-15 Informasi sudah disampaikan 10-70 KEBAKARAN DI ...
10-16 Mohon dijemput / diambil di ... 10-71 Pesawat KRAP (RIG) yang dipakai
10-17 Ada urusan penting 10-73 Kurangi kecepatan di ...
10-18 Sesuatu untuk kita 10-74 Tidak // Negatif
10-19 Bukan untuk Anda, harap kembali 10-75 Penyebab gangguan
10-20 Lokasi // Posisi 10-76 Dalam perjalanan ke ...
10-21 Kontak / hubungan melalui telepon 10-77 Belum / tidak menghubungi
10-22 Melapor langsung ke ... 10-81 Pesankan kamar di hotel ...
10-23 Menunggu // Stand by 10-82 Pesankan kamar untuk ...
10-24 Selesai melaksanakan tugas 10-84 Nomor telepon
10-25 Dapatkah menghubungi / kontak dengan ... 10-85 Alamat
10-26 Pesanan terakhir kurang diperhatikan 10-89 Butuh montir radio
10-27 Pindah ke jalur / channel ... 10-90 Gangguan pesawat televisi (TVI)
10-28 Nama panggilan // Callsign 10-91 Bicara dekat mikropon
10-29 Waktu hubungan / kontak habis 10-92 Pemancar perlu penyesuaian
10-30 Tidak menaati peraturan 10-93 Apakah frekuensi sudah tepat ?
10-31 Antena yang digunakan 10-94 Berbicara agak panjang
10-32 Laporan sinyal dan modulasi // Radio check 10-95 Mengudara dengan sinyal setiap 5 detik
10-33 KEADAAN DARURAT // EMERGENCY 10-97 Tes pada pemancar
10-34 Butuh bantuan, ada kesulitan di stasiun ini 10-99 Tugas selesai, semua orang selamat
10-35 INFORMASI RAHASIA 10-100 Akan ke kamar mandi
10-36 Jam berapa waktu yang tepat ? 10-200 BUTUH BANTUAN POLISI DI ...
10-37 PERLU MOBIL DEREK DI ... 10-300 BUTUH PEMADAM KEBAKARAN DI ...
10-38 PERLU AMBULANS DI ... 10-400 BUTUH PETUGAS KETERTIBAN UMUM DI ...
10-39 Pesan sudah disampaikan 10-500 BUTUH BANTUAN PROVOST DI ...
10-40 PERLU DOKTER 10-600 BUTUH BANTUAN GARNIZUN DI ...
10-700 BUTUH BANTUAN S.A.R. DI ...
10-800 BUTUH BANTUAN PERUSAHAAN LISTRIK DI .
Ten Code
10-1 Sulit didengar // Penerimaan buruk 10-41 Mohon pindah ke jalur / channel ...
10-2 Didengar jelas // Penerimaan baik 10-42 ADA KECELAKAAN DI ...
10-3 Berhenti mengudara / memancar 10-43 Kemacetan lalu lintas di ...
10-4 Benar // Dimengerti 10-44 Ada pesan untuk Anda
10-5 Ada pesan untuk disampaikan 10-45 Dalam jangkauan mohon melapor
10-6 Sedang sibuk kecuali ada berita penting 10-46 Memerlukan montir
10-7 Mengalami kerusakan // Tidak dapat mengudara 10-50 Mohon kosongkan jalur / channel
10-8 Tidak ada kerusakan // Dapat mengudara 10-60 Apakah ada pesan selanjutnya ?
10-9 Mohon diulangi 10-62 Tidak dimengerti, melalui telepon saja
10-10 Penyampaian berita selesai 10-63 Tugas / pekerjaan dilanjutkan di ...
10-11 Berbicara terlalu cepat 10-64 Pekerjaan telah selesai / bersih
10-12 Mengundurkan diri karena ada tamu 10-65 Menunggu berita lanjutan
10-13 Laporan keadaan cuaca / jalanan 10-67 Semua unit setuju
10-14 Informasi 10-69 Pesanan telah diterima
10-15 Informasi sudah disampaikan 10-70 KEBAKARAN DI ...
10-16 Mohon dijemput / diambil di ... 10-71 Pesawat KRAP (RIG) yang dipakai
10-17 Ada urusan penting 10-73 Kurangi kecepatan di ...
10-18 Sesuatu untuk kita 10-74 Tidak // Negatif
10-19 Bukan untuk Anda, harap kembali 10-75 Penyebab gangguan
10-20 Lokasi // Posisi 10-76 Dalam perjalanan ke ...
10-21 Kontak / hubungan melalui telepon 10-77 Belum / tidak menghubungi
10-22 Melapor langsung ke ... 10-81 Pesankan kamar di hotel ...
10-23 Menunggu // Stand by 10-82 Pesankan kamar untuk ...
10-24 Selesai melaksanakan tugas 10-84 Nomor telepon
10-25 Dapatkah menghubungi / kontak dengan ... 10-85 Alamat
10-26 Pesanan terakhir kurang diperhatikan 10-89 Butuh montir radio
10-27 Pindah ke jalur / channel ... 10-90 Gangguan pesawat televisi (TVI)
10-28 Nama panggilan // Callsign 10-91 Bicara dekat mikropon
10-29 Waktu hubungan / kontak habis 10-92 Pemancar perlu penyesuaian
10-30 Tidak menaati peraturan 10-93 Apakah frekuensi sudah tepat ?
10-31 Antena yang digunakan 10-94 Berbicara agak panjang
10-32 Laporan sinyal dan modulasi // Radio check 10-95 Mengudara dengan sinyal setiap 5 detik
10-33 KEADAAN DARURAT // EMERGENCY 10-97 Tes pada pemancar
10-34 Butuh bantuan, ada kesulitan di stasiun ini 10-99 Tugas selesai, semua orang selamat
10-35 INFORMASI RAHASIA 10-100 Akan ke kamar mandi
10-36 Jam berapa waktu yang tepat ? 10-200 BUTUH BANTUAN POLISI DI ...
10-37 PERLU MOBIL DEREK DI ... 10-300 BUTUH PEMADAM KEBAKARAN DI ...
10-38 PERLU AMBULANS DI ... 10-400 BUTUH PETUGAS KETERTIBAN UMUM DI ...
10-39 Pesan sudah disampaikan 10-500 BUTUH BANTUAN PROVOST DI ...
10-40 PERLU DOKTER 10-600 BUTUH BANTUAN GARNIZUN DI ...
10-700 BUTUH BANTUAN S.A.R. DI ...
10-800 BUTUH BANTUAN PERUSAHAAN LISTRIK DI .
Kode Morse
Menerima Kode Morse
Mempelajari kode telegrafi sama dengan mempelajari bahasa baru, yaitu BAHASA KODE. Bila diperhatikan, kode telegrafi ini sesungguhnya adalah BAHASA SUARA yang terdiri dari berbagai/kombinasi/variasi antara nada pendek dan nada panjang yang selanjutnya menjadi: Huruf, Angka, Tanda Baca dan Prosedur Signal. Kode telegrafi ini atau disebut juga dengan Continental Code (International Morse) merupakan salah satu kode yang umum dipergunakan dalam dunia komunikasi dengan mode CW.
Beberapa tips untuk memudahkan menerima kode morse dari YB2ZAP,
* Bila telah menguasai nada, irama dan waktu (timing) dari kedua nada, maka sudah dapat dimulai melakukan kombinasi dan variasi nada lainnya.
* Ingat! bahwa anda sedang melafalkan bahasa baru dan bukan mengingat-ingat kumpulan nada-nada panjang dan pendek.
Mulailah membiasakan cara penulisan yang cepat secara santai.
* Usahakan agar konsentrasi dilakukan PADA PEMBACAAN KODE bukan pada gerak jari-jari yang sedang menuliskan huruf-huruf yang diterima.
* JANGAN membaca ulang apa yang telah dituliskan disamping meramalkan kode-kode yang akan keluar berikutnya.
Bila salah satu huruf tidak dapat diingat/diterima, HILANGKAN dan TINGGALKAN. Pusatkan konsentrasi pada kode berikutnya. Bila hal ini tidak dapat dibuang, anda akan selalu ketinggalan dan tidak akan bisa maju. Hal tersebut dapat dikatakan membuang konsentrasi yang tidak perlu.
[edit] Mengapa Kode Morse di Amatir Radio
Pada dunia Amatir Radio, CW atau CONTINUOUS WAVE telah lama dikenal sejak tahun 1900-an. Gelombang radio CW ini adalah unik, karena walaupun penerimaan sinyal kecil oleh karena daya pancar radio transmisi kecil atau bahkan kecil sekali atau mungkin propagasi kurang baik, maka komunikasi dengan CW masih bisa didengar bagi penerima.Oleh sebab itu mengapa CW lebih banyak disukai oleh para amatir radio dunia.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman, hubungan komunikasi dengan CW lebih banyak dijumpai di band-band amatir jika dibandingkan dengan mode lainnya seperti misalnya SSB, RTTY, SSTV, & PSK31 sekalipun.
Suatu pertanyaan yang menarik, mengapa di amatir radio dituntut untuk dapat mengoperasikan ( Menerima & Mengirim ) kode morse. Pada salah satu ketentuan regulasi mengenai amatir radio, IARU ( International Amateur Radio Union ) menyatakan bahwa seorang amatir radio harus dapat menerima dengan telinga dan mengirim dengan tangan kode-kode morse Internasional, walaupun dengan kecepatan rendah. Hal itu bermanfaat jika ada stasiun amatir, atau ada stasiun luar amatir yang masuk pada band-band amatir meminta pertolongan atau marabahaya baik di darat, laut dan udara, maka amatir radio wajib menolong apapun kondisinya.
Pertanyaan lainnya adalah mengapa harus CW dan mengapa bukannya SSB, RTTY, Data, dsbnya yang lebih cepat berita pengirimannya dll. Dengan mengoperasikan CW, sinyal yang lemah sekalipun masih dapat didengar/dibaca oleh penerima. Oleh sebab itu Kode morse masih merupakan keandalan bagi setiap stasiun radio. Sebaliknya dengan SSB, RTTY atau Data sekalipun jika sinyal pancarannya lemah belum tentu penerimaannya sempurna atau paling tidak mudah didengar atau dibaca penerima.
Namun masih banyak para amatir radio masih apriori terhadap kehadiran mode CW. Hal ini wajar saja, karena mungkin CW adalah sulit untuk dipelajari dan belajarnya tidak bisa dalam waktu singkat langsung mahir.
Dari pengalaman, Niat dan kesabaran adalah modal utama dalam mempelajari kode morse . Jika anda seorang DX-er atau hobby berkomunikasi antar Negara atau antar Benua, maka pada pengoperasian Low band ( misalnya pada band 160 m, 80 m & 40 m ), yang paling mudah untuk berkomunikasi adalah dengan mode CW. Karena Tone pada mode CW tersebut dapat menembus noise/gangguan yang biasanya terdapat pada low band tersebut.
[edit] Continuous Wave (CW)
Untuk mengenal Kode morse maka, pertama-tama kita harus mempelajari terlebih dahulu sandi-sandi pada setiap huruf, angka & tanda-tanda baca. Berikut ini rumusan dari Kode morse Internasional yang dikenal:
. Titik/Dit/Dot (Nada Pendek)
_ Garis datar/Dah/Dash (Nada Panjang)
Huruf-huruf :
A .- K -.- U ..-
B -... L .-.. V ...-
C -.-. M -- W .--
D -.. N -. X -..-
E . O --- Y -.--
F ..-. P .--. Z --..
G --. Q --.-
H .... R .-.
I .. S...
J .--- T–
Angka-angka :
1 .---- 6 -....
2 ..--- 7 --...
3 ...-- 8 ---..
4 ....- 9 ----.
5 ..... Ø -----
Tanda Baca :
. Titik .-.-.-
, Koma --..--
? Tanda Tanya ..--..
( Kurung Buka -.--.
) Kurung Tutup -.--.-
= Sama Dengan -...-
- Garis Datar -....-
/ Garis Miring -..-.
“ Kutip .-..-.
‘ Petik .----.
: Titik Dua ---...
; Titik Koma -.-.-.
Tanda lainnya:
VVV ...-...-...- Persiapan Transmisi/Perhatian
KA -.-.- Perhatian
SN ...-. Awal Pengiriman Berita
AR .-.-. Akhir Pengiriman Berita
AS .-... Tunggu Sebentar
SK ...-.- Akhir Seluruh Transmisi
HH ........ Kesalahan Kirim Huruf/error
SOS ...---... Tanda Marabahaya
KN -.--. Komunikasi berlangsung 2 arah namun orang lain tidak boleh break-in
K -.- Ganti/over
Masih banyak lagi singkatan kata-kata yang lazim dipergunakan pada komunikasi CW. Singkatan kata-kata yang sering digunakan dalam komunikasi CW di lampirkan di Apendix.Untuk memudahkan latihan kode morse, sebaiknya kode morse di kelompokan menjadi,
1. . .. ... .... EISH
2. - -- --- TMO
3. .- ..- ...- AUV
4. -. -.. -... NDB
5. .-. .-.. ..-. RLF
6. -.- -.-. -.-- -..- KCYX
7. .-- .--- .-- WJP
8. --. --.. --.- GZQ
[edit] Laporan Sinyal Dengan CW
Laporan sinyal dengan CW adalah dengan menambahkan Nilai Tone pada RST. RST adalah Readebility Signals Strenght Tone maksudnya adalah pembacaan sinyal & tone yang dapat diterima. Pada dunia amatir radio, RST yang sah adalah minimal 339. Oleh karena itu usahakanlah Tone yang didengar oleh penerima pancaran sinyal anda tidak mengalami gangguan atau distorsi kwalitas, walaupun sinyal transmisi anda lemah dsbnya.
Arti lengkap dari laporan RST adalah,
R = READIBLITY
1 = Unreadable
= Tidak terbaca
2 = Barely readable, occasionaly words distinguis
= Hampir tidak terbaca, kata-kata kadang-kadang dapat dikenal
3 = Terbaca dengan mengalami kesukaran
4 = Terbaca, praktis tidak mengalami kesukaran
5 = Jelas terbaca
S = SIGNAL STRENGTH
1 = Signal halus hampir tidak dapat dirasa/dilihat
2 = Signal sangat lemah
3 = Signal lemah
4 = Signal sedang
5 = Signal sedang sampai baik
6 = Signal baik
7 = Signal agak kuat
8 = Signal kuat
9 = Signal kuat sekali
T = TONE
1 = Tone 60 Cycle AC, kasar sekali dan lebar
2 = Tone AC sangat kasar dan lebar
3 = Tone AC kasar, diratakan tapi tidak disaring
4 = Tone kasar dan disaring
5 = Tone AC yg diratakan dan disaring dengan getaran pada modulasi
6 = Tone yg disaring dengan getaran terbatas pada modulasi
7 = Tone mendekati baik, getaran masih terdengar
8 = Tone mendekati sempurna dan masih terdengar getaran lemah
9 = Tone yg sempurna
[edit] Cuplikan Komunikasi Dalam Mode CW
Biasanya pada komunikasi CW, sinyal tidaklah diutamakan pada komunikasi jarak jauh amatir radio, yang terpenting adalah kwalitas tone dan ketukan anda. Dengan adanya tone yang baik didengar dan ketukan yang mendekati sempurna, maka seorang amatir radio akan merasakan kepuasan dan kebanggaan tersendiri dalam komunikasi CW.
Contoh QSO dalam CW pada band 21 MHz :
YBØDPO : CQ DX CQ CQ DX DE YBØDPO YBØDPO PSE K
W1WF : DE W1WF W1WF AR K
YBØDPO : W1WF GM GM TNX FOR CALL UR RST 579 579 HERE MY NAME IS DUDY DUDY, QTH IS
JAKARTA JAKARTA, SO HW CPI OM? W1WF DE YBØDPO KN
W1WF : YBØDPO DE W1WF, TNX FOR CALL UR RST 599 5NN
MY NAME IS TOM TOM QTH IS NEW HAMPSHIRE/NH NH AR YBØDPO DE W1WF KN
YBØDPO : W1WF DE YBØDPO - OK TOM TNX FB QSL QSL SURE VIA BURO BEST 73 CUL TOM, W1WF DE YBØDPO AR SK TU E E
W1WF : YBØDPO DE W1WF - YES DUDY TNX FER QSO THE QSL IS OK 73 CUL GE DUDY, YBØDPO DE W1WF SK TU E E
(Demikian seterusnya........)
Namun ada lagi komunikasi dengan stasiun langka yang istilahnya di Pile up (= Banyak amatir radio dunia yang memanggilnya ). Hal ini cukup panggil stasiun langka tersebut dan jika ada jawaban darinya maka, kirim saja laporan sinyal 599 dan selesai.
Misal QSO dengan stasiun langka pada band 21 Mhz :
3X1MX : QRZ DE 3X1MX 3X1MX K.....
PileUps: ..WT.,!!/#.....
3X1MX : HA3...HA3 599 BK
HA3DF : DE HA3DF HA3DF TNX UR 599 BK
3X1MX : HA3DF TU DE 3X1MX QRZ K
( Demikian seterusnya........ )
[edit] Kecepatan Kata Per Menit (WPM)
Setelah sudah hafal baik huruf, tanda baca, dan angka. Maka yang perlu di tingkatkan adalah kecepatan/speed pada kata-kata per menit atau yang lazim disebut WPM (= Words Per Minutte ). Maksudnya adalah berapa kata-kata per menit setiap ketukan atau penerimaan kode morse itu.
Pengalaman yang ada menunjukan bahwa manusia dapat meningkatkan kecepatan menerima dan mengirim kode morse dari 5 WPM sampai dengan 50 WPM. Lebih dari 50 WPM penulis belum pernah menemukan dan kami kira hanya ketukan dengan mesin saja yang dapat melaksanakannya.
[edit] Bagaimana Menaikan Kecepatan Morse
Untuk menaikkan kecepatan sebenarnya mudah saja, seringnya latihan menerima dan mengirim kode morse Internasional dengan sendirinya kecepatan makin lama akan makin meningkat, biasanya periode kenaikan kecepatan setiap 5 WPM. Hal itu membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Rata-rata membutuhkan waktu antara 6 bulan sampai 1 tahun tergantung porsi latihan itu sendiri. Dalam menaikkan kecepatan usahakan latihan setiap hari menerima dan mengirim kode morse dan minimal 1 jam dalam sehari. Lebih banyak waktu untuk latihan dalam sehari maka, semakin baik.
[edit] Kode Q
Sumber: YB2ZAP
Kode Q ini dipergunakan dalam komunikasi CW dan merupakan singkatan dari suatu kebutuhan komunikasi antar stasiun radio amatir. Kode Q ini dapat dipergunakan secara luas dalam sistem komunikasi dengan CW, baik oleh Militer, Perusahaan, Pemerintahan dan stasiun-stasiun radio lainnya.
Kode Q hanya terdiri dari 3 (tiga) huruf yang diawali dengan huruf Q dan merupakan suatu: Informasi, Penjelasan, Situasi, Kondisi, Tindakan dan lain-lain.
Kode Q ini merupakan PERNYATAAN dari satu pihak/stasiun, dan di lain pihak merupakan JAWABAN/PERNYATAAN yang diinginkan.
Kode Q ini diawali dengan QAA sampai dengan QZZ dan dipergunakan untuk berbagai macam keperluan, seperti: Keadaan Cuaca, Perjalanan, Penerbangan, Pelayaran, Kegiatan-kegiatan SAR dan lain-lain. Sedangkan untuk komunikasi dipergunakan mulai ORA sampai dengan QUZ.
[edit] Komunikasi Jarak Jauh Dengan CW
Komunikasi jarak jauh dengan CW sebenarnya sungguh menyenangkan, karena dengan peralatan komunikasi apa adanya saja kita dapat melakukan komunikasi itu. Misal : kondisi antenna dengan menggunakan dipole atau vertical antenna saja sudah dapat komunikasi jarak jauh ( DX ).
Tips-tips dalam memulai komunikasi jarak jauh yang baik:
* Siapkan Log book, alat tulis dan kertas kosong
* Jika mempunyai PC bukalah Program software Log system
* Isi terlebih dahulu tanggal, band, dan mode yang akan dipergunakan sebelum mulai berkomunikasi
* Lakukan ketukan dengan baik dan benar, usahakan jangan banyak salah dalam mengetuk kode morse
* Jangan gugup dan tegang dalam berkomunikasi
* Jangan terlalu banyak meminta repeat/ulang ketukan yang dikirim oleh stasiun DX
* Konsentrasi penuh penerimaan ketukan dari stasiun DX
* Catat UTC Time, Call stasiun, nama dan laporan sinyal yang diterima
* Jangan terlalu cepat dan terlalu lambat dalam mengetuk, arti kata lain standard ketukan (Rata-rata 12 – 28 WPM). * Jangan mengetuk dengan gaya bahasa yang tidak dimengerti oleh stasiun DX.
* Persingkatlah sedapat mungkin komunikasi anda.
* Anggaplah bahwa teman berkomunikasi DX dengan anda itu adalah sahabat anda.
[edit] CW Contest
CW contest umumnya hampir sama dengan SSB Contest, perbedaannya hanya menambah Laporan sinyal ditambah dengan Tone pada RSTnya saja. Jika pada SSB laporan sinyal adalah 59 ( RS ), tetapi apabila CW laporan sinyalnya menjadi 599 ( RST ).
Kegiatan kontes biasanya diselenggarakan pada hari Sabtu dan Minggu atau week-end pada setiap bulannya, untuk itu rencanakanlah bahwa kontes apa yang akan dikuti dan buatlah program terencana mengenai persiapan sarana pendukung serta alat komunikasi yang layak pakai.
Dalam kontes CW jika ingin memenangkannya, maka penulis mempunyai pengalaman mengenai alat-alat apa saja yang perlu disiapkan sebelum kontes di mulai seperti:
* Transceiver, Antenna ( Directional ) dan SWR meter/tuner
* Power supply
* Rotator antenna
* Booster/Linier Amplifier ( Jika ada )
* PC atau Notebook
* Logging software untuk kontes
* Digital UTC & Local time Clock
* Diskette untuk Back up data
Disamping itu tentunya operator yang akan mengoperasikan pada kegiatan CW Contest yang dimaksud juga dalam keadaan kondisi prima, oleh karena kontes yang akan diikuti akan memakan waktu 48 Jam ( 2 hari ) sehingga operator tersebut sangat jarang beristirahat pada hari kontes itu.
Sepanjang pengetahuan penulis bahwa kegiatan kontes dunia yang bergengsi adalah sebagai berikut :
* CQ World Wide DX CW Contest (Diadakan setiap tahun pada minggu ke-empat bulan November )
* CQ World Wide WPX CW Contest ( Diadakan setiap tahun pada minggu ke-empat bulan Mei )
* IOTA DX Contest ( Diadakan setiap tahun pada Minggu ke-empat bulan Juli)
* Worked All Europe ( Diadakan setiap tahun pada Minggu ke-Dua bulan Agustus)
[edit] Untuk Apa Mengikuti CW Contest?
Suatu pertanyaan yang bagus, untuk apa mengikuti kontes apalagi dari segi finansial tentu akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini perlu jawaban yang rinci. Kontes diikuti adalah sebagai kebanggaan tersendiri bagi seorang operator, karena kontes diikuti biasanya ribuan orang di seluruh dunia. Memang dari segi finansial kita memikirkan juga nanti mengenai biaya pemakaian listriknya, pencetakan QSL card, biaya pengiriman QSL card ke luar negeri, biaya administrasi (Alat tulis dll), termasuk biaya konsumsi dll.
Apabila operator yang mengikuti kontes tersebut ternyata menjuarainya, maka hal ini bukan saja kebanggaan diri saja, namun juga organisasinya baik di tingkat lokal, daerah atau Nasional dan bahkan negaranya. Paling tidak ada perwakilan dari setiap Negara yang mengikuti kontes yang diikuti.
Oleh karena kegiatan kontes merupakan sarana latih diri dan penyaluran hobby maka, hal ini tidak boleh menyimpang dari kode etik amatir radio yang telah diketahui bersama.
[edit] Apa Perlu QSL Manager?
Jika anda hobby dalam komunikasi DX dan aktif di band-band amatir radio seperti mengikuti kontes-kontes internasional maka, sebaiknya anda mempunyai QSL manager yang professional. QSL Manager adalah orang yang mengelola kartu QSL yang masuk dan yang dikirim oleh manager sepanjang ada perjanjian tertulis dari operator dengan manager yang ditunjuk. Sehingga operator tidak perlu memikirkan biaya cetak QSL card dan pengirimannya akan tetapi operator berkewajiban mengirim log sheet atau software log sheet kepada managernya.
Tips-tips dalam memilih manger yang professional :
* Cari tahu lowongan manager yang terdapat pada internet (Cari di Yahoo : QSL Manager Society)
* Hubungi manager yang diinginkan melalui korespondensi (Surat atau e-mail) dan beritahu bahwa anda ingin mempunyai QSL manager.
* Tanyakan pada calon manager apakah dia juga dapat mengelola award-award yang diinginkan anda.
* Tanyakan QSL card yang dicetak dan bagaimana prosedurnya.
Beberapa saran apabila anda ingin mempunyai QSL Manager, yaitu :
* Cari Call sign manager yang mudah di ingat
* Cari Manager orang Amerika, Eropa barat atau Jepang.
* Cari tahu Umur manager yang akan ditunjuk Misal : Buckmaster Call book dsbnya.
* Beritahulah secara terbuka bahwa anda tidak mempunyai waktu untuk mengurus QSL card padahal anda hobby komunikasi DX.
* Kirim Copy dari data Izin Amatir radio, pas photo (1 Lembar) dan beritahu perangkat yang digunakan untuk DX-ing.
Besar harapan kami bahwa akan semakin banyak para amatir radio yang menyenangi CW dan berkomunikasi DX dengan mode CW.
Mempelajari kode telegrafi sama dengan mempelajari bahasa baru, yaitu BAHASA KODE. Bila diperhatikan, kode telegrafi ini sesungguhnya adalah BAHASA SUARA yang terdiri dari berbagai/kombinasi/variasi antara nada pendek dan nada panjang yang selanjutnya menjadi: Huruf, Angka, Tanda Baca dan Prosedur Signal. Kode telegrafi ini atau disebut juga dengan Continental Code (International Morse) merupakan salah satu kode yang umum dipergunakan dalam dunia komunikasi dengan mode CW.
Beberapa tips untuk memudahkan menerima kode morse dari YB2ZAP,
* Bila telah menguasai nada, irama dan waktu (timing) dari kedua nada, maka sudah dapat dimulai melakukan kombinasi dan variasi nada lainnya.
* Ingat! bahwa anda sedang melafalkan bahasa baru dan bukan mengingat-ingat kumpulan nada-nada panjang dan pendek.
Mulailah membiasakan cara penulisan yang cepat secara santai.
* Usahakan agar konsentrasi dilakukan PADA PEMBACAAN KODE bukan pada gerak jari-jari yang sedang menuliskan huruf-huruf yang diterima.
* JANGAN membaca ulang apa yang telah dituliskan disamping meramalkan kode-kode yang akan keluar berikutnya.
Bila salah satu huruf tidak dapat diingat/diterima, HILANGKAN dan TINGGALKAN. Pusatkan konsentrasi pada kode berikutnya. Bila hal ini tidak dapat dibuang, anda akan selalu ketinggalan dan tidak akan bisa maju. Hal tersebut dapat dikatakan membuang konsentrasi yang tidak perlu.
[edit] Mengapa Kode Morse di Amatir Radio
Pada dunia Amatir Radio, CW atau CONTINUOUS WAVE telah lama dikenal sejak tahun 1900-an. Gelombang radio CW ini adalah unik, karena walaupun penerimaan sinyal kecil oleh karena daya pancar radio transmisi kecil atau bahkan kecil sekali atau mungkin propagasi kurang baik, maka komunikasi dengan CW masih bisa didengar bagi penerima.Oleh sebab itu mengapa CW lebih banyak disukai oleh para amatir radio dunia.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman, hubungan komunikasi dengan CW lebih banyak dijumpai di band-band amatir jika dibandingkan dengan mode lainnya seperti misalnya SSB, RTTY, SSTV, & PSK31 sekalipun.
Suatu pertanyaan yang menarik, mengapa di amatir radio dituntut untuk dapat mengoperasikan ( Menerima & Mengirim ) kode morse. Pada salah satu ketentuan regulasi mengenai amatir radio, IARU ( International Amateur Radio Union ) menyatakan bahwa seorang amatir radio harus dapat menerima dengan telinga dan mengirim dengan tangan kode-kode morse Internasional, walaupun dengan kecepatan rendah. Hal itu bermanfaat jika ada stasiun amatir, atau ada stasiun luar amatir yang masuk pada band-band amatir meminta pertolongan atau marabahaya baik di darat, laut dan udara, maka amatir radio wajib menolong apapun kondisinya.
Pertanyaan lainnya adalah mengapa harus CW dan mengapa bukannya SSB, RTTY, Data, dsbnya yang lebih cepat berita pengirimannya dll. Dengan mengoperasikan CW, sinyal yang lemah sekalipun masih dapat didengar/dibaca oleh penerima. Oleh sebab itu Kode morse masih merupakan keandalan bagi setiap stasiun radio. Sebaliknya dengan SSB, RTTY atau Data sekalipun jika sinyal pancarannya lemah belum tentu penerimaannya sempurna atau paling tidak mudah didengar atau dibaca penerima.
Namun masih banyak para amatir radio masih apriori terhadap kehadiran mode CW. Hal ini wajar saja, karena mungkin CW adalah sulit untuk dipelajari dan belajarnya tidak bisa dalam waktu singkat langsung mahir.
Dari pengalaman, Niat dan kesabaran adalah modal utama dalam mempelajari kode morse . Jika anda seorang DX-er atau hobby berkomunikasi antar Negara atau antar Benua, maka pada pengoperasian Low band ( misalnya pada band 160 m, 80 m & 40 m ), yang paling mudah untuk berkomunikasi adalah dengan mode CW. Karena Tone pada mode CW tersebut dapat menembus noise/gangguan yang biasanya terdapat pada low band tersebut.
[edit] Continuous Wave (CW)
Untuk mengenal Kode morse maka, pertama-tama kita harus mempelajari terlebih dahulu sandi-sandi pada setiap huruf, angka & tanda-tanda baca. Berikut ini rumusan dari Kode morse Internasional yang dikenal:
. Titik/Dit/Dot (Nada Pendek)
_ Garis datar/Dah/Dash (Nada Panjang)
Huruf-huruf :
A .- K -.- U ..-
B -... L .-.. V ...-
C -.-. M -- W .--
D -.. N -. X -..-
E . O --- Y -.--
F ..-. P .--. Z --..
G --. Q --.-
H .... R .-.
I .. S...
J .--- T–
Angka-angka :
1 .---- 6 -....
2 ..--- 7 --...
3 ...-- 8 ---..
4 ....- 9 ----.
5 ..... Ø -----
Tanda Baca :
. Titik .-.-.-
, Koma --..--
? Tanda Tanya ..--..
( Kurung Buka -.--.
) Kurung Tutup -.--.-
= Sama Dengan -...-
- Garis Datar -....-
/ Garis Miring -..-.
“ Kutip .-..-.
‘ Petik .----.
: Titik Dua ---...
; Titik Koma -.-.-.
Tanda lainnya:
VVV ...-...-...- Persiapan Transmisi/Perhatian
KA -.-.- Perhatian
SN ...-. Awal Pengiriman Berita
AR .-.-. Akhir Pengiriman Berita
AS .-... Tunggu Sebentar
SK ...-.- Akhir Seluruh Transmisi
HH ........ Kesalahan Kirim Huruf/error
SOS ...---... Tanda Marabahaya
KN -.--. Komunikasi berlangsung 2 arah namun orang lain tidak boleh break-in
K -.- Ganti/over
Masih banyak lagi singkatan kata-kata yang lazim dipergunakan pada komunikasi CW. Singkatan kata-kata yang sering digunakan dalam komunikasi CW di lampirkan di Apendix.Untuk memudahkan latihan kode morse, sebaiknya kode morse di kelompokan menjadi,
1. . .. ... .... EISH
2. - -- --- TMO
3. .- ..- ...- AUV
4. -. -.. -... NDB
5. .-. .-.. ..-. RLF
6. -.- -.-. -.-- -..- KCYX
7. .-- .--- .-- WJP
8. --. --.. --.- GZQ
[edit] Laporan Sinyal Dengan CW
Laporan sinyal dengan CW adalah dengan menambahkan Nilai Tone pada RST. RST adalah Readebility Signals Strenght Tone maksudnya adalah pembacaan sinyal & tone yang dapat diterima. Pada dunia amatir radio, RST yang sah adalah minimal 339. Oleh karena itu usahakanlah Tone yang didengar oleh penerima pancaran sinyal anda tidak mengalami gangguan atau distorsi kwalitas, walaupun sinyal transmisi anda lemah dsbnya.
Arti lengkap dari laporan RST adalah,
R = READIBLITY
1 = Unreadable
= Tidak terbaca
2 = Barely readable, occasionaly words distinguis
= Hampir tidak terbaca, kata-kata kadang-kadang dapat dikenal
3 = Terbaca dengan mengalami kesukaran
4 = Terbaca, praktis tidak mengalami kesukaran
5 = Jelas terbaca
S = SIGNAL STRENGTH
1 = Signal halus hampir tidak dapat dirasa/dilihat
2 = Signal sangat lemah
3 = Signal lemah
4 = Signal sedang
5 = Signal sedang sampai baik
6 = Signal baik
7 = Signal agak kuat
8 = Signal kuat
9 = Signal kuat sekali
T = TONE
1 = Tone 60 Cycle AC, kasar sekali dan lebar
2 = Tone AC sangat kasar dan lebar
3 = Tone AC kasar, diratakan tapi tidak disaring
4 = Tone kasar dan disaring
5 = Tone AC yg diratakan dan disaring dengan getaran pada modulasi
6 = Tone yg disaring dengan getaran terbatas pada modulasi
7 = Tone mendekati baik, getaran masih terdengar
8 = Tone mendekati sempurna dan masih terdengar getaran lemah
9 = Tone yg sempurna
[edit] Cuplikan Komunikasi Dalam Mode CW
Biasanya pada komunikasi CW, sinyal tidaklah diutamakan pada komunikasi jarak jauh amatir radio, yang terpenting adalah kwalitas tone dan ketukan anda. Dengan adanya tone yang baik didengar dan ketukan yang mendekati sempurna, maka seorang amatir radio akan merasakan kepuasan dan kebanggaan tersendiri dalam komunikasi CW.
Contoh QSO dalam CW pada band 21 MHz :
YBØDPO : CQ DX CQ CQ DX DE YBØDPO YBØDPO PSE K
W1WF : DE W1WF W1WF AR K
YBØDPO : W1WF GM GM TNX FOR CALL UR RST 579 579 HERE MY NAME IS DUDY DUDY, QTH IS
JAKARTA JAKARTA, SO HW CPI OM? W1WF DE YBØDPO KN
W1WF : YBØDPO DE W1WF, TNX FOR CALL UR RST 599 5NN
MY NAME IS TOM TOM QTH IS NEW HAMPSHIRE/NH NH AR YBØDPO DE W1WF KN
YBØDPO : W1WF DE YBØDPO - OK TOM TNX FB QSL QSL SURE VIA BURO BEST 73 CUL TOM, W1WF DE YBØDPO AR SK TU E E
W1WF : YBØDPO DE W1WF - YES DUDY TNX FER QSO THE QSL IS OK 73 CUL GE DUDY, YBØDPO DE W1WF SK TU E E
(Demikian seterusnya........)
Namun ada lagi komunikasi dengan stasiun langka yang istilahnya di Pile up (= Banyak amatir radio dunia yang memanggilnya ). Hal ini cukup panggil stasiun langka tersebut dan jika ada jawaban darinya maka, kirim saja laporan sinyal 599 dan selesai.
Misal QSO dengan stasiun langka pada band 21 Mhz :
3X1MX : QRZ DE 3X1MX 3X1MX K.....
PileUps: ..WT.,!!/#..
3X1MX : HA3...HA3 599 BK
HA3DF : DE HA3DF HA3DF TNX UR 599 BK
3X1MX : HA3DF TU DE 3X1MX QRZ K
( Demikian seterusnya........ )
[edit] Kecepatan Kata Per Menit (WPM)
Setelah sudah hafal baik huruf, tanda baca, dan angka. Maka yang perlu di tingkatkan adalah kecepatan/speed pada kata-kata per menit atau yang lazim disebut WPM (= Words Per Minutte ). Maksudnya adalah berapa kata-kata per menit setiap ketukan atau penerimaan kode morse itu.
Pengalaman yang ada menunjukan bahwa manusia dapat meningkatkan kecepatan menerima dan mengirim kode morse dari 5 WPM sampai dengan 50 WPM. Lebih dari 50 WPM penulis belum pernah menemukan dan kami kira hanya ketukan dengan mesin saja yang dapat melaksanakannya.
[edit] Bagaimana Menaikan Kecepatan Morse
Untuk menaikkan kecepatan sebenarnya mudah saja, seringnya latihan menerima dan mengirim kode morse Internasional dengan sendirinya kecepatan makin lama akan makin meningkat, biasanya periode kenaikan kecepatan setiap 5 WPM. Hal itu membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Rata-rata membutuhkan waktu antara 6 bulan sampai 1 tahun tergantung porsi latihan itu sendiri. Dalam menaikkan kecepatan usahakan latihan setiap hari menerima dan mengirim kode morse dan minimal 1 jam dalam sehari. Lebih banyak waktu untuk latihan dalam sehari maka, semakin baik.
[edit] Kode Q
Sumber: YB2ZAP
Kode Q ini dipergunakan dalam komunikasi CW dan merupakan singkatan dari suatu kebutuhan komunikasi antar stasiun radio amatir. Kode Q ini dapat dipergunakan secara luas dalam sistem komunikasi dengan CW, baik oleh Militer, Perusahaan, Pemerintahan dan stasiun-stasiun radio lainnya.
Kode Q hanya terdiri dari 3 (tiga) huruf yang diawali dengan huruf Q dan merupakan suatu: Informasi, Penjelasan, Situasi, Kondisi, Tindakan dan lain-lain.
Kode Q ini merupakan PERNYATAAN dari satu pihak/stasiun, dan di lain pihak merupakan JAWABAN/PERNYATAAN yang diinginkan.
Kode Q ini diawali dengan QAA sampai dengan QZZ dan dipergunakan untuk berbagai macam keperluan, seperti: Keadaan Cuaca, Perjalanan, Penerbangan, Pelayaran, Kegiatan-kegiatan SAR dan lain-lain. Sedangkan untuk komunikasi dipergunakan mulai ORA sampai dengan QUZ.
[edit] Komunikasi Jarak Jauh Dengan CW
Komunikasi jarak jauh dengan CW sebenarnya sungguh menyenangkan, karena dengan peralatan komunikasi apa adanya saja kita dapat melakukan komunikasi itu. Misal : kondisi antenna dengan menggunakan dipole atau vertical antenna saja sudah dapat komunikasi jarak jauh ( DX ).
Tips-tips dalam memulai komunikasi jarak jauh yang baik:
* Siapkan Log book, alat tulis dan kertas kosong
* Jika mempunyai PC bukalah Program software Log system
* Isi terlebih dahulu tanggal, band, dan mode yang akan dipergunakan sebelum mulai berkomunikasi
* Lakukan ketukan dengan baik dan benar, usahakan jangan banyak salah dalam mengetuk kode morse
* Jangan gugup dan tegang dalam berkomunikasi
* Jangan terlalu banyak meminta repeat/ulang ketukan yang dikirim oleh stasiun DX
* Konsentrasi penuh penerimaan ketukan dari stasiun DX
* Catat UTC Time, Call stasiun, nama dan laporan sinyal yang diterima
* Jangan terlalu cepat dan terlalu lambat dalam mengetuk, arti kata lain standard ketukan (Rata-rata 12 – 28 WPM). * Jangan mengetuk dengan gaya bahasa yang tidak dimengerti oleh stasiun DX.
* Persingkatlah sedapat mungkin komunikasi anda.
* Anggaplah bahwa teman berkomunikasi DX dengan anda itu adalah sahabat anda.
[edit] CW Contest
CW contest umumnya hampir sama dengan SSB Contest, perbedaannya hanya menambah Laporan sinyal ditambah dengan Tone pada RSTnya saja. Jika pada SSB laporan sinyal adalah 59 ( RS ), tetapi apabila CW laporan sinyalnya menjadi 599 ( RST ).
Kegiatan kontes biasanya diselenggarakan pada hari Sabtu dan Minggu atau week-end pada setiap bulannya, untuk itu rencanakanlah bahwa kontes apa yang akan dikuti dan buatlah program terencana mengenai persiapan sarana pendukung serta alat komunikasi yang layak pakai.
Dalam kontes CW jika ingin memenangkannya, maka penulis mempunyai pengalaman mengenai alat-alat apa saja yang perlu disiapkan sebelum kontes di mulai seperti:
* Transceiver, Antenna ( Directional ) dan SWR meter/tuner
* Power supply
* Rotator antenna
* Booster/Linier Amplifier ( Jika ada )
* PC atau Notebook
* Logging software untuk kontes
* Digital UTC & Local time Clock
* Diskette untuk Back up data
Disamping itu tentunya operator yang akan mengoperasikan pada kegiatan CW Contest yang dimaksud juga dalam keadaan kondisi prima, oleh karena kontes yang akan diikuti akan memakan waktu 48 Jam ( 2 hari ) sehingga operator tersebut sangat jarang beristirahat pada hari kontes itu.
Sepanjang pengetahuan penulis bahwa kegiatan kontes dunia yang bergengsi adalah sebagai berikut :
* CQ World Wide DX CW Contest (Diadakan setiap tahun pada minggu ke-empat bulan November )
* CQ World Wide WPX CW Contest ( Diadakan setiap tahun pada minggu ke-empat bulan Mei )
* IOTA DX Contest ( Diadakan setiap tahun pada Minggu ke-empat bulan Juli)
* Worked All Europe ( Diadakan setiap tahun pada Minggu ke-Dua bulan Agustus)
[edit] Untuk Apa Mengikuti CW Contest?
Suatu pertanyaan yang bagus, untuk apa mengikuti kontes apalagi dari segi finansial tentu akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini perlu jawaban yang rinci. Kontes diikuti adalah sebagai kebanggaan tersendiri bagi seorang operator, karena kontes diikuti biasanya ribuan orang di seluruh dunia. Memang dari segi finansial kita memikirkan juga nanti mengenai biaya pemakaian listriknya, pencetakan QSL card, biaya pengiriman QSL card ke luar negeri, biaya administrasi (Alat tulis dll), termasuk biaya konsumsi dll.
Apabila operator yang mengikuti kontes tersebut ternyata menjuarainya, maka hal ini bukan saja kebanggaan diri saja, namun juga organisasinya baik di tingkat lokal, daerah atau Nasional dan bahkan negaranya. Paling tidak ada perwakilan dari setiap Negara yang mengikuti kontes yang diikuti.
Oleh karena kegiatan kontes merupakan sarana latih diri dan penyaluran hobby maka, hal ini tidak boleh menyimpang dari kode etik amatir radio yang telah diketahui bersama.
[edit] Apa Perlu QSL Manager?
Jika anda hobby dalam komunikasi DX dan aktif di band-band amatir radio seperti mengikuti kontes-kontes internasional maka, sebaiknya anda mempunyai QSL manager yang professional. QSL Manager adalah orang yang mengelola kartu QSL yang masuk dan yang dikirim oleh manager sepanjang ada perjanjian tertulis dari operator dengan manager yang ditunjuk. Sehingga operator tidak perlu memikirkan biaya cetak QSL card dan pengirimannya akan tetapi operator berkewajiban mengirim log sheet atau software log sheet kepada managernya.
Tips-tips dalam memilih manger yang professional :
* Cari tahu lowongan manager yang terdapat pada internet (Cari di Yahoo : QSL Manager Society)
* Hubungi manager yang diinginkan melalui korespondensi (Surat atau e-mail) dan beritahu bahwa anda ingin mempunyai QSL manager.
* Tanyakan pada calon manager apakah dia juga dapat mengelola award-award yang diinginkan anda.
* Tanyakan QSL card yang dicetak dan bagaimana prosedurnya.
Beberapa saran apabila anda ingin mempunyai QSL Manager, yaitu :
* Cari Call sign manager yang mudah di ingat
* Cari Manager orang Amerika, Eropa barat atau Jepang.
* Cari tahu Umur manager yang akan ditunjuk Misal : Buckmaster Call book dsbnya.
* Beritahulah secara terbuka bahwa anda tidak mempunyai waktu untuk mengurus QSL card padahal anda hobby komunikasi DX.
* Kirim Copy dari data Izin Amatir radio, pas photo (1 Lembar) dan beritahu perangkat yang digunakan untuk DX-ing.
Besar harapan kami bahwa akan semakin banyak para amatir radio yang menyenangi CW dan berkomunikasi DX dengan mode CW.
Antenna 2 meter band
Antena Dipole dan Monopole
Salah satu bagian penting dari suatu stasiun radio adalah antena, ia adalah sebatang logam yang berfungsi menerima getaran listrik dari transmitter dan memancarkannya sebagai gelombang radio. Ia berfungsi pula sebaliknya ialah menampung gelombang radio dan meneruskan gelombang listrik ke receiver.
Kuat tidaknya pancaran kita yang sampai di pesawat lawan bicara, sebaliknya baik buruknya penerimaan kita tergantung dari beberapa faktor. Faktor pertama adalah kondisi propagasi, faktor kedua adalah posisi stasiun (posisi antena) beserta lingkungannya, faktor ketiga adalah kesempurnaan antena. Untuk pancaran ada faktor ke-empat ialah kelebaran bandwidth pancaran kita dan faktor kelima adalah power.
Seringkali agar pancaran kita cukup besar diterima setasiun lawan bicara, kita berusaha menaikkan power dengan tanpa memperhatikan faktor-faktor lain tersebut di atas. Memang usaha memperbesar power secara teknis merupakan usaha yang paling mudah, akan tetapi rasanya ini adalah usaha yang kurang efektif dan cenderung merupakan suatu pemborosan.
Mengenai propagasi dan posisi stasiun, kita cenderung tidak dapat berbuat banyak. Faktor bandwidth pancaran dapat dikatakan bahwa makin sempit bandwidth makin kuatlah pancaran kita, ini ada batasnya mengingat faktor readibility.
Sebatang logam yang panjangnya 1⁄4 Lambda (λ) akan beresonansi dengan baik bila ada gelombang radio yang menyentuh permukaannya. Jadi bila pada ujung coax bagian inner kita sambung dengan logam sepanjang 1⁄4 λ dan outer-nya di ground, ia akan menjadi antena. Antena semacam ini hanya mempunyai satu pole dan disebut monopole (mono artinya satu). Apabila outer dari coax tidak di-ground dan disambung dengan seutas logam sepanjang 1⁄4 λ lagi, menjadi antena dengan dua pole dan disebut dipole 1⁄2 λ (di artinya dua).
Antena dipole bisa terdiri hanya satu kawat saja disebut single wire dipole, bisa juga dengan dua kawat yang ujung-ujungnya dihubungkan dinamakan two wire folded dipole, bisa juga terdiri atas 3 kawat yang ujung-ujungnya disambung dinamakan three wire folded dipole.
Antena lain yang juga mempunyai dua pole adalah antena delta loop rhombic, quad dan cubical quad. Dalam tulisan ini hanya dibicarakan single wire dipole.
[edit] Menghitung Lambda (Panjang Gelombang)
Cepat rambat gelombang sama dengan cahaya ialah 300.000.000 meter/detik, sedangkan gelombang tersebut bergetar sejumlah f cycle/detik (f = frekuensi). Misalnya frekuensinya 6 MHz (mega artinya juta), maka setiap detik ia bergetar 6.000.000 kali. Kita tahu bahwa satu Lambda (λ) adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang selama satu kali getar.
Sehingga panjang satu Lambda adalah :
300.000.000 m/detik
λ = _______________________________
f cycle/detik
Kalau f dalam MHz dan λ dalam meter, maka rumusnya menjadi :
300
___________
λ= ............................. rumus 1)
f
[edit] Lambda Antena
Rumus 1) di atas adalah panjang gelombang di udara. Cepat rambat gelombang listrik pada logam itu lebih kecil, ialah 0.95 kali gelombang radio di udara. Jadi untuk menghitung Lambda antena, rumus 1) tersebut menjadi:
300
λ = ___________ x 0.95
f
75
1⁄4 λ = ___________ x 0.95 ............................. rumus 2)
f
dimana λ dinyatakan dalam meter dan f dalam MHz.
Antena dipole untuk frekuensi 7.050 MHz, dengan rumus di atas akan didapatkan panjang setiap sayapnya 9.99 meter atau dibulatkan 10 meter, panjang 10 meter ini dinamakan panjang theoritis. Panjang theoritis tersebut belum dapat langsung kita gunakan karena faktor pengaruh lingkungan belum diperhitungkan, kita tahu bahwa pengaruh lingkungan di setiap lokasi itu berbeda. Perhitungan theoritis ini mutlak diperlukan agar kita bisa memulai percobaan, tanpa perhitungan theoritis kita tidak akan bisa mengetahui dari mana kita akan memulai percobaan.
Kita ketahui bahwa lingkungan sangat berpengaruh terhadap panjang theoritis, terutama apabila antena itu dipasang rendah. Untuk itu, maka dalam praktek panjang theoritis tersebut harus diberikan koreksi yang dinamakan koreksi lingkungan. Penyesuaian dengan lingkungan itu dilakukan dengan metoda trial and error. Metoda trial and error adalah suatu metoda ilmiah yang digunakan apabila ada dua variabel yang saling tergantung atau bila ada beberapa variabel yang tidak dapat diukur besarnya.
[edit] Polarisasi
Gelombang elektromagnet yang melaju di udara atau di angkasa luar terdiri atas komponen gaya listrik dan komponen gaya magnet yang tegak lurus satu sama lain. Gelombang radio yang memancar dikatakan terpolarisasi sesuai arah komponen gaya listriknya. Untuk antena dipole maka polarisasinya searah dengan panjang bentangannya, bila antena tersebut dipasang horizontal, maka polarisasinya horizontal pula.
Agar dapat menerima gelombang radio secara baik, maka antena harus mempunyai polarisasi yang sama dengan polarisasi gelombang radio yang datang. Arah polarisasi ini akan tetap sepanjang lintasan gelombang radio kecuali bila gelombang tersebut sudah dipantulkan oleh ionosphere, maka polarisasinya bisa berubah. Untuk itu, maka antena untuk keperluan komunikasi jarak jauh pada HF atau MF dapat dibuat vertikal atau horizontal.
Pada band MF dan HF, biasanya kita gunakan polarisasi horizontal sedangkan untuk VHF (pada radio 2 meteran) biasa digunakan polarisasi vertikal. Kita tahu bahwa pancaran VHF tidak menggunakan pantulan ionosphere sehingga polarisasinya sampai ke antena pesawat lawan bicara masih tetap vertikal. Sedangkan pesawat 2 meteran banyak dipasang pada mobil dan antena mobil hanya bisa vertikal saja.
[edit] Gain Antena
Pancaran gelombang radio oleh antena makin jauh makin lemah, melemahnya pancaran itu berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya, jadi pada jarak dua kali lipat kekuatannya menjadi 1/(2 * 2) atau seperempatnya. Angka tersebut masih belum memperhitungkan melemahnya pancaran karena hambatan lingkungan dalam perjalanannya.
Kecuali sifat tersebut di atas, sifat lain dari antena adalah bahwa kekuatan pancaran ke berbagai arah cenderung tidak sama. Pancaran gelombang radio oleh antena vertikal mempunyai kekuatan yang sama ke segala arah mata angin, pancaran semacam ini dinamakan omni-directional. Pada antena dipole, pancaran ke arah tegak lurus bentangannya besar sedang pancaran ke samping kecil, pancaran semacam ini disebut bi-directional.
Dalam teknik radio kekuatan pancaran ke segala arah digambarkan sebagai pola pancaran (radiation pattern) seperti terlihat pada gambar berikut ini. Pola 1 adalah pola pancaran antena dipole (antena 1), apabila ada antena lain (antena 2) yang mempunyai pola radiasi seperti pada pola 2, maka titik A akan menerima signal lebih kuat daripada pancaran antena 1, dikatakan bahwa antena 2 mempunyai GAIN. Gain dinyatakan dengan dB, sebagai pembanding untuk menentukan besarnya gain adalah dipole.
[edit] Konfigurasi Antena Dipole
Berbagai macam cara untuk memasang antena tergantung dari tersedianya space yang dapat diguakan untuk memasangnya. Antena single wire dipole dapat dipasang horizontal (sayap kiri dan kanan sejajar dengan tanah), dapat pula dipasang dengan konfigurasi inverted V (seperti huruf V terbalik), dengan konfigurasi V (seperti huruf V), konfigurasi lazy V (ialah berentuk huruf V yang tidur) atau dapat juga konfigurasi sloper (miring).
Antena dipole dapat dipasang tanpa menggunakan balun akan tetapi bila feeder line menggunakan coaxial cable sebaiknya dipasang balun 1:1 karena coaxial cable itu unbalance, sedangkan antenanya balance, agar diperoleh pola radiasi yang baik.
[edit] Cara Matching Antena Dipole
Cara matching antena yang baik ialah dengan menggunakan alat khusus ialah DIP METER dan IMPEDANCE METER atau dapat juga menggunakan SWR ANALYZER. Apabila alat tersebut tidak tersedia, matching dilakukan dengan menggunakan transceiver dan SWR meter.
Pertama-tama pasanglah antena dengan konfigurasi yang dikehendaki. Pasanglah SWR meter diantara transceiver dengan transmission line (coaxial cable).. Selanjutnya atur transceiver pada power yang paling rendah, sekitar 5-10 Watt dengan mode AM atau CW. Tentukan frekeuensi kerja yang dikehendaki, misalnya 3.850 MHz.
Coba transmit sambil mengamati SWR meter, putarlah tombol pengatur frekuensi sedemikian sehingga didapatkan Standing Wave Ratio (SWR) yang paling rendah. Bila frekuensi tersebut lebih rendah dari 3.850 MHz berarti sayap-sayap dipole terlalu panjang, jadi harus diperpendek. Bila frekuensi terlalu tinggi berarti sayap-sayap dipole-nya terlalu pendek. Untuk memperpanjang haruslah disambung, ini kurang menyenangkan. Jadi pemotongan awal antena harus dilebihi dari panjang theoritis, dan pada waktu dipasang dilipat balik sehingga panjangnya sama dengan panjang theoritis.
Bila frekuensi match terlalu rendah, perpendek antena 10 CM setiap sayapnya. Bila masih terlalu rendah diperpendek lagi. Begitu seterusnya sehingga diperoleh SWR yang rendah ialah kurang dari 1:1.5.
Cara memendekkan tidak dengan dipotong tetapi dilipat balik dan menumpuk rapat, lipatan yang mencuat akan membentuk capasitance head dan mempengaruhi SWR
Antena dipole dapat dioperasikan secara harmonic, ialah dipekerjakan pada frekuensi kelipatan ganjil dari frekuensi kerja aslinya.
Misalnya antena untuk 7 MHz dapat pula digunakan untuk bekerja pada 21 MHz (kelipatan 3). Tentu saja SWR-nya akan lebih tinggi daripada bila digunakan pada frekuensi aslinya.
Penempatan antena disarankan agak jauh dari kawat telepon dan kawat listrik untuk menghindari timbulnya telephone interference dan television interference. Bentangan antena yang sejajar dengan kawat telepon atau kawat listrik dengan jarak kurang dari lima meter akan dapat menimbulkan gangguan pada pesawat telepon, televisi dan perangkat audio lainnya.
Makin rendah letak antena, sayap-sayapnya cenderung makin pendek. Untuk itu dalam pekerjaan matching, antena diletakkan pada ketinggian yang sebenarnya. Begitu pula diameter kawat akan berpengaruh terhadap panjangnya, makin besar diameter makin pendek antenanya, Hal ini disebabkan karena kapasitansi antena terhadap bumi. Matching antena pada saat tanah basah, misalnya sehabis turun hujan, sayap dipole menjadi lebih pendek.
Kecuali itu dalam pemasangan antena perlu memperhatikan lingkungan yang mungkin mengganggu antena itu sendiri. Misalnya adanya atap dari bahan seng atau atap rumah yang dilapisi dengan aluminium foil cenderung akan menyulitkan matching antena.
[edit] Trap Dipole dan Trap Monopole
Untuk stasiun radio yang space antenanya terbatas dapat diatasi dengan membelokkan ujung antena disesuaikan ruangan yang tersedia. Cara lain adalah dengan menggunakan antena trap dipole, antena dengan satu trap dapat bekerja pada 3 band. Berikut ini diberikan contoh pembuatan antena dengan satu trap yang mampu bekerja pada band 80 meter, 40 dan 15 meter dengan kepanjangan total sekitar 21-23 meter.
Panjang sayap bagian dalam a sekitar 10 meter dan panjang sayap bagian ujung b sekitar 1.5 sampai 2 meter. Panjang bagian-bagian tersebut sangat tergantung pada lingkungan, sehingga harus dicoba-coba, sedang ukuran trap adalah 80 μH.
Setelah antena dipasang penuh, matching pertama dilakukan pada band 40 meter, segmen sayap a diatur panjangnya sehingga match pada frekuensi yang dikehendaki, misalnya pada 7.050 MHz.
Bila antena sudah match pada ferkuensi tersebut, pekerjaan dilanjutkan pada band 80 meter. Dengan mengatur sayap-sayap bagian ujung (segmen b) antena diusahakan match pada frekuensi yang dikehendaki, misalnya pada frekuensi 3.850MHz.
Setelah itu, kembali check lagi pada band 40 meter, bila keadaan tetap seperti semula maka pekerjaan matching selesai. Pengaturan panjang segmen sayap bagian ujung (bagian a) dilakukan sedikit-sedikit karena bagian ini lebih peka daripada segmen bagian a.
Untuk band 15 meter tidak perlu dilakukan matching karena band 15 meter menggunakan harmonik.
Apabila ruangan masih juga belum cukup untuk membentangkan trap dipole ini, maka dapat ditempuh jalan dengan memasang satu sayap saja dari antena trap dipole. Antena disambungkan pada inner dari ciaxial cable, sedangkan outer dari coaxial cable di-ground. Antena ni dinamakan monopole, istilah lengkapnya multiband trap monopole.
[edit] Rotary Dipole
Antena dipole dapat pula dibuat dari pipa aluminium, antena semacam ini bisa diputar- putar sehingga dinamakan rotary dipole. Untuk band-band 10 meter sampai dengan 40 meter, masih dapat dibuat dengan panjang 1⁄2 lambda penuh.
Akan tetapi untuk band 80 meter akan sulit konstruksinya karena terlalu panjang sehingga ujung-ujungnya akan melengkung dan tidak kuat. Dengan menggunakan cara seperti pada trap dipole, maka rotary dipole dapat dibuat untuk band 80 meter.
Dengan mengubah-ubah jumlah gulungan pada trap dan mengubah-ubah letak trap, antena trap dipole dapat diatur panjangnya sesuai kebutuhan, dengan konsekuensi tidak dapat digunakan untuk 3 bander oleh rekan-rekan amatir radio. Untuk mengubah-ubah jumlah gulungan dan mengubah-ubah letak trap tidak dibahas disini dan rekan-rekan amatir radio dipersilahkan untuk bereksperimen sendiri.
[edit] Multiband Vertical
Apabila ruangan yang tersedia begitu sempitnya sehingga untuk membentangkan antena trap monopole secara horizontal tidak cukup, maka antena trap monopole dapat dipasang dengan konfiguasinya vertikal. Tentu saja antena ini tidak dapat lagi dibuat dari kawat akan tetapi harus dari pipa aluminium seperti halnya dengan rotary dipole.
Antena vertikal semacam ini agar bisa bekerja dengan baik diperlukan sejumlah ground plane yang dipasang pada pangkal antena dan dihubungkan dengan outer dari coaxial cable. Ground plane dibuat untuk masing-masing band, dihubungkan dengan outer coaxial cable dan dipasang horizontal. Ground plane dibuat juga dengan trap, akan tetapi lilitan trap dibuat lebih banyak sedemikian sehingga ground plane bisa pendek.
[edit] Balun
Balun adalah alat yang digunakan untuk menyesuaikan impedansi antara antena dengan coaxial cable ia digunakan juga untuk menghubungkan antara feeder line yang unbalance misalnya coaxial cable dengan antena yang balance misalnya antena dipole.
Balun dapat dipandang sebagai suatu transformator untuk link kopling antara feeder line dengan antena. Ia terdiri atas gulungan kawat diatas ferrite ( batangan atau toroidal) atau dapat juga inti udara. Balun dengan inti ferrite, harus diperhatikan pemilihan jenis ferritenya.
Di pasaran terdapat berbagai jenis toroid, jenis-jenis tersebut mempunyai sifat yang berbeda ialah response-nya terhadap frekuensi. Ada toroid untuk frekuensi audio dan toroid untuk flter AC (frekuensi rendah), ini tidak cocok untuk balun. Ferrite batangan digunakan untuk antena radio MW (frekuensi tinggi) bisa digunakan.
[edit] Feeder Line
Feeder line atau transmission line adalah penghubung antara antena dan transceiver, ia berfungsi untuk meneruskan getaran listrik dari transceiver ke antena dan sebaliknya. Berbagai macam feeder line yang dapat digunakan oleh rekan-rekan amatir radio.
Coaxial cable banyak dipakai oleh rekan-rekan karena mudah didapatkan di pasaran serta mudah handlingnya, misalnya coaxial cable nomor RG-8/U atau RG-58/U mempunyai impedansi 50 OHM.
Twin lead agak sulit ditemukan di pasaran, jenis ini terkenal dengan nama feeder TV, umumnya mempunyai impedansi 300 OHM. Sedangkan open wire feeder atau terkenal dengan julukan tangga monyet dapat dibuat sendiri, impedansinya dapat diatur sesuai kebutuhan, umumnya sampai 600 OHM.
Characteristic impedance dari open wire feeder ( Ζo) adalah fungsi dari diameter kawat (d) dan jarak antara kedua kawat (D), dapat diperhitungkan dengan rumus berikut.
Suatu kecenderungan menunjukkan bahwa makin tinggi impedansi feeder line makin kecil losses-nya. Kecenderungan lain mengenai losses pada transmission line ialah bahwa makin tinggi frekuensi, losses cenderung makin besar. Untuk itu, maka pada band-band VHF ke atas, diusahakan agar transmission line sependek mungkin.
[edit] Antenna VHF Sederhana
Ditempat-tempat terpencil atau dalam keadaan darurat sering diperlukan daya improvisasi untuk membuat antena dari bahan-bahan yang terdapat disekeliling kita. Antena sederhana ini dapat dibuat dari bahan sembarang logam yang bisa didapatkan misalnya sepotong kawat jemuran atau sepotong pipa kecil bekas rak piring atau sebatang ruji sepeda. Untuk antena VHF 2 meteran, konfigurasi antena yang digunakan adalah vertikal, untuk memperoleh polarisasi vertikal.
Batang logam yang didapat tersebut dipotong sepanjang 1⁄4 Lambda dan disambung dengan inner dari coaxial cable. Antena semacam ini sudah dapat digunakan dengan cukup bagus.
Untuk lebih sempurna dapat ditambahkan ground plane yang dihubungkan dengan outer dari coaxial cable 3 atau 4 biji dipasang horizontal. Panjang masing-masing ground plane 1⁄4 lambda, antena semacam ini disebut antena ground plane.
Kecuali antena ground plane, antena VHF sederhana yang lain adalah antena dipole yang dipasang vertikal. Pada antena ini harus diperhatikan tarikan coaxial cable ialah harus tegak lurus arah dipole atau coax jangan sampai sejajar dengan dipole.
[edit] Antenna Yagi
Sebelum kita berbicara tentang antena Yagi atau antena pengarah marilah kita menengok terlebih dahulu antena isotropic. Antena isotropic adalah antena yang memancarkan radiasi ke segala jurusan ke samping, ke atas dan ke bawah dengan kuat pancaran yang sama. Apabilka kita gambarkan pola radiasinya maka akan berbentuk bola. Antena ini tidak pernah ada, ini hanya digunakan untuk pembicaraan theoritis.
Antena isotropic ini berbeda dengan antena omni directional, antena omni directional mempunyai kuat pancar yang sama ke segala penjuru mata angin akan tetapi ke atas dan ke bawah tidak sama. Antena vertikal 1⁄4 Lambda mempunyai sifat ini.
Untuk keperluan terutama komunikasi jarak jauh dan tidak diperlukan QSO dengan stasiun-stasiun yang berada di berbagai jurusan, maka sering diperlukan antena pengarah agar pancaran pada arah yang dikehendaki menjadi lebih besar. Tentu saja mengandung konsekuensi bahwa pancaran ke arah yang lain menjadi relatif mengecil.
Kita perhatikan gambar, pola 1 adalah pola pancaran antena dipole. Bila pada antena dipole diberikan sebuah reflektor dan director, maka akan kita peroleh pola pancaran seperti tergambar pada sebagai pola 2. Pancaran ke satu arah akan menjadi lebih jauh sedangkan pancaran ke jurusan lainnya akan menjadi jauh lebih kecil.
Antena pengarah dikatakan mempunyai gain, yang dinyatakan dalam dB. Gain adalah perbandingan logarithmik antara power antena dibandingkan dengan dipole 1⁄2 Lambda. Apabila sebagai pembanding digunakan antena isotropic, maka gain dinyatakan dalam dBi. Misalnya antena dipole 1⁄2 Lambda mempunyai gain sebesar +2.1 dBi terhadap isotropic. Akan tetapi pada umumnya gain suatu antena yang digunakan pembanding adalah dipole 1⁄2 Lambda.
Misalnya power suatu antena pada titik A (periksa gambar 1) adalah Pa sedangkan power dipole 1⁄2 Lambda di tempat itu sebesar Pd, maka gain antena :
Mengukur gain suatu antena praktis tidak pernah dilakukan karena untuk pekerjaan ini diperlukan suatu sangkar Farraday yang cukup besar. Misalnya untuk penelitian gain antena 35 CM perlu sangkar Farraday sebesar 6 x 6 x 6 meter. Makin rendah frekuensi makin besar ukuran sangkar Farraday, hal ini tentu memakan biaya yang sangat besar.
Perbandingan kuat pancaran ke arah depan dengan arah belakang disebut front to back ratio. Sedangkan perbandingan kuat pancaran ke depan dengan kuat pancaran ke arah samping disebut front to side ratio. Untuk mengetahui keberhasilan kita membuat antena pengarah, secara praktis dapat kita amati dari front to back rationya. Makin besar front to back ratio menandakan makin baiknya pengarahan antena tersebut dan umumnya front to side rationya juga menjadi makin kecil. Dalam praktek kita tidak pernah mengukur besarnya gain antena.
[edit] Standing Wave Ratio (SWR)
Sebelum melangkah lebih jauh, kita akan menconba memberiak gambaran mengenai standing wave ratio. SWR ini harus diamati ada waktu kita memasang antena untuk mendapatkan hasil yang baik dan menjaga awetnya perangkat transceiver.
Apabila sepanjang feeder line ada gelombang listrik yang mengalir dari transceiver ke antena dan tidak ada aliran balik dari antena ke transceiver, maka gelombang listrik tersebut, baik voltagenya maupun arusnya akan tetap besarnya. Akan tetapi apabila ada arus balik yang, maka arus balik ini akan mengadakan interferensi dengan arus yang pergi ke antena. Sehingga arus yang mengalir sepanjang feeder line tadi pada suatu saat tertentu menjadi membesar dan pada suatu saat berikutnya menjadi mengecil.
Perbandingan antara arus maksimum dengan arus minimum atau perbandingan antara voltage maksimum dengan voltage minimum in disebut Standing Wave Ratio (SWR).
Standing Wave Ratio ini besarnya tergantung dari besarnya arus balik, makin besar arus balik maka SWR menjadi makin besar pula. Adanya standing wave pada feeder line ini tidak dikehendaki karena hal ini memberikan indikasi adanya mismatch.
Arus balik ini akan masuk ke final dan ditransformasikan menjadi panas, dimana panas ini bila cukup tinggi akan dapat merusak final amplifer pemancar.
Untuk mengukur besarnya SWR suatu transmission line yang menghubungkan transceiver dan antena digunakan SWR METER yang berisi swr bridge. Contoh suatu SWR meter terdapat pada gambar, biasanya alat semacam ini dilengkapi dengan power meter dan field strength meter.
Field strength meter digunakan untuk mengukur kuat pancar transceiver dengan antena tertentu suatu antena. Kuat pancar diukur pada suatu jarak tertentu dan arah tertentu, selanjutnya dibandingkan dengan kuat pancar pada arah lain. Ini dapat digunakan untuk mengukur besarnya front to back ratio.
[edit] Dummy Load
Untuk melakukan penguran SWR pada suatu feeder line, maka pada ujung feeder line diberikan suatu dummy load sebagai pengganti antena. Dummy load ini berfungsi menyerap RF yang masuk kepadanya sehingga tidak terjadi RF balik dari luar feeder line (coaxial cable), dengan demikian SWR feeder line dapat diukur secara murni.
[edit] Distribusi tegangan dan arus
Apabila kita ingin melihat suatu gambaran menganai arus dan tegangan pada suatu antena dipole, maka distribusi tegangan dan distribusi arus sepanjang antena dapat dilihat pada gambar berikut ini.
[edit] Antena Yagi Untuk HF
Antena pengarah yang dibahas dalam tulisan ini adalah antena Yagi. Antena ini ditemukan oleh Dr. H. Yagi dari Tokyo Univesity pada tahun 1926. Antena Yagi yang paling sederhana adalah antena 2 elemen yang terdiri atas satu radiator atau driven elemen dan satu elemen parasitik sebagai director dengan spacing sekitar 0.1 λ. Power gain dapat mencapai sekitar 5 dB dengn front to back ratio sebesar 7 sampai 15 dB. Gain akan menjadi sedikit lebih rendah apabila parasitik elemen tersebut dipasang sebagai reflektor.
Untuk band-band 10 -30 meter, bahan elemen dapat dari tubing aluminium sehingga memungkinkan untuk diputar-putar arahnya.
Akan tetapi untuk band 160 meter atau 80 meter, tubing aluminium menjadi tidak praktis karena terlalu panjang sehingga kurang kuat, lebih praktis digunakan kawat dengan konsekuensi tidak dapat diputar arah.
Panjang elemen Yagi dipengaruhi oleh diameter elemen dan adanya sambungan-sambungan. Baik diameter elemen maupun banyaknya sambungan akan memberikan pengaruh terhadap kapasitansi antar elemen, seperti kita ketahui bahwa dua logam yang terletak sejajar tersebut akan merupakan suatu kapasitor.
Rumus perkiraan untuk menghitung panjang elemen dan spacing antena Yagi dua elemen adalah sebagai berikut:
Driven elemen 145 / f (dalam MHz) meter.
Director 137 / f (dalam MHz) meter.
Spacing 36.6 / f (dalam MHz) meter
Elemen antena Yagi untuk band 20, 17, 15, 12 dan 10 meter lebih praktis dibuat dari bahan tubing aluminium, sehingga dapat diputar-putar dengan menggunakan rotator yang digerakkan dengan listrik atau rotator yang digerakkan dengan tangan.
Tubing yang diperlukan untuk membuat antena ini adalah tubing aluminium yang tebal yang disusun secara teleskopik, ialah ditengah diameter besar makin ke ujung diameter makin mengecil, agar antena tersebut tidak menjadi terlalu melengkung ke bawah pada ujung-ujungnya. Untuk antena 10 meter, elemen dapat dibuat dari tubing diameter 1⁄2 inch dan 3⁄4 inch, untuk 20 meter dengan diameter 1⁄4, 1⁄2 h, 3⁄4 dan 1 inch.
Mengenai diameter tubing dapat dicoba-coba sendiri oleh rekan-rekan amatir sehingga didapatkan performance yang cukup baik, mengingat tersedianya tubing aluminium di pasaran pada masing-masing tempat.
Antena untuk band band 20 sampai 10 meter dapat dibuat dengan 3 elemen, yaitu driven elemen, satu reflektor dan satu director. Power gain antena tergantung pada spacing antar elemen, dengan spacing 0.15 λ antena ini diharapkan akan memberikan gain sebesar sekitar 8 dB dengan front to back ratio antara 10 sampai 25 dB.
Panjang elemen dan spacing antar elemen dapat diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut ini:
Reflektor elemen 153 / f (dalam MHz) meter.
Driven elemen 144 / f (dalam MHz) meter.
Director 137 / f (dalam MHz) meter.
Spacing 36.6 / f (dalam MHz) meter.
Elemen antena Yagi di atas masih dapat ditambah lagi menjadi 4 elemen dengan menambahkan satu director akan tetapi panjang elemennya perlu diubah.
Seperti telah diutarakan di atas, power gain antena tergantung pada spacing antar elemen atau dapat dikatakan panjang boomnya. Dengan panjang boom 0.45 λ antena 4 elemen Yagi diharapkan akan memeberikan gain sebesar sekitar 9.5 dB sampaiu 10 dB dengan front to back ratio antara 15 sampai 25 dB.
Apabila kita perhatikan antara penambahan jumlah elemen dan tambahan power gainnya, maka terlihat bahwa antena dengan 3 elemen dapat dipandang merupakan jumlah elemen yang paling optimal. Tambahan jumlah elemen berikutnya makin tidak memberikan angka yang berarti.
Untuk antena Yagi empat elemen, perhitungan panjang elemen serta spacingnya dapat menggunakan tabel sebagai berikut:
Reflektor elemen 153 / f (dalam MHz) meter.
Driven elemen 144 / f (dalam MHz) meter.
Director 1 137 / f (dalam MHz) meter.
Director 2 135 / f (dalam MHz) meter.
Spacing 36.6 / f (dalam MHz) meter
Perlu diperhatikan sekali lagi bahwa diameter tubing, panjang masing bagian elemen, serta ketinggian antena akan sangat berpengaruh terhadap kepanjangan elemen Yagi. Rumus tersebut di atas akan memberikan panjang theoritis yang masih perlu koreksi lingkungan.
Dalam praktek di lapangan, rekan-rekan amatir radio diharapkan mengadakan banyak percobaan, sehingga akan didapatkan hasil yang paling baik disesuaikan dengan bahan yang dipergunakan serta kondisi lingkungan ditempat masing-masing. Suatu antena yang sudah diset baik di suatu lokasi, bila dipasang di lain lokasi bisa menjadi kurang baik.
[edit] Gamma Match
Untuk driven elemen, disamping menggunakan dipole seperti yang diuraikan di atas, dapat pula menggunakan driven elemen dengan Gamma Match. Pada elemen dengan gamma match ini elemen tidak dibagi dua akan tetapi utuh dan pada feed point diberikan suatu matching device tersebut. Pada prinsipnya gamma match merupakan L-C circuit.
Peralatan yang merupakan bagian-bagian untuk membuat gamma matching device bisa didapatkan di pasaan. Panjang a sekitar 50 CM dan panjang c sekitar 10 CM sedangkan panjang b dicari pada saat kita melakukan matching ( antara 100-120 CM) sehingga didapatkan SWR yang baik. Ukuran gamma matching device tersebut di atas dapat dipergunakan pada driven element untuk band dari 10 sampai 20 meter.
[edit] Antenna Yagi Untuk VHF
Antena Yagi untuk band VHF 2 meteran biasanya elemennya dibuat lebih banyak untuk mendapatkan gain yang memuaskan penggunanya. Walaupun disadari bahwa penambahan director makin banyak makin memberikan tambahan gain yang makin kecil, akan tetapi karena ujud fisik antena tersebut kecil dan ringan, maka penambahan elemen yang banyak tidak mempunyai dampak buruk bagi ketahanan boom dan ketahanan terhadap tiupan angin serta jumlah bahan yang dipakai.
Seperti halnya dengan antena Yagi untuk HF, maka driven element dapat berupa dipole, akan tetapi kebanyakan menggunakan gamma matching device. Untuk band 2 meteran, dimensi gamma matching device dibuat lebih kecil, seperti terlihat pada gambar 5. Sedangkan bahan untuk elemen dapat digunakan tubing aluminium dari 1⁄4 inch dan tidak perlu dibuat teleskopik.
Untuk VHF 2 meteran, konfigurasi elemen-elemen dibuat tegak untuk mendapatkan polarisasi vertikal. Yang perlu diperhatikan disini adalah feeder line harus diatur sedemikian sehingga tegak lurus dengan arah bentangan elemen. Feeder line dapat ditarik kearah belakang mengikuti boom atau dapat juga ditarik tegak lurus dengan boom dan tegak lurus pula dengan bentangan elemen.
Pada gambar di perlihatkan contoh antena Yagi untuk VHF 2 meter dengan 7 elemen, terdiri atas driven element, reflektor dan 5 buah director.
Selanjutnya rekan-rekan amatir bisa mengadakan modifikasi mengenai spacing dari masing-masing elemen serta panjang masing-masing directornya untuk memperoleh performance yang paling bagus. Disarankan bahwa setiap kita mengadakan modifikasi, maka spasifikasi yang lama janganlah dibuang tetapi dicatat, sehingga misalnya hasil modifikasinya kurang memuaskan, kita masih dapat kembali pada spesifikasi terdahulu.
Apabila kita perhatikan antena-antena buatan pabrik maka panjang serta spacing elemen-elemen beragam. Dengan mempelajari antena-antena buatan pabrik tersebut rekan-rekan amatir radio bisa mendapatkan inspirasi untuk membuat modifikasi sehingga dicapai performance yang lebih baik.
Untuk pembuatan matching device, berikut ini diberikan contoh pembuatan gamma match untuk VHF 2M yang cocok digunakan pada antena seperti terdapat pada contoh pada gambar. Gambar tersebut hanyalah sekedar memberikan contoh salah satu cara membuat gamma matching device, rekan-rekan amatir radio diharapkan dapat mengadakan modifikasi sehingga dapat ditemukan device yang lebih bagus lagi.
Matching dilakukan dengan mengatur gamma rod dan bracket sehingga didapatkan SWR yang baik. Menggerakkan bracket berarti mengatur induktansi dan menggerakkan rod berarti mengatur kapasitansi. Antara gamma rod dan inner coaxial membentuk suatu kondensator, nilai kapasitansinya ditentukan oleh panjang coaxial cable dalam gamma rod.
Selain antena Yagi yang telah banyak dibahas disini, beberapa jenis antena pengarah yang lain banyak juga digemari, misalnya antena Quad Beam, Log Periodic dan sebagainya.
[edit] Pranala Menarik
* Antenna Amatir Radio
* Panduan Amatir Radio
Salah satu bagian penting dari suatu stasiun radio adalah antena, ia adalah sebatang logam yang berfungsi menerima getaran listrik dari transmitter dan memancarkannya sebagai gelombang radio. Ia berfungsi pula sebaliknya ialah menampung gelombang radio dan meneruskan gelombang listrik ke receiver.
Kuat tidaknya pancaran kita yang sampai di pesawat lawan bicara, sebaliknya baik buruknya penerimaan kita tergantung dari beberapa faktor. Faktor pertama adalah kondisi propagasi, faktor kedua adalah posisi stasiun (posisi antena) beserta lingkungannya, faktor ketiga adalah kesempurnaan antena. Untuk pancaran ada faktor ke-empat ialah kelebaran bandwidth pancaran kita dan faktor kelima adalah power.
Seringkali agar pancaran kita cukup besar diterima setasiun lawan bicara, kita berusaha menaikkan power dengan tanpa memperhatikan faktor-faktor lain tersebut di atas. Memang usaha memperbesar power secara teknis merupakan usaha yang paling mudah, akan tetapi rasanya ini adalah usaha yang kurang efektif dan cenderung merupakan suatu pemborosan.
Mengenai propagasi dan posisi stasiun, kita cenderung tidak dapat berbuat banyak. Faktor bandwidth pancaran dapat dikatakan bahwa makin sempit bandwidth makin kuatlah pancaran kita, ini ada batasnya mengingat faktor readibility.
Sebatang logam yang panjangnya 1⁄4 Lambda (λ) akan beresonansi dengan baik bila ada gelombang radio yang menyentuh permukaannya. Jadi bila pada ujung coax bagian inner kita sambung dengan logam sepanjang 1⁄4 λ dan outer-nya di ground, ia akan menjadi antena. Antena semacam ini hanya mempunyai satu pole dan disebut monopole (mono artinya satu). Apabila outer dari coax tidak di-ground dan disambung dengan seutas logam sepanjang 1⁄4 λ lagi, menjadi antena dengan dua pole dan disebut dipole 1⁄2 λ (di artinya dua).
Antena dipole bisa terdiri hanya satu kawat saja disebut single wire dipole, bisa juga dengan dua kawat yang ujung-ujungnya dihubungkan dinamakan two wire folded dipole, bisa juga terdiri atas 3 kawat yang ujung-ujungnya disambung dinamakan three wire folded dipole.
Antena lain yang juga mempunyai dua pole adalah antena delta loop rhombic, quad dan cubical quad. Dalam tulisan ini hanya dibicarakan single wire dipole.
[edit] Menghitung Lambda (Panjang Gelombang)
Cepat rambat gelombang sama dengan cahaya ialah 300.000.000 meter/detik, sedangkan gelombang tersebut bergetar sejumlah f cycle/detik (f = frekuensi). Misalnya frekuensinya 6 MHz (mega artinya juta), maka setiap detik ia bergetar 6.000.000 kali. Kita tahu bahwa satu Lambda (λ) adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang selama satu kali getar.
Sehingga panjang satu Lambda adalah :
300.000.000 m/detik
λ = _______________________________
f cycle/detik
Kalau f dalam MHz dan λ dalam meter, maka rumusnya menjadi :
300
___________
λ= ............................. rumus 1)
f
[edit] Lambda Antena
Rumus 1) di atas adalah panjang gelombang di udara. Cepat rambat gelombang listrik pada logam itu lebih kecil, ialah 0.95 kali gelombang radio di udara. Jadi untuk menghitung Lambda antena, rumus 1) tersebut menjadi:
300
λ = ___________ x 0.95
f
75
1⁄4 λ = ___________ x 0.95 ............................. rumus 2)
f
dimana λ dinyatakan dalam meter dan f dalam MHz.
Antena dipole untuk frekuensi 7.050 MHz, dengan rumus di atas akan didapatkan panjang setiap sayapnya 9.99 meter atau dibulatkan 10 meter, panjang 10 meter ini dinamakan panjang theoritis. Panjang theoritis tersebut belum dapat langsung kita gunakan karena faktor pengaruh lingkungan belum diperhitungkan, kita tahu bahwa pengaruh lingkungan di setiap lokasi itu berbeda. Perhitungan theoritis ini mutlak diperlukan agar kita bisa memulai percobaan, tanpa perhitungan theoritis kita tidak akan bisa mengetahui dari mana kita akan memulai percobaan.
Kita ketahui bahwa lingkungan sangat berpengaruh terhadap panjang theoritis, terutama apabila antena itu dipasang rendah. Untuk itu, maka dalam praktek panjang theoritis tersebut harus diberikan koreksi yang dinamakan koreksi lingkungan. Penyesuaian dengan lingkungan itu dilakukan dengan metoda trial and error. Metoda trial and error adalah suatu metoda ilmiah yang digunakan apabila ada dua variabel yang saling tergantung atau bila ada beberapa variabel yang tidak dapat diukur besarnya.
[edit] Polarisasi
Gelombang elektromagnet yang melaju di udara atau di angkasa luar terdiri atas komponen gaya listrik dan komponen gaya magnet yang tegak lurus satu sama lain. Gelombang radio yang memancar dikatakan terpolarisasi sesuai arah komponen gaya listriknya. Untuk antena dipole maka polarisasinya searah dengan panjang bentangannya, bila antena tersebut dipasang horizontal, maka polarisasinya horizontal pula.
Agar dapat menerima gelombang radio secara baik, maka antena harus mempunyai polarisasi yang sama dengan polarisasi gelombang radio yang datang. Arah polarisasi ini akan tetap sepanjang lintasan gelombang radio kecuali bila gelombang tersebut sudah dipantulkan oleh ionosphere, maka polarisasinya bisa berubah. Untuk itu, maka antena untuk keperluan komunikasi jarak jauh pada HF atau MF dapat dibuat vertikal atau horizontal.
Pada band MF dan HF, biasanya kita gunakan polarisasi horizontal sedangkan untuk VHF (pada radio 2 meteran) biasa digunakan polarisasi vertikal. Kita tahu bahwa pancaran VHF tidak menggunakan pantulan ionosphere sehingga polarisasinya sampai ke antena pesawat lawan bicara masih tetap vertikal. Sedangkan pesawat 2 meteran banyak dipasang pada mobil dan antena mobil hanya bisa vertikal saja.
[edit] Gain Antena
Pancaran gelombang radio oleh antena makin jauh makin lemah, melemahnya pancaran itu berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya, jadi pada jarak dua kali lipat kekuatannya menjadi 1/(2 * 2) atau seperempatnya. Angka tersebut masih belum memperhitungkan melemahnya pancaran karena hambatan lingkungan dalam perjalanannya.
Kecuali sifat tersebut di atas, sifat lain dari antena adalah bahwa kekuatan pancaran ke berbagai arah cenderung tidak sama. Pancaran gelombang radio oleh antena vertikal mempunyai kekuatan yang sama ke segala arah mata angin, pancaran semacam ini dinamakan omni-directional. Pada antena dipole, pancaran ke arah tegak lurus bentangannya besar sedang pancaran ke samping kecil, pancaran semacam ini disebut bi-directional.
Dalam teknik radio kekuatan pancaran ke segala arah digambarkan sebagai pola pancaran (radiation pattern) seperti terlihat pada gambar berikut ini. Pola 1 adalah pola pancaran antena dipole (antena 1), apabila ada antena lain (antena 2) yang mempunyai pola radiasi seperti pada pola 2, maka titik A akan menerima signal lebih kuat daripada pancaran antena 1, dikatakan bahwa antena 2 mempunyai GAIN. Gain dinyatakan dengan dB, sebagai pembanding untuk menentukan besarnya gain adalah dipole.
[edit] Konfigurasi Antena Dipole
Berbagai macam cara untuk memasang antena tergantung dari tersedianya space yang dapat diguakan untuk memasangnya. Antena single wire dipole dapat dipasang horizontal (sayap kiri dan kanan sejajar dengan tanah), dapat pula dipasang dengan konfigurasi inverted V (seperti huruf V terbalik), dengan konfigurasi V (seperti huruf V), konfigurasi lazy V (ialah berentuk huruf V yang tidur) atau dapat juga konfigurasi sloper (miring).
Antena dipole dapat dipasang tanpa menggunakan balun akan tetapi bila feeder line menggunakan coaxial cable sebaiknya dipasang balun 1:1 karena coaxial cable itu unbalance, sedangkan antenanya balance, agar diperoleh pola radiasi yang baik.
[edit] Cara Matching Antena Dipole
Cara matching antena yang baik ialah dengan menggunakan alat khusus ialah DIP METER dan IMPEDANCE METER atau dapat juga menggunakan SWR ANALYZER. Apabila alat tersebut tidak tersedia, matching dilakukan dengan menggunakan transceiver dan SWR meter.
Pertama-tama pasanglah antena dengan konfigurasi yang dikehendaki. Pasanglah SWR meter diantara transceiver dengan transmission line (coaxial cable).. Selanjutnya atur transceiver pada power yang paling rendah, sekitar 5-10 Watt dengan mode AM atau CW. Tentukan frekeuensi kerja yang dikehendaki, misalnya 3.850 MHz.
Coba transmit sambil mengamati SWR meter, putarlah tombol pengatur frekuensi sedemikian sehingga didapatkan Standing Wave Ratio (SWR) yang paling rendah. Bila frekuensi tersebut lebih rendah dari 3.850 MHz berarti sayap-sayap dipole terlalu panjang, jadi harus diperpendek. Bila frekuensi terlalu tinggi berarti sayap-sayap dipole-nya terlalu pendek. Untuk memperpanjang haruslah disambung, ini kurang menyenangkan. Jadi pemotongan awal antena harus dilebihi dari panjang theoritis, dan pada waktu dipasang dilipat balik sehingga panjangnya sama dengan panjang theoritis.
Bila frekuensi match terlalu rendah, perpendek antena 10 CM setiap sayapnya. Bila masih terlalu rendah diperpendek lagi. Begitu seterusnya sehingga diperoleh SWR yang rendah ialah kurang dari 1:1.5.
Cara memendekkan tidak dengan dipotong tetapi dilipat balik dan menumpuk rapat, lipatan yang mencuat akan membentuk capasitance head dan mempengaruhi SWR
Antena dipole dapat dioperasikan secara harmonic, ialah dipekerjakan pada frekuensi kelipatan ganjil dari frekuensi kerja aslinya.
Misalnya antena untuk 7 MHz dapat pula digunakan untuk bekerja pada 21 MHz (kelipatan 3). Tentu saja SWR-nya akan lebih tinggi daripada bila digunakan pada frekuensi aslinya.
Penempatan antena disarankan agak jauh dari kawat telepon dan kawat listrik untuk menghindari timbulnya telephone interference dan television interference. Bentangan antena yang sejajar dengan kawat telepon atau kawat listrik dengan jarak kurang dari lima meter akan dapat menimbulkan gangguan pada pesawat telepon, televisi dan perangkat audio lainnya.
Makin rendah letak antena, sayap-sayapnya cenderung makin pendek. Untuk itu dalam pekerjaan matching, antena diletakkan pada ketinggian yang sebenarnya. Begitu pula diameter kawat akan berpengaruh terhadap panjangnya, makin besar diameter makin pendek antenanya, Hal ini disebabkan karena kapasitansi antena terhadap bumi. Matching antena pada saat tanah basah, misalnya sehabis turun hujan, sayap dipole menjadi lebih pendek.
Kecuali itu dalam pemasangan antena perlu memperhatikan lingkungan yang mungkin mengganggu antena itu sendiri. Misalnya adanya atap dari bahan seng atau atap rumah yang dilapisi dengan aluminium foil cenderung akan menyulitkan matching antena.
[edit] Trap Dipole dan Trap Monopole
Untuk stasiun radio yang space antenanya terbatas dapat diatasi dengan membelokkan ujung antena disesuaikan ruangan yang tersedia. Cara lain adalah dengan menggunakan antena trap dipole, antena dengan satu trap dapat bekerja pada 3 band. Berikut ini diberikan contoh pembuatan antena dengan satu trap yang mampu bekerja pada band 80 meter, 40 dan 15 meter dengan kepanjangan total sekitar 21-23 meter.
Panjang sayap bagian dalam a sekitar 10 meter dan panjang sayap bagian ujung b sekitar 1.5 sampai 2 meter. Panjang bagian-bagian tersebut sangat tergantung pada lingkungan, sehingga harus dicoba-coba, sedang ukuran trap adalah 80 μH.
Setelah antena dipasang penuh, matching pertama dilakukan pada band 40 meter, segmen sayap a diatur panjangnya sehingga match pada frekuensi yang dikehendaki, misalnya pada 7.050 MHz.
Bila antena sudah match pada ferkuensi tersebut, pekerjaan dilanjutkan pada band 80 meter. Dengan mengatur sayap-sayap bagian ujung (segmen b) antena diusahakan match pada frekuensi yang dikehendaki, misalnya pada frekuensi 3.850MHz.
Setelah itu, kembali check lagi pada band 40 meter, bila keadaan tetap seperti semula maka pekerjaan matching selesai. Pengaturan panjang segmen sayap bagian ujung (bagian a) dilakukan sedikit-sedikit karena bagian ini lebih peka daripada segmen bagian a.
Untuk band 15 meter tidak perlu dilakukan matching karena band 15 meter menggunakan harmonik.
Apabila ruangan masih juga belum cukup untuk membentangkan trap dipole ini, maka dapat ditempuh jalan dengan memasang satu sayap saja dari antena trap dipole. Antena disambungkan pada inner dari ciaxial cable, sedangkan outer dari coaxial cable di-ground. Antena ni dinamakan monopole, istilah lengkapnya multiband trap monopole.
[edit] Rotary Dipole
Antena dipole dapat pula dibuat dari pipa aluminium, antena semacam ini bisa diputar- putar sehingga dinamakan rotary dipole. Untuk band-band 10 meter sampai dengan 40 meter, masih dapat dibuat dengan panjang 1⁄2 lambda penuh.
Akan tetapi untuk band 80 meter akan sulit konstruksinya karena terlalu panjang sehingga ujung-ujungnya akan melengkung dan tidak kuat. Dengan menggunakan cara seperti pada trap dipole, maka rotary dipole dapat dibuat untuk band 80 meter.
Dengan mengubah-ubah jumlah gulungan pada trap dan mengubah-ubah letak trap, antena trap dipole dapat diatur panjangnya sesuai kebutuhan, dengan konsekuensi tidak dapat digunakan untuk 3 bander oleh rekan-rekan amatir radio. Untuk mengubah-ubah jumlah gulungan dan mengubah-ubah letak trap tidak dibahas disini dan rekan-rekan amatir radio dipersilahkan untuk bereksperimen sendiri.
[edit] Multiband Vertical
Apabila ruangan yang tersedia begitu sempitnya sehingga untuk membentangkan antena trap monopole secara horizontal tidak cukup, maka antena trap monopole dapat dipasang dengan konfiguasinya vertikal. Tentu saja antena ini tidak dapat lagi dibuat dari kawat akan tetapi harus dari pipa aluminium seperti halnya dengan rotary dipole.
Antena vertikal semacam ini agar bisa bekerja dengan baik diperlukan sejumlah ground plane yang dipasang pada pangkal antena dan dihubungkan dengan outer dari coaxial cable. Ground plane dibuat untuk masing-masing band, dihubungkan dengan outer coaxial cable dan dipasang horizontal. Ground plane dibuat juga dengan trap, akan tetapi lilitan trap dibuat lebih banyak sedemikian sehingga ground plane bisa pendek.
[edit] Balun
Balun adalah alat yang digunakan untuk menyesuaikan impedansi antara antena dengan coaxial cable ia digunakan juga untuk menghubungkan antara feeder line yang unbalance misalnya coaxial cable dengan antena yang balance misalnya antena dipole.
Balun dapat dipandang sebagai suatu transformator untuk link kopling antara feeder line dengan antena. Ia terdiri atas gulungan kawat diatas ferrite ( batangan atau toroidal) atau dapat juga inti udara. Balun dengan inti ferrite, harus diperhatikan pemilihan jenis ferritenya.
Di pasaran terdapat berbagai jenis toroid, jenis-jenis tersebut mempunyai sifat yang berbeda ialah response-nya terhadap frekuensi. Ada toroid untuk frekuensi audio dan toroid untuk flter AC (frekuensi rendah), ini tidak cocok untuk balun. Ferrite batangan digunakan untuk antena radio MW (frekuensi tinggi) bisa digunakan.
[edit] Feeder Line
Feeder line atau transmission line adalah penghubung antara antena dan transceiver, ia berfungsi untuk meneruskan getaran listrik dari transceiver ke antena dan sebaliknya. Berbagai macam feeder line yang dapat digunakan oleh rekan-rekan amatir radio.
Coaxial cable banyak dipakai oleh rekan-rekan karena mudah didapatkan di pasaran serta mudah handlingnya, misalnya coaxial cable nomor RG-8/U atau RG-58/U mempunyai impedansi 50 OHM.
Twin lead agak sulit ditemukan di pasaran, jenis ini terkenal dengan nama feeder TV, umumnya mempunyai impedansi 300 OHM. Sedangkan open wire feeder atau terkenal dengan julukan tangga monyet dapat dibuat sendiri, impedansinya dapat diatur sesuai kebutuhan, umumnya sampai 600 OHM.
Characteristic impedance dari open wire feeder ( Ζo) adalah fungsi dari diameter kawat (d) dan jarak antara kedua kawat (D), dapat diperhitungkan dengan rumus berikut.
Suatu kecenderungan menunjukkan bahwa makin tinggi impedansi feeder line makin kecil losses-nya. Kecenderungan lain mengenai losses pada transmission line ialah bahwa makin tinggi frekuensi, losses cenderung makin besar. Untuk itu, maka pada band-band VHF ke atas, diusahakan agar transmission line sependek mungkin.
[edit] Antenna VHF Sederhana
Ditempat-tempat terpencil atau dalam keadaan darurat sering diperlukan daya improvisasi untuk membuat antena dari bahan-bahan yang terdapat disekeliling kita. Antena sederhana ini dapat dibuat dari bahan sembarang logam yang bisa didapatkan misalnya sepotong kawat jemuran atau sepotong pipa kecil bekas rak piring atau sebatang ruji sepeda. Untuk antena VHF 2 meteran, konfigurasi antena yang digunakan adalah vertikal, untuk memperoleh polarisasi vertikal.
Batang logam yang didapat tersebut dipotong sepanjang 1⁄4 Lambda dan disambung dengan inner dari coaxial cable. Antena semacam ini sudah dapat digunakan dengan cukup bagus.
Untuk lebih sempurna dapat ditambahkan ground plane yang dihubungkan dengan outer dari coaxial cable 3 atau 4 biji dipasang horizontal. Panjang masing-masing ground plane 1⁄4 lambda, antena semacam ini disebut antena ground plane.
Kecuali antena ground plane, antena VHF sederhana yang lain adalah antena dipole yang dipasang vertikal. Pada antena ini harus diperhatikan tarikan coaxial cable ialah harus tegak lurus arah dipole atau coax jangan sampai sejajar dengan dipole.
[edit] Antenna Yagi
Sebelum kita berbicara tentang antena Yagi atau antena pengarah marilah kita menengok terlebih dahulu antena isotropic. Antena isotropic adalah antena yang memancarkan radiasi ke segala jurusan ke samping, ke atas dan ke bawah dengan kuat pancaran yang sama. Apabilka kita gambarkan pola radiasinya maka akan berbentuk bola. Antena ini tidak pernah ada, ini hanya digunakan untuk pembicaraan theoritis.
Antena isotropic ini berbeda dengan antena omni directional, antena omni directional mempunyai kuat pancar yang sama ke segala penjuru mata angin akan tetapi ke atas dan ke bawah tidak sama. Antena vertikal 1⁄4 Lambda mempunyai sifat ini.
Untuk keperluan terutama komunikasi jarak jauh dan tidak diperlukan QSO dengan stasiun-stasiun yang berada di berbagai jurusan, maka sering diperlukan antena pengarah agar pancaran pada arah yang dikehendaki menjadi lebih besar. Tentu saja mengandung konsekuensi bahwa pancaran ke arah yang lain menjadi relatif mengecil.
Kita perhatikan gambar, pola 1 adalah pola pancaran antena dipole. Bila pada antena dipole diberikan sebuah reflektor dan director, maka akan kita peroleh pola pancaran seperti tergambar pada sebagai pola 2. Pancaran ke satu arah akan menjadi lebih jauh sedangkan pancaran ke jurusan lainnya akan menjadi jauh lebih kecil.
Antena pengarah dikatakan mempunyai gain, yang dinyatakan dalam dB. Gain adalah perbandingan logarithmik antara power antena dibandingkan dengan dipole 1⁄2 Lambda. Apabila sebagai pembanding digunakan antena isotropic, maka gain dinyatakan dalam dBi. Misalnya antena dipole 1⁄2 Lambda mempunyai gain sebesar +2.1 dBi terhadap isotropic. Akan tetapi pada umumnya gain suatu antena yang digunakan pembanding adalah dipole 1⁄2 Lambda.
Misalnya power suatu antena pada titik A (periksa gambar 1) adalah Pa sedangkan power dipole 1⁄2 Lambda di tempat itu sebesar Pd, maka gain antena :
Mengukur gain suatu antena praktis tidak pernah dilakukan karena untuk pekerjaan ini diperlukan suatu sangkar Farraday yang cukup besar. Misalnya untuk penelitian gain antena 35 CM perlu sangkar Farraday sebesar 6 x 6 x 6 meter. Makin rendah frekuensi makin besar ukuran sangkar Farraday, hal ini tentu memakan biaya yang sangat besar.
Perbandingan kuat pancaran ke arah depan dengan arah belakang disebut front to back ratio. Sedangkan perbandingan kuat pancaran ke depan dengan kuat pancaran ke arah samping disebut front to side ratio. Untuk mengetahui keberhasilan kita membuat antena pengarah, secara praktis dapat kita amati dari front to back rationya. Makin besar front to back ratio menandakan makin baiknya pengarahan antena tersebut dan umumnya front to side rationya juga menjadi makin kecil. Dalam praktek kita tidak pernah mengukur besarnya gain antena.
[edit] Standing Wave Ratio (SWR)
Sebelum melangkah lebih jauh, kita akan menconba memberiak gambaran mengenai standing wave ratio. SWR ini harus diamati ada waktu kita memasang antena untuk mendapatkan hasil yang baik dan menjaga awetnya perangkat transceiver.
Apabila sepanjang feeder line ada gelombang listrik yang mengalir dari transceiver ke antena dan tidak ada aliran balik dari antena ke transceiver, maka gelombang listrik tersebut, baik voltagenya maupun arusnya akan tetap besarnya. Akan tetapi apabila ada arus balik yang, maka arus balik ini akan mengadakan interferensi dengan arus yang pergi ke antena. Sehingga arus yang mengalir sepanjang feeder line tadi pada suatu saat tertentu menjadi membesar dan pada suatu saat berikutnya menjadi mengecil.
Perbandingan antara arus maksimum dengan arus minimum atau perbandingan antara voltage maksimum dengan voltage minimum in disebut Standing Wave Ratio (SWR).
Standing Wave Ratio ini besarnya tergantung dari besarnya arus balik, makin besar arus balik maka SWR menjadi makin besar pula. Adanya standing wave pada feeder line ini tidak dikehendaki karena hal ini memberikan indikasi adanya mismatch.
Arus balik ini akan masuk ke final dan ditransformasikan menjadi panas, dimana panas ini bila cukup tinggi akan dapat merusak final amplifer pemancar.
Untuk mengukur besarnya SWR suatu transmission line yang menghubungkan transceiver dan antena digunakan SWR METER yang berisi swr bridge. Contoh suatu SWR meter terdapat pada gambar, biasanya alat semacam ini dilengkapi dengan power meter dan field strength meter.
Field strength meter digunakan untuk mengukur kuat pancar transceiver dengan antena tertentu suatu antena. Kuat pancar diukur pada suatu jarak tertentu dan arah tertentu, selanjutnya dibandingkan dengan kuat pancar pada arah lain. Ini dapat digunakan untuk mengukur besarnya front to back ratio.
[edit] Dummy Load
Untuk melakukan penguran SWR pada suatu feeder line, maka pada ujung feeder line diberikan suatu dummy load sebagai pengganti antena. Dummy load ini berfungsi menyerap RF yang masuk kepadanya sehingga tidak terjadi RF balik dari luar feeder line (coaxial cable), dengan demikian SWR feeder line dapat diukur secara murni.
[edit] Distribusi tegangan dan arus
Apabila kita ingin melihat suatu gambaran menganai arus dan tegangan pada suatu antena dipole, maka distribusi tegangan dan distribusi arus sepanjang antena dapat dilihat pada gambar berikut ini.
[edit] Antena Yagi Untuk HF
Antena pengarah yang dibahas dalam tulisan ini adalah antena Yagi. Antena ini ditemukan oleh Dr. H. Yagi dari Tokyo Univesity pada tahun 1926. Antena Yagi yang paling sederhana adalah antena 2 elemen yang terdiri atas satu radiator atau driven elemen dan satu elemen parasitik sebagai director dengan spacing sekitar 0.1 λ. Power gain dapat mencapai sekitar 5 dB dengn front to back ratio sebesar 7 sampai 15 dB. Gain akan menjadi sedikit lebih rendah apabila parasitik elemen tersebut dipasang sebagai reflektor.
Untuk band-band 10 -30 meter, bahan elemen dapat dari tubing aluminium sehingga memungkinkan untuk diputar-putar arahnya.
Akan tetapi untuk band 160 meter atau 80 meter, tubing aluminium menjadi tidak praktis karena terlalu panjang sehingga kurang kuat, lebih praktis digunakan kawat dengan konsekuensi tidak dapat diputar arah.
Panjang elemen Yagi dipengaruhi oleh diameter elemen dan adanya sambungan-sambungan. Baik diameter elemen maupun banyaknya sambungan akan memberikan pengaruh terhadap kapasitansi antar elemen, seperti kita ketahui bahwa dua logam yang terletak sejajar tersebut akan merupakan suatu kapasitor.
Rumus perkiraan untuk menghitung panjang elemen dan spacing antena Yagi dua elemen adalah sebagai berikut:
Driven elemen 145 / f (dalam MHz) meter.
Director 137 / f (dalam MHz) meter.
Spacing 36.6 / f (dalam MHz) meter
Elemen antena Yagi untuk band 20, 17, 15, 12 dan 10 meter lebih praktis dibuat dari bahan tubing aluminium, sehingga dapat diputar-putar dengan menggunakan rotator yang digerakkan dengan listrik atau rotator yang digerakkan dengan tangan.
Tubing yang diperlukan untuk membuat antena ini adalah tubing aluminium yang tebal yang disusun secara teleskopik, ialah ditengah diameter besar makin ke ujung diameter makin mengecil, agar antena tersebut tidak menjadi terlalu melengkung ke bawah pada ujung-ujungnya. Untuk antena 10 meter, elemen dapat dibuat dari tubing diameter 1⁄2 inch dan 3⁄4 inch, untuk 20 meter dengan diameter 1⁄4, 1⁄2 h, 3⁄4 dan 1 inch.
Mengenai diameter tubing dapat dicoba-coba sendiri oleh rekan-rekan amatir sehingga didapatkan performance yang cukup baik, mengingat tersedianya tubing aluminium di pasaran pada masing-masing tempat.
Antena untuk band band 20 sampai 10 meter dapat dibuat dengan 3 elemen, yaitu driven elemen, satu reflektor dan satu director. Power gain antena tergantung pada spacing antar elemen, dengan spacing 0.15 λ antena ini diharapkan akan memberikan gain sebesar sekitar 8 dB dengan front to back ratio antara 10 sampai 25 dB.
Panjang elemen dan spacing antar elemen dapat diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut ini:
Reflektor elemen 153 / f (dalam MHz) meter.
Driven elemen 144 / f (dalam MHz) meter.
Director 137 / f (dalam MHz) meter.
Spacing 36.6 / f (dalam MHz) meter.
Elemen antena Yagi di atas masih dapat ditambah lagi menjadi 4 elemen dengan menambahkan satu director akan tetapi panjang elemennya perlu diubah.
Seperti telah diutarakan di atas, power gain antena tergantung pada spacing antar elemen atau dapat dikatakan panjang boomnya. Dengan panjang boom 0.45 λ antena 4 elemen Yagi diharapkan akan memeberikan gain sebesar sekitar 9.5 dB sampaiu 10 dB dengan front to back ratio antara 15 sampai 25 dB.
Apabila kita perhatikan antara penambahan jumlah elemen dan tambahan power gainnya, maka terlihat bahwa antena dengan 3 elemen dapat dipandang merupakan jumlah elemen yang paling optimal. Tambahan jumlah elemen berikutnya makin tidak memberikan angka yang berarti.
Untuk antena Yagi empat elemen, perhitungan panjang elemen serta spacingnya dapat menggunakan tabel sebagai berikut:
Reflektor elemen 153 / f (dalam MHz) meter.
Driven elemen 144 / f (dalam MHz) meter.
Director 1 137 / f (dalam MHz) meter.
Director 2 135 / f (dalam MHz) meter.
Spacing 36.6 / f (dalam MHz) meter
Perlu diperhatikan sekali lagi bahwa diameter tubing, panjang masing bagian elemen, serta ketinggian antena akan sangat berpengaruh terhadap kepanjangan elemen Yagi. Rumus tersebut di atas akan memberikan panjang theoritis yang masih perlu koreksi lingkungan.
Dalam praktek di lapangan, rekan-rekan amatir radio diharapkan mengadakan banyak percobaan, sehingga akan didapatkan hasil yang paling baik disesuaikan dengan bahan yang dipergunakan serta kondisi lingkungan ditempat masing-masing. Suatu antena yang sudah diset baik di suatu lokasi, bila dipasang di lain lokasi bisa menjadi kurang baik.
[edit] Gamma Match
Untuk driven elemen, disamping menggunakan dipole seperti yang diuraikan di atas, dapat pula menggunakan driven elemen dengan Gamma Match. Pada elemen dengan gamma match ini elemen tidak dibagi dua akan tetapi utuh dan pada feed point diberikan suatu matching device tersebut. Pada prinsipnya gamma match merupakan L-C circuit.
Peralatan yang merupakan bagian-bagian untuk membuat gamma matching device bisa didapatkan di pasaan. Panjang a sekitar 50 CM dan panjang c sekitar 10 CM sedangkan panjang b dicari pada saat kita melakukan matching ( antara 100-120 CM) sehingga didapatkan SWR yang baik. Ukuran gamma matching device tersebut di atas dapat dipergunakan pada driven element untuk band dari 10 sampai 20 meter.
[edit] Antenna Yagi Untuk VHF
Antena Yagi untuk band VHF 2 meteran biasanya elemennya dibuat lebih banyak untuk mendapatkan gain yang memuaskan penggunanya. Walaupun disadari bahwa penambahan director makin banyak makin memberikan tambahan gain yang makin kecil, akan tetapi karena ujud fisik antena tersebut kecil dan ringan, maka penambahan elemen yang banyak tidak mempunyai dampak buruk bagi ketahanan boom dan ketahanan terhadap tiupan angin serta jumlah bahan yang dipakai.
Seperti halnya dengan antena Yagi untuk HF, maka driven element dapat berupa dipole, akan tetapi kebanyakan menggunakan gamma matching device. Untuk band 2 meteran, dimensi gamma matching device dibuat lebih kecil, seperti terlihat pada gambar 5. Sedangkan bahan untuk elemen dapat digunakan tubing aluminium dari 1⁄4 inch dan tidak perlu dibuat teleskopik.
Untuk VHF 2 meteran, konfigurasi elemen-elemen dibuat tegak untuk mendapatkan polarisasi vertikal. Yang perlu diperhatikan disini adalah feeder line harus diatur sedemikian sehingga tegak lurus dengan arah bentangan elemen. Feeder line dapat ditarik kearah belakang mengikuti boom atau dapat juga ditarik tegak lurus dengan boom dan tegak lurus pula dengan bentangan elemen.
Pada gambar di perlihatkan contoh antena Yagi untuk VHF 2 meter dengan 7 elemen, terdiri atas driven element, reflektor dan 5 buah director.
Selanjutnya rekan-rekan amatir bisa mengadakan modifikasi mengenai spacing dari masing-masing elemen serta panjang masing-masing directornya untuk memperoleh performance yang paling bagus. Disarankan bahwa setiap kita mengadakan modifikasi, maka spasifikasi yang lama janganlah dibuang tetapi dicatat, sehingga misalnya hasil modifikasinya kurang memuaskan, kita masih dapat kembali pada spesifikasi terdahulu.
Apabila kita perhatikan antena-antena buatan pabrik maka panjang serta spacing elemen-elemen beragam. Dengan mempelajari antena-antena buatan pabrik tersebut rekan-rekan amatir radio bisa mendapatkan inspirasi untuk membuat modifikasi sehingga dicapai performance yang lebih baik.
Untuk pembuatan matching device, berikut ini diberikan contoh pembuatan gamma match untuk VHF 2M yang cocok digunakan pada antena seperti terdapat pada contoh pada gambar. Gambar tersebut hanyalah sekedar memberikan contoh salah satu cara membuat gamma matching device, rekan-rekan amatir radio diharapkan dapat mengadakan modifikasi sehingga dapat ditemukan device yang lebih bagus lagi.
Matching dilakukan dengan mengatur gamma rod dan bracket sehingga didapatkan SWR yang baik. Menggerakkan bracket berarti mengatur induktansi dan menggerakkan rod berarti mengatur kapasitansi. Antara gamma rod dan inner coaxial membentuk suatu kondensator, nilai kapasitansinya ditentukan oleh panjang coaxial cable dalam gamma rod.
Selain antena Yagi yang telah banyak dibahas disini, beberapa jenis antena pengarah yang lain banyak juga digemari, misalnya antena Quad Beam, Log Periodic dan sebagainya.
[edit] Pranala Menarik
* Antenna Amatir Radio
* Panduan Amatir Radio
Langganan:
Postingan (Atom)